#6

1K 139 1
                                    

Se ri turun dari mobil dan membukakan pintu untuk kedua putri kesayangannya ini. Melepas seat belt milik rosie dan memandunya untuk masuk ke rumah. Melepaskan mantel dan menggantungkannya kembali. rosie memilih langsung pergi ke kamarnya, Sedangkan lisa memilih ke dapur untuk meminum segelas air.

Se ri melihat anaknya yang sedang berada di dapur, Ntah kenapa kejadian di lobby sekolah tadi membuat perasaannya tak enak. Tanpa pikir panjang dia langsung menghampiri anaknya itu.

"Maaf tadi lisa berteriak pada ibu" lisa yang menyadari ibunya mendekat langsung menyesali perbuatannya.

"Tidak masalah, lisa pasti merasa tertekan dengan itu semua. Maaf karna ibu terlalu egois membiarkanmu menghadapinya sendirian. Ibu minta maaf ya sayang" ujar se ri dengan segala penyesalannya. Dia tidak mengira semua akan jadi sekacau ini. Mereka Terus memperhatikan rosie, tapi tidak memperhatikan lisa yang sudah terluka dengan segala penolakan, sikap, dan perkataan rosie.





"Apa yang ibu masak hari ini?" Tanya lisa berusaha mengalihkan Pembicaraan. Se ri menatap lisa sendu, dia mengerti bahwa anaknya ingin keluar dari suasana menyedihkan ini.

"Lisa sangat suka sundubbu kimchi jjiggae kan? ibu membuatnya hari ini. dan Dakgangjeong juga." Seru ibu anak kembar Ini sambil berjalan kearah meja makan. Lisa mendengar ibunya antusias pun ikut bersemangat. Lisa suka sekali kimchi.

Dia langsung duduk di meja makan itu, Lisa sudah tidak sabar ingin melahapnya. Seri datang membawa semangkuk nasi dan sup. Memilih duduk disamping lisa dan memperhatikan anak bungsunya itu.

"Ibu tidak makan?" Tanya lisa yang melihat ibunya sedari tadi hanya memperhatikannya.

"Sudah. Lisa makan yang banyak, hm?" kemudian lisa melanjutkan makanan dan se ri bangkit. Dia lupa bahwa putri sulungnya juga belum makan. Se ri pun menyiapkan makanan untuk rosie dan mengantarnya. 










Tok tok tok..

cklek..




Se ri membuka pintu dan melihat anak sulungnya sedang duduk di kursi dekat jendela yang terbuka sambil mendengarkan rekaman dari sang adik. Se ri meletakkan nampan makanan di tempat tidur dan menyentuh pundak rosie pelan. Gadis blonde itu tidak menoleh, Dia hanya melepas Earphone pada telinganya dan tidak menyaut sama sekali.

"Sayang, makan dulu ya?" Bujuk se ri pada anak sulung yang agak susah makan. Padahal dulu rosie sangat suka makan, sampai pernah rosie menangis ketika lisa tidak menghabiskan makan malamnya saat mereka berada di restoran, Padahal makanan itu sangat lezat menurutnya.

"Letak saja dimeja, aku akan memakannya nanti" jawab rosie datar. Dia sedang tidak ingin makan sekarang.

"Baiklah, makanlah selagi hangat, hm?" Se ri meninggalkan anak sulungnya itu. Bahkan saat dia menutup pintu, rosie tidak menoleh padanya. Dia memaklumi sikap itu, tapi jauh didalam hatinya, pasti ada kesedihan.








Lisa melihat ibunya keluar dari kamar dengan sedih. Gadis berponi ini tau, pasti kakaknya susah makan lagi. Padahal jika dilihat badan rosie sudah sangat kurus, bagaimana ibunya tidak sedih.

"Aku akan membujuknya nanti ibu" lisa tersenyum mengatakannya. Kembali menyelesaikan makanan yang tersisa dan meletaknya ke pencuci piring.

Lisa menghampiri ibunya dimeja makan dan berlutut di sampingnya. Dipandangnya sebentar wajah lelah ibunya itu.

"Ibu, aku percaya suatu saat rosie akan kembali. Mari bersama-sama menemukannya" se ri melihat anaknya terharu lalu mengangguk percaya pada anak bungsunya itu. Lisa berdiri dan beranjak pergi ke kamarnya.



















Rosie kembali mengaitkan earphone ke satu telinganya, mendengarkan musik adalah salah satu pelarian gadis blonde ini saat dia tidak dapat menyuarakan perasaanya. Merasakan terpaan angin lembut di wajahnya, kicauan burung yang bersenandung, semakin membuat rosie terhanyut dengan suasanya.

Rosie membuka matanya saat mendengar suara tas milik sang adik. Ya, rosie menandakannya dengan suara lonceng mainan yang ada di tas lisa.  Anak sulung jung hyuk Menutup kembali matanya dan berusaha menggapai kembali suasananya.




"Kau belum memakannya? sundubbu kimchi jjiggae tidak akan enak jika sudah dingin" lisa bersuara, dia sudah memulai aksinya. Sambil merapikan barang-barangnya, gadis berponi ini menunggu jawaban. Tapi nihil, rosie mengabaikannya. Lisa menarik kursi dan meletaknya di dekat rosie kemudian dia mengambil nampan makanan milik kakaknya itu.

"Ini masih hangat, aku akan menyuapkan mu" lisa berucap sambil berjalan ke kursi kosong dekat rosie dan duduk disana. Gadis blonde itu membuka matanya kesal, lisa benar-benar merusak suasananya.

"Jangan ganggu aku" ucap rosie kembali datar, sama seperti saat bersama ibunya tadi.

"Aaaaaa buka mulut mu" lisa seakan tuli dengan ucapan sang kakak. Dia bersikeras membuat rosie mengisi perutnya.

"Hentikan" ujar rosie dengan menahan gejolaknya. Suaranya masih terdengar datar.

"Pesawat akan segera mendarat, ayo cepat buka mulut mu" bawel lisa melayangkan sendok berisi nasi itu ke udara bak pesawat. Tidak lupa juga, mental yang sudah siap dengan segala resiko yang akan dia terima nanti.

"Ku bilang hentikan tingkah bodoh mu ini!!" rosie sudah tidak tahan lagi. Dia berteriak dan meraba nampan yang ada di pangkuan lisa lalu membalikkannya. Membuat adiknya ketumpahan dengan seisi nampan. Lisa mengatur nafasnya dan tersenyum dengan mata yang sudah berkabut karna menahan air mata.

"Aku akan mengambilkan yang baru, tunggu sebentar, hm?" Ucap lisa dengan lembut. Dia berusaha untuk tidak memperkeruh suasana. Bungsu jung hyuk ini bangkit dan Mengutip pecahan mangkuk agar tidak terpijak oleh rosie.

"Ku bilang hentikan tingkah bodoh mu ini!! Apa kau tuli?!" Teriak rosie. Dia sudah muak.






Pekanbaru, 10 july 2021

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang