Altschmerz

#2

Menutup pintu dengan kuat lalu duduk di tempat tidurnya. Rosie benar-benar kesal. Bagaimana bisa kembarannya sendiri lupa jika ia memiliki alergi. Apa lisa terlalu malu memiliki saudari buta sehingga ingin menyingkir rosie secepatnya?

Rosie berdiri dan meraih benda apapun yang bisa dia raih dan membantingnya. Gadis blonde itu Berteriak sekeras yang dia bisa. Saat ini rosie benar-benar ingin melampiaskan kekesalannya. Terduduk dan kini gadis blonde itu manangis Memeluk lututnya sendiri.

Termenung memikirkan nasibnya yang malang. Bagaimana seseorang bisa hidup tanpa melihat? Dia tidak ingin hidup seperti ini. Karna begitu ia Harus Membuang jauh semua mimpi-mimpi yang sudah tersusun rapi. Semenjak kecelakaan itu dia benar-benar tidak ingin hidup. Rosie kehilangan semangatnya.

Setelah mendapatkan ketenangannya, kini lisa beranjak ke kamar. Ya. Ke kamar rosie juga. Mereka sekamar.

Melihat pintu dihadapannya ini, lisa menghela nafas. Pertengkaran seperti ini sudah sering terjadi, tapi kali ini lisa benar-benar merasa bersalah. Bagaimana jika rosie sakit? Ah, lisa tak bisa membayangkannya.

Meraih knop pintu itu lalu memutarnya. Sudah tidak heran kamar berantakan seperti ini jika rosie sedang marah. Jadi lisa mengabaikannya saja. Mengedarkan pandangan mencari keberadaan kakak kembar kesayangannya itu. Hati lisa sangat sakit ketika melihat rosie yang tertidur dilantai sambil meringkuk.

Mendekati kakaknya, lisa memastikan apakah rosie sudah tidur apa belum. Kelopak mata rosie memerah dan ada bekas air mata di pipi kakak kembarnya itu. Lisa mendonggak, mencegah air matanya turun lagi. Mengusap sorai gadis blonde itu lembut. lisa benar-benar menyanyangi rosie. Sungguh!

Lisa bangkit mengambil selimut yang ada di atas tempat tidur dan ikut berbaring di samping kembarannya. lisa tak sanggup jika harus membangunkan rosie. Yang ada gadis itu menolak keberadaannya sekarang dan ia harus tidur bersama ibunya. Lalu ayahnya? Tentu saja tidur disofa. tempat tidur jung hyuk dan se ri tidak cukup besar untuk digunakan bertiga. Lisa jelas tak rela, badan Ayahnya pasti akan pegal saat pagi datang.

Melihat punggung rosie yang bergerak teratur, akhirnya air mata lisa berhasil turun. segera dia mengangkat kepala rosie sedikit agar gadis blonde itu berbantalkan lengannya. Menyamankan posisi, lisa lalu memeluk rosie dari belakang. Menenggelamkan wajahnya di pundak rosie, menghirup dalam wangi mawar itu.

Mengingatkan bahwa Rosie-nya telah hilang semenjak kecelakaan itu.

"maafkan karna aku merindukanmu"

Pekanbaru, 6 juli 2021