#62

393 63 0
                                    

Seminggu kepulangan lisa benar-benar membawa pengaruh besar pada rosie. dua kali gadis blonde itu menutup diri, dua kali pula lisa mampu membuatnya pulih. Penawar gadis itu tak pernah berubah, lisa adalah seampuh-ampuh obat untuknya.

Singkatnya kehadiran sang adik ini membuat rosie tak ingin menyiakan sedetik pun, mereka menghabiskan waktu bersama seperti pergi ke sauna, membeli beberapa cassette album, berburu street food, ke taman, dan bahkan sekedar rebahan bersama dikamar.

Pagi ini, rosie membuka mata terbangun dan mengumpulkan kesadarannya. Gadis blonde itu kemudian meraba, mencari keberadaan sang adik. Tidak menemukannya, rosie mulai memanggil nama lisa. panggilan kedua lalu mengudara setelah tidak mendapat jawaban dan suara derap langkah kemudian terdengar oleh putri sulung jung hyuk ini.

Rosie lalu tersenyum menunggu elus atau kecup sayangnya dari lisa yang tengah dalam perjalanan mendekat. Suara pintu terbuka pun terdengar,





"sayang ayah sudah bangun, hm?" tanya jung hyuk mendekati gadis blonde yang bersila diatas tempat tidur lisa. mendengar suara sang ayah membuat senyum gadis itu luntur, dugaannya ternyata salah.

"lisa mana, ayah?" tanya gadis blonde itu.

"lisa pergi tadi pagi. ingin menjemput teman katanya" jawab jung hyuk sampai dan ikut duduk dibibir ranjang milik putri bungsu kesayangannya. Kemudian mengangguk pelan rosie menanggapi sang ayah.

"ayo sarapan! Ayah tunggu dibawah, hm?" ajak kepala keluarga itu dan kemudian beranjak dari sana.

Merebahkan diri kembali, rosie menghela nafas. seharusnya pagi ini mereka bisa membawa hank mengelilingi komplek, tapi sayang, lisa pergi tanpa meninggalkannya sepatah kata pun. Memaklumi sang adik, rosie kemudian bangkit dan perlahan turun menuju kamarnya.

Jung hyuk dan rosie kini berada di meja makan. Menemani anak sulungnya menyantap sarapan pagi, kepala keluarga ini memilih membaca koran dan menyesap teh hijau favoritnya. Tak lama kemudian Se ri datang dengan siap. Menenteng mantelnya dan rosie, ibu anak kembar ini turut bergabung dengan sang suami menunggu putri sulungnya selesai. Mereka bertiga berencana pergi untuk memenuhi keingingan rosie yaitu membeli cassette album.















Sesampainya mereka, jung hyuk langsung mengelilingi toko itu mencari harta karun yang mungkin sangat ingin didengarkan oleh putri sulung kesayangannya. Sedangkan se ri memandu rosie untuk duduk menunggu dan menikmati pilihan dari orang tuanya nanti.

Mengistirahatkan diri, rosie mengikuti tempo lagu yang terputar ditoko itu dengan kakinya. Saat ini perasaannya begitu baik, sebab saat turun dari kamar loteng milik lisa, sebuah ide cemerlang muncul membuatnya begitu riang hati.

Sekitar delapan belas menit menunggu, akhirnya sang ayah menghampiri sulungnya dengan membawa tiga album dan kemudian disusul oleh sang ibu bersama dua album lainnya. Rosie mencoba menyeleksi album-album itu dengan mendengarkan sebagiannya. Setelah berhasil memilih, mereka pergi ke kasir untuk membayar.









"kaset C60" ucap gadis blonde itu menyalip ditengah-tengah proses pembayaran yang sedang dilakukan sang ayah.

"itu, satu" simpul jung hyuk kemudian. Kasir pria itu mengangguk dan dengan senang hati mengambil sebuah kaset kosong yang mampu merekam tiga puluh menit per sisinya. mendengarkan sang ayah, gadis blonde itu tersenyum dan tatapan penasaran se ri dan jung hyuk pun bertemu.
















Mendapat telfon dari mark di pagi buta awalnya membuat bungsu jung hyuk ini heran, lelaki itu memberi kabar tentang kedatangannya yang tiba-tiba dan meminta lisa untuk segera menjemputnya dibandara saat itu juga.

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang