Sepulangnya dari sekolah, hyeri menunggu pak ahn datang untuk menjemputnya. Terduduk sendiri ditempat duduk yang tersedia dilobby sekolah, melihat lalu lalangnya siswa-siswi yang sudah dijemput oleh kendaraan mereka. Ada yang menggunakan mobil, motor, sepeda, angkutan umum, dan bahkan ada yang berjalan kaki.
Berpindah posisi hyeri merasa bosan, jemputannya masih belum terlihat juga. Sedikit juga tersadar, ternyata menunggu sendirian terasa lebih menjemukan. Biasanya lisa ada disini untuk menemaninya, berbincang-bincang sampai tidak sadar pak ahn dan jung hyuk ataupun se ri sudah menjemput.
Tidak lama setelah itu, mobil hitam yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hyeri berdiri dan membawa tasnya malas, gadis berambut sebahu ini tidak bersemangat juga kesal karna (merasa) sudah terlalu lama menunggu.
"pak ahn, kita ke rumah lisa. tapi singgah sebentar ke rumah, ada yang ingin hyeri ambil" ucap hyeri saat sang supir turun dan membukakan pintu untuk nona mudanya itu.
"baik nona" jawab pak ahn sebelum menutup pintu, kembali ke tempatnya pak supir ini melajukan mobil menuju rumah keluarga Choi jung hyuk.
Mobil hitam yang membawa hyeri ini membelah jalan kota itu dengan kecepatan dibawah rata-rata. Bertepikan gedung-gedung yang menjulang tinggi, jalan ini mulai dipadati mobil-mobil lainnya, melihat ke langit yang ternyata sangat cerah membuat ide bagus datang ke kepala gadis rambut sebahu ini.
Menghabiskan sekitar 30 menit diperjalanan, akhirnya hyeri pun sampai dan mobilnya terparkir di halaman rumah rosie. meminta pak ahn untuk menunggu, hyeri pun turun dari mobilnya dan berjalan menuju pintu. Menekan bel sekali hyeri menunggu dibukakan dan dipersilahkan masuk oleh tuan rumah.
"sore bibi" ucap hyeri sopan dan membungkuk hormat pada ibu sahabat-sahabatnya itu.
"hyeri kamu datang." Jawab se ri senyum ramah menyambut tamu anaknya itu.
"iya bibi, apa rosie ada bibi?" tanya gadis berambut sebahu itu.
"ada, rosie ada, masuklah. Tapi lisa belum pulang sekolah, ada kelas tambahan katanya." Tutur se ri membalas tanya hyeri sambil mempersilahkannya masuk.
"iya bibi, tadi lisa juga sudah memberitahuku" angguk hyeri menanggapi pernyataan wanita di sampingnya. Dia tau lisa sedang dikumpulkan oleh pihak sekolah dengan teman-teman beasiswanya, mengingat se ri belum mengizinkan gadis berponi itu, hyeri hanya perlu menutup mulutnya.
"Ooo, begitu.. hm, itu rosie ada dikamar" se ri langsung mengarahkan hyeri ke kamar bernuansa pastel milik anak-anaknya. Tetapi hyeri menahan langkahnya dan menghadap ke arah se ri.
"bibi, aku berencana akan membawa rosie keluar. Apa boleh?" ucapnya meminta izin.
"tentu saja hyeri. Kemana kalian akan pergi?" se ri mengangguk senang dan bertanya lagi.
"ke taman kota. Pak ahn akan menemani kami disana" jawab hyeri yang mendapati senyum serta izin dari ibu sahabatnya itu.
Membalas senyum bak terima kasih, hyeri kembali berjalan ke kamar rosie. masuk ke ruang yang pintunya tidak tertutup itu, hyeri menemukan rosie yang duduk dilantai dengan gitar yang tidak dimainkan diatas pangkuannya, juga jangan lupakan earphone yang tersambung dari Cassette Player ke telinga gadis blonde itu.
"hai...." ucap hyeri setelah mengetuk pintu kamar rosie. masuk gadis berambut sebahu ini menghampiri sahabatnya dan duduk diatas tempat tidur dekat sisi rosie.
"hyeri!! akhirnya kau datang juga. Kemana saja sampai tidak mengunjungiku selama libur?" rosie yang mendengar seseorang masuk spontan melepaskan earphones nya dan mengenali suara itu. meraih tangan hyeri yang memegang bahunya dan mendonggak berharap tepat dalam menatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...