Mulai dari siang mereka berada disana untuk sekedar menghabiskan waktu dihari libur yang membosankan. lisa yang membaca buku dan menjelaskan bagaimana tampak taman sekarang, lalu rosie yang mendengarkan musik dan penjelasan lisa. walaupun dua gadis kembar ini melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukaan saat dirumah, tapi itu punya rasa tersendiri karna melakukannya di tempat serta atmosphere yang berbeda.
Menyadari hari mulai sore, lisa menyentuh rosie yang kepalanya bertumpuh pada paha gadis berponi itu dan menggugahnya untuk segara beranjak dari sini. Gadis yang menyumpal telinganya dengan earphone pun terduduk dan mengucek matanya yang gatal. Sepertinya rosie sangat terlarut dengan suasana disini sehingga membuatnya nyaman dan mengantuk.
Lisa mendekat pada rosie dan membersihkan punggung kakak kesayangannya dari rumput dan tanah yang ikut naik, kemudian melepaskan earphone dari telinga rosie, lisa mengemas semua yang dia bawa. Berdiri bangkit, mereka berdua memulai perjalanan pulangnya.
Jung hyuk, se ri, dan lisa menikmati makan malam mereka di meja makan, rosie yang sudah lebih dulu selesai sudah bergerak pindah ke kamar bernuansa pastel miliknya. Meneguk segelas air dihadapannya habis, lisa pun mulai berdiri menyusul sang kakak yang berada di kamar.
"lisa" panggil kepala keluarga itu saat melihat anak bungsunya mulai beranjak dari dapur menuju kamar. Lisa yang terpanggil pun menoleh ke asal suara, menatap yang menyerukan namanya.
"ayah sudah mencari informasi, dan teman ayah ada merekomendasikan tempat untuk membeli anjing pemandu seperti yang lisa bilang kemarin" lisa mengangguk-anggukkan kepalanya mencermati tutur yang keluar dari mulut sang ayah. Merespon itu lisa hanya tersenyum menggambarkan betapa girangnya gadis berponi ini.
"besok kita pergi, hm? Ayah akan pulang lebih awal dan menjemput lisa besok." Membalas kembali senyum bungsu kecilnya, lisa kembali melanjutkan jalannya menuju kamar dengan diselingi lompatan-lompatan kecil.
"anjing pemandu? Untuk apa?" memastikan lisa sudah masuk ke dalam kamar, angkat bicaralah se ri yang sedari tadi tak mengerti dengan pembicaraan suami dan anaknya.
"untuk rosie" membersihkan mulutnya, jung hyuk menjawab singkat pertanyaan sang istri.
"rosie?" memiringkan kepalanya se ri semakin dibuat bingung dengan jawaban jung hyuk. Mengerti dengan mimik wajah sang istri, kepala keluarga ini mulai menceritakan percakapan tengah malam divilla kemarin, ia dan lisa berbincang panjang mengenai beasiswa dan maksud gadis berponi itu ingin membeli seekor anjing pemandu untuk rosie.
Se ri dengan Cermat mendengarkan jung hyuk yang menceritakan kegelisahan lisa pada malam itu. sampai saat dia tiba di ujung cerita, se ri memalingkan wajah dari lawan bicara dihadapannya. Dan berkata,
"lisa tidak mengambil beasiswa itu" ucap se ri acuh mulai berdiri membawa piring makannya ke tempat cuci piring.
"iya, sekalipun nanti lisa menolak beasiswa itu dan melanjutkan pendidikannya disini, dia tetap ingin memberikan rosie anjing pemandu." Ucap jung hyuk pula paham, mengingat kemarin lisa mengatakan bahwa se ri tidak ingin gadis berponi itu menerima beasiswa yang ditawarkan.
"rosie tidak membutuhkan itu jika ada lisa bersamanya" ujar singkat se ri membuat jung hyuk mengangkat kepalanya nanap dan menatap lekat sang istri yang berdiri disana. Tak lepas mata pria tegap itu memperhatikan sang istri, sampai se ri mendekat ke meja makan lagi, jung hyuk pun berkata,
"mau sampai kapan kamu meminta lisa untuk terus seperti itu? Dia seorang anak yang punya mimpi dan dia harus memanfaatkan kesempatannya untuk meraih apapun yang dia inginkan. Hidupnya masih panjang, sayang. jangan akhiri hidupnya dengan tanggung jawab sebesar itu." Sedikit kesal, namun jung hyuk tetap menyampaikannya dengan lembut, memberi pahamnya pada sang istri. Juga tidak meninggikan suaranya agar anak-anak tidak mendengarkan perdebatan ayah dan ibunya ini.
"itu Australia, sangat jauh dari sini!! Bagaimana jika nanti sesuatu terjadi pada rosie? dari kita bertiga disini, hanya lisa yang bisa menenangkannya. Apa kamu sanggup membawanya pulang dengan cepat nanti?" berbeda dengan jung hyuk, se ri justru terang-terangan berkata tanpa merasa ada sesuatu yang harus disembunyikan. Kepala keluarga ini terkesiap dan menatap pintu kamar putri-putrinya berharap suara se ri tidak didengar oleh siapapun kecuali dirinya sendiri.
"aku yakin itu tidak akan terjadi. Apa kamu tidak melihat bagaimana rosie sekarang? dia benar-benar berubah se ri, Lisa sudah berhasil membawanya kembali. Dan tentang apa-apa yang terjadi pada rosie nanti, kita sebagai orang tua sudah seharusnya bisa menanggani itu." Menatap istrinya sendu, jung hyuk memelankan suaranya dan menjelaskan dengan penuh penekanan.
"aku akan sangat mengerti jika alasannya karna kamu tidak bisa berjauhan dengan lisa. Tapi jika kamu memintanya menolak beasiswa itu karna kamu takut rosie akan sendiri, aku benar-benar tidak mengerti bagaimana cara kamu berfikir tentang ini." Ucap ayah anak kembar itu setelah tidak mendapati jawaban dari sang istri. Walau se ri tampak tidak peduli dan terus menyibukkan dirinya dengan membersihkan meja makan, jung hyuk yakin se ri pasti mendengarkannya.
"dia tidak mungkin harus terus-menerus memikirkan orang lain atas dirinya sendiri, sayang... lisa juga berhak menjemput bahagia dan masa depannya . Jadi Kumohon, tolong pikirkan lagi, hm?" timpa jung hyuk lagi dan beranjak ke kamarnya. Meninggalkan se ri yang diharapkan dapat kembali berfikir tentang keputusannya.
Pekanbaru, 03 November 2021
🦮❤️Guys, cerita ini udah selesai aku tulis.
Aku coba bagiin part-partnya dan ternyata banyak bgt😭💔
kalian apa ga bosan??

KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfic"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...