#25

590 83 0
                                    

Rosie terbangun setelah mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Sedikit terperanjat dan merasa aneh. Pintu kembali diketuk dan membuat rosie terduduk bingung. Biasanya mereka akan langsung masuk, tidak basa basi seperti ini.

"Hm" izin rosie. Lalu seseorang masuk dan langkah kaki itu berhenti. Gadis blonde itu tidak dapat kembali menerkanya.

"Rosie," anak sulung jung hyuk ini langsung tegang. Ini bukan suara ayah, ibu, maupun adiknya. Apa yang dia lakukan disini.

"Bibi hye kyo?" Tanya rosie memastikannya.

"Hm. Bibi membawakan makan siang" hye kyo langsung ke intinya. Dia tau keponakannya ini tidak terlalu suka basa basi.

"Apa yang bibi lakukan disini? Kemana ibu?" Sebanarnya rosie tidak terlalu nyaman dengan orang lain. Semenjak tidak bisa melihat, dia membenci orang prihatin padanya.

"Ibu mu sepertinya ada urusan mendadak. Dia menelfon bibi untuk melanjutkan pekerjaan rumah tadi" tidak, hye kyo tidak akan jujur pada rosie. Dia tidak akan mengatakan bahwa se ri memintanya untuk menjaga rosie. Itu akan menjadi masalah besar.

"bibi membawa Sup ayam bagian paha dan ada sayur juga. Akan bibi letak disini. Makanlah selagi panas, hm?" Meletak makanan itu di samping meja tempat tidur. Dari asal suara, gadis blonde itu dapat menebak bahwa dimeja sebelah kirilah bibinya meletakkan piring itu. Langkah kaki kembali terdengar bersama decitan pintu yang menutup.

"Bibi akan kembali berberes. Panggil jika kamu butuh sesuatu, hm?" hye kyo memilih kembali membuka pintu dan membiarkannya seperti itu. sengaja Agar ia dapat melihat dan mendengar keponakannya saat dipanggil nanti.

Dari penjelasan bibinya, mood rosie langsung berubah menjadi buruk. dia meraba meja yang ada di sisi tempat tidurnya mencari Cassette player, dan menyumbat kedua telinganya dengan earphones. Memutar lagu dengan volume keras kemudian menarik selimutnya kasar menenggelamkan diri dan meredam emosinya dibawah sana.




















Lisa membuka matanya perlahan, menetralkan cahaya lampu yang masuk. menatap lurus kosong berusaha meraih sempurna kesadarannya. melihat kearah luar jendela dimana lampu-lampu gedung yang menjulang tinggi menghiasi langit kota malam ini.

Mencium bau obat yang menyengat dan melihat langit-langit berwarna putih membuat kepala gadis berponi ini semakin sakit. Memegang kepalanya bingung mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, kenapa dia ada disini?

Menoleh sekitar dan mendapati ibunya yang tidur terduduk di kursi samping tempat tidurnya. Sang Ayah yang sedang melanjutkan kerja di sofa ruangan itu pun menyadarinya. ia Berdiri dan menghampiri anaknya itu.

"Anak ayah tidur dengan nyenyak, hm?" Tanya jung hyuk tersenyum sambil menyentuh punggung istrinya. Se ri terbangun dengan sentuhan itu, lalu menatap anak bungsu yang sudah terbangun dari tidurnya. Ia bangkit menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membiarkan suaminya duduk.

"kepala lisa masih terasa sakit?" tanya jung hyuk melihat lisa yang masih setia memegangi kepalanya. Lisa menjawabnya dengan anggukan kecil dan berusaha duduk. Bersamaan dengan se ri yang keluar dari kamar mandi, pintu ruangan itu juga terbuka dan tampak seseorang berjubah putih berdiri disana.

"lisa sudah bangun ternyata" ucap joong ki mendekati gadis berponi itu. Lisa hanya mentapnya sebagai jawaban.

"lisa bilang dia masih terasa pusing" lapor jung hyuk pada joong ki karna merasa kasian melihat lisa menahan rasa sakit. Kuatnya mata terpejam dan guratan yang tercipta memberi tau jung hyuk sesakit apa yang bungsunya itu rasakan.

"itu memang salah satu efek yang akan di dapatkan setelah terkena benturan. Aku akan meminta obat dan membawakannya nanti" jung hyuk mengangguk paham.

"Mengingat sebelumnya lisa pernah mengalami cedera kepala, itu membuatnya menjadi sangat sensitiv dengan benturan. Dia perlu di awasi, jadi aku memindahkannya ke ruang rawat sementara waktu agar aku bisa ikut memantaunya juga bersama kalian" jelas joong ki kembali. Dia melepaskan jas putihnya dan mendudukkan diri sofa.

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang