Meninggalnya seseorang yang telah terdaftar sebagai pendonor, harus dapat diketahui pasti kapan dan apa penyebab kematiannya. Lalu Mata harus diambil kurang dari enam jam setelah meninggal dunia. kemudian para petugas akan melakukan operasi kecil pengambilan kornea dan itu harus digunakan dalam waktu kurang dari 2x24 jam untuk keberhasilan yang baik.
Sesuai dengan yang joong ki jelaskan sebelumnya, sore ini, keluarga choi langsung berangkat ke rumah sakit untuk melakukan beberapa persiapan pasien sebelum transplantasi kornea yang akan dilakukan. Seperti penandatanganan berkas persetujuan tindakan medis hingga pemeriksaan kesehatan.
Awalnya saat tiba dirumah sakit, jung hyuk ingin melihat atau menemui pihak keluarga dari orang baik yang telah mendonorkan mata untuk putri kecil malangnya. Pihak rumah sakit mengatakan, pendonor adalah seorang korban dari kecelakaan tunggal yang telah mendaftarkan diri sebagai pendonor organ. Namun karna keputusan telak dari pendonor yang ingin identitasnya tidak diungkap, membuat jung hyuk terpaksa harus mengurungkan niat.
Dikamar VVIP ini rosie merebahkan diri, jung hyuk sungguh ingin memberikan kenyamanan untuk putri sulung kecil kesayangannya. Ruangan itu juga hadir baby yuna dan hye kyo, membuat atmosfer disana pun dipenuhi oleh gelak tawa yang disebabkan oleh tingkah lucu bayi itu.
sedangkan diatas tempat tidur, rosie, yang bahkan tak pernah tertarik dengan keberadaan yuna, kini tengah tertawa bersama yang lainnya. Ntah mengapa hari ini dia begitu senang, sungguh riang hati. Walau sedikit takut karna akan menjalankan operasi, tetapi tetap saja bahagianya lebih mendominasi saat ini.
Saat-saat menjelang operasi, jung hyuk terus mempertahankan perasaan rosie dengan membawanya berincang-bincang ringan. Seperti seputar apa yang akan dia lakukan setelah ini, setelah dia dapat kembali melihat. Rosie menanggapi sang ayah dengan begitu bersemangat, ketidakyakinannya dulu begitu meledak hari ini.
Jung hyuk yang terus menggenggam tangan sang sulung pun tak berhenti mengusapnya lembut, dia juga sama berharapnya. Se ri yang sedari tadi menyimak pembicaraan seru antara ayah dan anak itu hanya tersenyum. Seingatnya, rosie tidak pernah berbicara se-antusias itu jika bukan dengan lisa. hati sang ibu ini pun dibalut penuh oleh rasa bahagia, rosie mereka seutuhnya telah kembali.
Setelah menyantap makan malam, rosie diminta untuk berpuasa karna operasinya akan dilaksanakan esok pagi. Mendengar itu, gadis blonde ini tak keberatan. Ia sering kehilangan nafsu makannya dan tidak menelan apapun seharian.
Dan di tengah malam ini, rosie masih membuka matanya terjaga. Ruangan yang begitu hening, membuatnya mudah terlarut oleh sesuatu yang berterbangan didalam kepalanya. Mengetahui sang sulung belum tertidur, jung hyuk bangkit dari sofa bed-nya dan berjalan mendekati rosie.
"tidak bisa tidur, hm?" tanya jung hyuk. Tangannya sambil bergerak menurunkan side rail tempat rosie merebah, lalu kemudian mendudukkan diri dikursi. Rosie saat mendengar suara sang ayah, tak bergeming, gadis blonde itu masih larut akan pikirannya sendiri.
"ada apa?" tanya jung hyuk lagi. rosie hanya menggeleng dan sama sekali tak merubah arah pandangnya sedari tadi.
"tidak perlu takut. dokter bilang tingkat keberhasilannya mencapai 90%" ujar jung hyuk memberikan kata-kata penenangnya bersamaan dengan tangan kekar yang mulai mengusap pucuk kepala sang sulung.
"ayah" panggil rosie tenang. Pandangnya masih terpaku.
"apa ayah sudah ada menghubungi lisa? minta dia pulang. Rosie, ingin melihatnya" sambungnya.
"baiklah sayang. ayah akan telfon lisa besok. Sekarang sudah sangat larut disana" mengangguk, jung hyuk mengiyakan pinta gadis kecilnya.
"sekarang tidurlah-" ucap jung hyuk terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fiksi Penggemar"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...