Dirumah duka hari itu, begitu banyak orang yang datang untuk memberi salam dan penghormatan terakhir pada sosok yang begitu tangguh semasa hidupnya. Kepergian seorang lisa sungguh meninggalkan luka, rasa kehilangan yang cukup sulit diatasi.
Bunga pemakaman dari orang-orang memadati koridor yang tak terlalu lapang. Pemandangan itu seperti sebuah video klasik, semua orang tampak kelabu. Karna memang itulah yang mereka kenakan.
Hitam, dan putih.
Orang-orang duduk berkumpul sambil membicarakan bungsu choi jung hyuk itu. Sang kepala keluarga yang cukup dikenal dan rosie yang belakangan juga sering terlihat membuat mereka mustahil tidak mengetahuinya. Tak jarang juga orang-orang mendapati keluarga ini tampak begitu hangat dibandingkan dari ribuan hari lalu ketika badai mulai membekukan mereka.
Mengungkit segala kebaikan, mengenang seorang gadis yang cukup kuat untuk menghadapi cobaannya. Meski masih muda, lisa cukup baik tersimpan diingatan. Banyak hal yang adik kesayangan rosie ini lakukan, salah satunya saat dia memperjuangkan hubungan dengan saudara kembarnya.
Itu, cukup manis bagi orang lain. Tapi tidak untuk gadis blonde ini.
Bergantian orang yang menghampirinya, tak satupun pula yang mampu membuatnya menoleh. pandangnya tertuju pada sebuah peti kayu, tak putus menatap foto sang adik yang begitu lebar tersenyum. Pipi itu, sungguh masih meninggalkan kesan hangat ditangan lemahnya saat ini.
Kata terbaik milik semua orang yang telah berusaha, tak satupun bekerja padanya. Usapan dipunggung, elusan dipucuk kepala, belaian dipundaknya, sungguh rosie tak membutuhkan kekuatan apapun. Rasa sakit ini, biarlah ia selami. Inginnya adalah untuk terus merasa kehilangan, Inginnya agar sang adik terus hidup didalam hatinya. Tak peduli itu akan semenyakitkan apa, tak peduli sebagaimana itu akan menyiksa, terpenting lisa tak boleh kehilangan nama dalam ingatannya.
Meski begitu, didalam hati gadis blonde ini terus menyerbu langit akan kehendak. Sedikit memaksa tuhan untuk mengabulkan pintanya. Siapa yang tau bagaimana rasa saat ditinggalkan? Kehilangan raga seseorang yang berarti dalam hidup adalah bara yang cukup menyala untuk menghidupkan api keinginan untuk menyusul.
Atau apa ada seseorang yang mampu mengabulkannya saat ini? rosie, benar-benar ingin lisanya kembali. atau hanya sekedar melihat sang adik menatapnya untuk beberapa detik.
Bagaimana tampak lisa belakangan? apakah dia sangat menggemaskan saat dilanda antusias? Apa lengkungan senyumnya kuat turun saat ia menangis? atau dia terlihat sangat bodoh dan konyol, meski sedang tidak melakukan apapun? Seperti apa lisa saat ia berbicara begitu bijak? Apa wajah adiknya masih terus memberikan perasaan tenang saat dipandang? Lalu dengan manik mata hazelnya itu, masihkah seindah saat terakhir ia melihatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...