Terduduk putri sulung jung hyuk ini dilantai kamar tidurnya. Bersandarkan ranjang, lagi-lagi ia harus mulai menjalani kebosanan yang lebih. Terlepas ini hari libur atau tidak, hidup seorang gadis buta yang malang ini benar-benar berkepungkan pasai.
Rosie juga merasa sekarang hari sudah hampir sore, tapi gadis blone ini sama sekali belum mendapati sang adik membuka pintu kamar bernuansa pastelnya.
Apakah lisa lupa dengan kejadian kemarin? bukannya dia harus membujuk rosie dan memohon untuk dimaafkan?
Sedangkan disini, lisa merebahkan tubuh kurusnya ditempat tidur kamar loteng itu. Ya, ruang tidur lamanya. tempat yang dulu diperebutkan oleh dua gadis kembar jung hyuk dan se ri. Hanya ingin merasa tenanglah alasan gadis berponi itu melarikan dirinya kesana.
Sepulangnya sekolah tadi, lisa dan hyeri memutuskan untuk bertemu mrs. Krystal untuk mengambil beasiswa itu. Ya, dia tau betul bahwa ini adalah tidakan yang sangat nekat, tapi sungguh, lisa benar-benar ingin terbang kesana dan melanjutkan pendidikannya.
Saat terlalu nyaman dalam keheningan, lisa dikejutkan dengan suara barang terjatuh dari bawah. Dengan masih memakai seragam lengkap, lisa melihat jam tangannya dan terduduk kaget karna sekarang sudah menunjukkan jam 17.51 . menoleh ke jendela tak percaya, gadis berponi ini mendapati langit yang mulai menggelap pun bergegas bangkit dan meraih tasnya, kemudian dia turun ke bawah menuju keluarganya.
Meraih knop pintu kamar, lisa membuka pintu dan mendapati rosie yang tertidur dilantai dengan satu earphone yang masih menjuntai di telinganya. Memaki dirinya sendiri lisa merasa bodoh, bukannya menemani rosie tetapi gadis berponi ini malah mengurung diri dikamar diloteng.
Lisa mendekati sang kakak dan duduk bersimpuh disana. Mendekatkan wajahnya, lisa lekat menatap kedamaian rosie dalam lelapnya, mengelus pipi chubby sang kakak dengan punggung jari telunjuknya lembut.
Lihat betapa menggemaskannya gadis blonde itu, yang biasa tidurnya terusik saat disentuh, kini justru tidak dan malah semakin menyamankan posisinya saat itu dilakukan oleh lisa.
Rosie mengenal sentuhan itu bahkan saat dia tertidur...
"hei.." ucap lisa lembut membangunkan kakak kesayangannya setelah puas bermain dengan pipi chubby itu.
"rosie, pindahlah ke atas tempat tidur. Badanmu akan sakit jika berbaring disini." Timpa lisa lagi pada gadis blonde yang sama sekali tidak menggubrisnya. Sekarang satu-satunya jalan adalah seseorang harus menggendong kakak kembaran lisa ini dan memindahkannya ke atas tempat tidur.
Meletakkan tas ke kursi meja belajarnya, lisa berjalan keluar dari kamar itu dan mencari keberadaan sang ayah. Masuk ke kamar orang tuanya, lisa meminta tolong pada sang ayah yang sedang membaca kertas-kertas dimeja kerjanya. Dengan senang hati, jung hyuk mengikuti lisa kembali ke kamarnya dan memperlihatkan rosie yang tertidur di lantai.
Mengangkat rosie pelan, jung hyuk dengan hati-hati menurunkan putri sulungnya ke tempat tidur. Merapikan bantal, jung hyuk melebarkan selimut agar gadis blonde itu tidak kedinginan dan tetap hangat. Tersenyum lisa menyampaikan terima kasihnya dari sana, membalas itu jung hyuk menaikkan tangan kekarnya untuk mengelus kepala putri bungsu kesayangannya itu.
"lisa ganti baju, hm? Setelah itu kita makan malam ya sayang" ucap jung hyuk lembut pada lisa, mengangguk patuh gadis berponi ini tersenyum. Melihat rosie yang mulai nyaman, lisa mendekati lemari dan mengganti seragam sekolahnya.
Menyelesaikan makan malam, lisa meneguk gelas berisi air dihadapannya sebagai penutup. Gadis berponi ini bangkit dari duduknya, menghampiri jung hyuk dan se ri kemudian mendaratkan kecup pamit di pipi kedua orang tuanya. Sekali lagi lisa menoleh dalam menujunya, melemparkan senyum termanis yang dia punya kepada pasangan itu.
Masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, lisa berjalan ke kemar mandi untuk menyikat giginya. Selesai dengan itu, lisa naik ke atas tempat tidur, Menyelimuti dirinya sendiri dan mulai menyamankan posisinya yang menghadap rosie.
"aku tau, hari ini sangat membosankan" ucap lisa pada kakak kesayangannya yang tertidur tentram itu, mengusap kepala rosie menyalurkan pahamnya dan menyapu helaian rambut halus yang menutupi wajah gadis blonde itu ke belakang telinga.
"maaf tadi aku tidak ada disini untuk menemanimu. Kau taukan aku sangat buruk dalam mengatur waktu? Tapi biarpun begitu, aku akan tetap meluangkan waktu semampu dan sebisaku untukmu nanti." Ucap lisa lagi sendu menatap lekat seseorang dihadapannya.
"Jangan tertidur dilantai lagi, apa badanmu tidak sakit, hm?" Lisa memanjangkan tangannya meraih elus punggung rosie yang dikhawatirkan merasa sakit karna tadi tertidur dilantai.
"pergilah ke sesuatu tempat jika kau benar-benar ingin melakukannya, ibu pasti akan menemanimu." Ucapnya lagi mengingatkan.
Merasa cukup berbicara sendirinya, lisa kembali ke posisi untuk segera tertidur menyusul sang kakak yang sudah bebas bermain dibunga tidurnya. Memunggungi rosie, lisa merapikan selimutnya mulai memejamkan mata.
Saat selangkah lagi lisa akan meraih puncak kantuknya, gadis berponi itu membuka mata yang sudah terpejam karna merasakan pergerakan ditempat tidurnya. seseorang mendekat dan melingkarkan tangannya memeluk putri bungsu keluarga choi itu. Lisa yang dapat menerka itu adalah rosie hanya memejamkan mata lagi, itu benar-benar nyaman.
"Hari ini aku banyak berfikir, itu membuatku lelah" ucap gadis berponi itu singkat berkeluh kesah, mengingat hari ini dia tidak punya seseorang untuk sekedar diajak berbagi bincang.
Sebagaimana naluri istemewa yang anak kembar miliki, rosie jelas merasakan juga apa yang kembarannya rasakan. Dengan itu, dia semakin mengeratkan pelukannya pada sang adik, tersirat ia memahami dan menyalurkan rasa sayangnya.
Pekanbaru, 24 November 2021
Rosie benar, Lisa-nya adalah keinginan semua orang untuk dimiliki❤️🩹

KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfic"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...