Lisa mengecup ayahnya setelah sampai di sekolah. Masuk ke lobby dengan senyuman dan suasana hati yang sangat baik. Mendekati loker dan mengambil handuk kecil untuk perlombaan nanti. Setelah itu dia masuk ke kelas dan menghampiri hyeri yang sudah terlebih dahulu sampai. Lisa tersenyum mendekati sahabatnya itu.
"Rosie baik hari ini?" tanya hyeri, dia sudah dapat menerkanya.
"Ya begitulah.. kau membawa raketmu? Kita akan bertanding bulu tangkis nanti" ujar lisa mengalihkan. Mata hyeri melotot mendengarkan lisa. Sepertinya hal buruk akan melanda hyeri hari ini. Dengan respon yang sahabatnya itu berikan, lisa bisa menebak. Hyeri pasti melupakan reketnya.
"Teman-teman silahkan ke gimnasium, 15 menit lagi perlombaan akan dimulai. Ingat Jangan ada yang ke kantin, berikan semangat pada teman-teman yang berlomba!" Jung kook berteriak memberikan informasi selaku ketua kelas. Mereka semua bersiap dan pergi ke lapangan.
Pagi ini pertandingan yang akan berlangsung adalah basket putra dan bulu tangkis putri. Untuk perempuan diminta untuk pemanasan sebelum bergantian dengan laki-laki yang berlomba terlebih dahulu.
Lisa sedang menyemangati tim basket kelasnya sekarang. Dari kejauhan dia hanya bisa tertawa melihat sahabatnya yang sedang mondar-mandir kesusahan mencari seseorang yang sudi meminjamkan raket untuknya. Bukannya membantu, dia malah duduk santai menonton pertandingan. Lisa sangat menyebalkan.
"Semangat!!" Teriak lisa tanpa suara, dia mengepalkan tangannya ke udara menyemangati hyeri. Kemudian sahabatnya itu hanya cemberut dan mengangguk pasrah.
"Minum..." balas hyeri sambil menirukan orang yang sedang minum. Lisa tertawa lalu berdiri meninggalkan teman sekelasnya dan mengalungkan handuk tangannya di Leher. Menenteng botol minum yang masih penuh itu dan berjalan cepat ke hyeri.
*bruukk!!
Bola basket mendarat tepat di sisi kepala lisa.
Lisa terjatuh ke samping. Dengan kondisi Tangan yang penuh dan belum siap menopang mengakibatkan kepala lisa terbentur.
"Lisaaaaaaa"
Lisa secara buram dapat melihat hyeri yang sedang berlari ke arahnya dengan diiringi bunyi yang menyengat dan berdenging ditelinganya. terpejam kuat, Tangan gadis berponi ini terangkat memukul kepala dan telinganya berusaha memperbaiki sesuatu yang salah disana.
"Lisa kau tidak apa-apa?" Tanya hyeri panik, mata lisa merah dan terbuka gelisah, tapi pandangannya sayu dan kosong. Mr. David sang pembina olahraga dan anak-anak semua mendekati lisa dan hyeri.
"Mr. David aku benar-benar tidak sengaja. Maafkan aku" ujar bambam mengaku dan khawatir karna pelipis lisa berdarah. Kemudian tanpa pikir panjang dia menggendong lisa naik ke atas punggungnya.
Bambam adalah anak laki-laki yang tidak sengaja melempar bola basket ke kepala lisa.
"Hei kau bisa dengar aku? Ku mohon katakan sesuatu" panik bambam dalam larinya berucap pada lisa yang yang ada di gendongannya.
"Hyeri tolong keruangan mr. Jiyoung, kabari orang tua lisa" ucap mr. David dan berjalan cepat mengikuti bambam. Hyeri langsung berlari. Dia langsung menuruti perintah mr. David. Gadis itu sangat khawatir sekarang.
Setelah meminta mr. jiyoung untuk menghubungi ibu lisa, hyeri berlari kencang melintasi koridor. Matanya memerah basah, takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada sahabatnya. Hentakan kaki itu bergema menarik perhatian siapapun yang mendengarnya. Membelah kerumunan yang ada di depan ruang kesehatan untuk bisa masuk kedalamnya.
Dapat dilihat Lisa sudah terduduk dan memengang kepalanya tunduk. Hyeri dengan cepat menyingkirkan bambam dan berdiri ditempatnya.
"Lisa.." panggil hyeri membuyarkan gadis jenius itu. Kepala lisa terangkat dan menatap hyeri linglung.
"Hei?" Panggil hyeri kembali khawatir setelah tidak mendapatkan jawaban dari sahabatnya. Tapi, Kenapa lisa menatapnya seperti itu?
Lisa hanya menganggukkan kepalanya yang pusing itu pelan. Hyeri pun ikut mengangguk dan mengelus dadanya bersyukur karna lisa baik-baik saja.
Gadis rambut sebahu ini berbalik dan meraih botol mineral yang ada di tangan bambam. Menatap marah pada lelaki itu lalu berbalik memberikannya ke tangan lisa dengan kondisi sudah terbuka.
"Ini" ucap bambam takut, memberikan sedotan pada hyeri. Menerimanya dengan kesal, hyeri memasukkan sedotan itu ke minum lisa.
Mengamati luka lisa sembari sahabatnya itu meneguk minumnya, Tiba-tiba hyeri merasakan seseorang menyentuh pundaknya. Ah, ternyata si lelaki yang melempar bola basket tadi. Hyeri berbalik dan memutar bola matanya malas.
"Maaf, aku tidak sengaja" tutur bambam merasa bersalah. Hyeri melipat tangannya ke dada dan melangkah mendekati lelaki itu. Tiba-tiba mr. jiyoung datang bersama dua orang lelaki yang membawa Emergency Stretcher dan Mengangkat lisa, membawanya pergi dari sana.
Sedikit berjinjit hyeri berkata, "Kau akan berurusan denganku jika sesuatu terjadi padanya" dengan jelas hyeri dapat melihat bambam menelan ludahnya. Kembali ke posisi sebelumnya hyeri berusaha untuk tidak terbawa emosi.
"Aku menyesalinya" ucap bambam sedikit berteriak kepada hyeri yang meninggalkannya mengikuti lisa keluar dari ruang kesehatan. Lelaki itu memainkan jari-jarinya gelisah lalu Teman se-tim bambam pun masuk dan menepuk punggungnya memberikan ketenangan.
Pekanbaru, 4 September 2021
🥀🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...