#52

437 73 1
                                    

Semenjak adanya kehadiran hank dikediaman keluarga choi, rumah terasa lebih ramai belakangan ini. lisa benar, hank merupakan anjing terlatih yang sangat dewasa saat menjalankan tugasnya, tapi dia juga sangat imut dan lucu terlepas dari itu. jika saja rosie bisa melihat betapa menggemaskannya anjing pemandunya itu.

Sebenarnya lisa sedikit terbantu atas adanya keberadaan hank sekarang, karna rosie dan jung hyuk maupun se ri, sering menghabiskan waktu bersama untuk sekedar membawa hank berjalan-jalan, sedangkan gadis berponi ini bisa leluasa menghabiskan waktunya bergulat dengan buku-buku kesayangannya.

Ditambah lagi ujian akhir telah dimulai. Lisa dan kelompok belajarnya slalu membahas soal-soal mata pelajaran yang telah teruji sepulangnya. dengan itu setidaknya mereka dapat memprediksi nilai berapa yang akan didapat. Apakah berhasil memanah tepat ditarget mereka?

















Pagi telah tiba, membangunkan se ri dengan suara alarm yang sudah menunjukkan jam setengah enam. Tangannya terulur mematikan tombol dari sumber bunyi itu dan kemudian bangkit memulai hari dengan membangunkan suami dan anak-anaknya. se ri masuk ke dalam kamar bernuansa pastel milik putri kembarnya, Membuka jendela, membiarkan sinar matahari pagi menyinari ruangan remang lisa dan rosie ini. duduk dipinggir ranjang, se ri mengusap kepala lisa membangunkannya kemudian beralih pula ke sang sulung untuk bangun.

Lengkap sudah anggota keluarga choi, kini mereka berada dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi masing-masing. Jung hyuk fokus dengan koran dan menyesap minuman hangatnya, lisa fokus mengulang materi yang akan diujikan hari ini sambil sekali-kali menyuapkan serealnya, sedangkan se ri menikmati makanannya dan memperhatikan putri sulungnya kala mungkin dia memerlukan bantuan.

Melirik sang ayah, lisa mengangguk tersirat mengajak sang ayah untuk berangkat sekarang. Jung hyuk pun mengangguk dan menghabiskan minuman hangatnya yang tinggal sedikit. "baiklah ayo!" ujar jung hyuk setelah itu. memasang jasnya sendiri dan meraih tas kerjanya. Lisa pun bangkit dan menyandangkan tasnya pula. Berjalan menuju sang ibu yang duduk bersebrangan dengannya, gadis berponi ini mengecup pipi se ri berpamitan.

"hari ini adalah ujian terakhir. Aku akan segera pulang dan kita akan pergi ke taman bersama hank nanti. Tunggu aku, hm?" ujar lisa menghampiri rosie. gadis blonde itu pun mengangguk dan membawa lisa ke dalam pelukannya, merasa senang karna dia akan memiliki lebih banyak waktu bersama lisa setelah ini.

Jung hyuk melajukan mobilnya untuk menghantarkan lisa ke sekolah. Sesampainya, lisa langsung ke kelas dengan berjalan cepat. Sekitar tiga belas menit lagi ujian akan dimulai, sebagai seorang murid yang sangat ambisius, lisa tentu tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tidak banyak itu.

Lihat? Bahkan tidak hanya lisa, seluruh teman-teman sekelasnya juga sama seperti putri bungsu choi jung hyuk ini. suasana ruangan yang sangat hening, hanya ada kebisingan yang terdengar dari luar. Berjalan tenang, gadis berponi ini menuju tempat duduknya. Membuka buku mata pelajaran yang akan diuji, lisa mengulang kembali materi.






Lisa mengerjakan ujian dengan hati-hati, walaupun waktu untuk mengerjakannya hampir habis, lisa tidak seceroboh itu untuk mengisinya asal-asalan agar segera terlepas dari ruangan menegangkan ini. berusaha menenangkan diri dan menggunakan semaksimal mungkin waktu yang ada untuk menyelesaikannya, Akhirnya lisa dapat menyelesaikannya didetik-detik terakhir. Melirik bambam dan wendy yang sedang tersenyum ke arahnya, lisa dapat merasakan lengkungan diwajah temannya itu terangkat bersama beban-beban mereka. Kemudian kelompok belajar lisa pun berkumpul dimeja chaeyoung untuk berdiskusi kecil.

"pengumuman untuk siswa dan siswi calon penerima beasiswa agar berkumpul di Auditorium Hall" lisa dan teman-temannya langsung diam, menyimak ucapan Mr Jinyoung yang menggelegar ke seluruh penjuru sekolah. Lisa dan teman-teman hanya saling melempar pandang, selain mereka terlalu fokus belajar bersama, mereka lupa bahwa mereka juga orang-orang yang berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa yang hanya diberikan untuk lima orang terbaik itu. Mereka pun segera berkemas dan bersama-sama berjalan menuju tempat yang sudah ditetapkan.

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang