Hyeri berjalan menyusuri koridor yang ramai akan manusia itu. sedikit menyelip-nyelip dia ingin segera sampai ke kelas sahabatnya. Gadis rambut sebahu ini cukup terkenal disekolah karna sifat mudah bergaulnya dan juga humoris, Itu membuat semua orang senang berteman dengannya. Walaupun begitu, dia tetap menghampiri lisa disaat semua teman-teman kelasnya ingin bermain dengannya.
Sesampainya hyeri dikelas yang penuh siswa-siswi pintar itu, tanpa permisi dia langsung masuk menuju meja sahabatnya. melambai ramah pada teman sekelas lisa dan saat sesampainya hyeri, dia mengetuk sekali meja lisa berniat untuk mengalihkan fokus sahabatnya dari buku-buku menyebalkan itu.
"ayo ke kantin" ajak hyeri. Lisa yang sekilas fokusnya teralihkan kembali melanjutkan kegiatan membacanya.
"aku membawa bekal hari ini" jawab gadis berponi itu tanpa melihat lawan bicaranya.
"aku tidak, ayo ke kantin" ucap hyeri mematahkan penolakan lisa dan melemparkan lagi ajakannya. Lisa pun hanya bergumam sambil mengangguk dan kembali membaca. Hyeri meraih tangan gadis berponi yang mengacuhkannya, Tapi sayangnya lisa benar-benar mengabaikan gadis berambut sebahu itu. merasa kesal, hyeri akhirnya mengambil tindakan dengan merebut buku lisa dan mengangkatnya ke atas. Hyeri menatap lisa dengan alis mata yang terangkat sebelah.
"baiklah, baiklah...." ucap lisa pasrah. Hyeri tersenyum dan mengembalikan buku sahabatnya. menerima itu, lisa menyimpannya dan mengambil bekal. Kemudian lisa bangkit dan mereka berjalan menuju kantin bersama.
Masuk ke dalam kantin, hyeri mengisyaratkan lisa untuk mencari tempat duduk sedangkan dia akan memesan makanan untuk dirinya sendiri tentu saja karna lisa membawa bekal hari ini. mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk, tiba-tiba bambam memanggil gadis berponi itu bersamaan dengan tangannya yang melambai tinggi agar lisa melihatnya. merasa terpanggil, lisa menghampiri teman sekelas dan sebangkunya itu.
"ada apa bam?" tanya lisa sesampainya.
"kau mencari tempat dudukkan? Ada tersisa satu kursi disini, duduklah." Menepuk-nepuk bangku disebelahnya, mempersilahkan gadis berponi yang kebingungan mencari tempat kosong itu untuk duduk. Mereka berada dimeja untuk 4 orang, karna bambam dan temannya hanya bertiga, jadi mereka memiliki satu kursi lagi.
"ah terima kasih atas tawarannya. Tapi aku datang bersama hyeri" lisa menggeleng sekilas, dengan ramahnya dia menolak tawaran teman sebangku dan teman-temannya itu.
"menyingkirlah!!" ucap seorang lelaki yang berada di sebrang bambam, mendorong temannya yang satu untuk memberikan lisa kursi lagi.
"YAA!!" teriak lelaki itu jengkel karna disingkirkan.
"sekarang kami punya dua kursi kosong, lisa" senyum lelaki itu dengan tampang manisnya tidak memperdulikan teman yang terjatuh.
"sungguh tidak apa jika aku bergabung?" ucap lisa segan, menatap ketiga lelaki di hadapannya itu seakan meminta izin.
"tidak masalah, tidak masalah. Santai saja. kami sebentar lagi juga selesai." Ucap salah satu lelaki dimeja itu.
"dimana hyeri?" tanya bambam setelah lisa duduk.
"dia memesan makanan" jawab lisa menunjuk dengan dagunya.
"Ooo begitu.. hm, ini perkenalkan teman-temanku. Ini jackson dan ini mark" jelas bambam memperkenalkan satu persatu teman-temannya. dimulai dari lelaki pindahan dari hong kong karna mengikuti sang ayah yang dipindah tugaskan dan sampai lelaki kelahiran Los Angeles itu. membungkuk sedikit gadis berponi ini sopan.
"bagaimana lukamu?" ucap jackson basa-basi berusaha menghidupi suasana agar tidak canggung.
"sudah mulai kering" menyentuh lukanya lisa mengangguk menjawab pertanyaan lelaki dihadapannya ini.
"ngomong-ngomong lisa, bagaimana kabar rosie?" tanya jackson lagi. Bambam yang mendengar itu spontan melirik temannya tajam dan memanjangkan kakinya menendang lelaki yang bertanya hal sensitif itu.
"aw! kenapa kau menginjak kakiku? Itu sakit bam" jackson dengan polosnya membuat bambam menepuk jidatnya sendiri dengan kelakuan temannya.
"hei tidak apa.. hm, kabarnya baik. Apa kau mengenalnya?" lisa dengan senyum manisnya menjawab pertanyaan jackson.
"tentu saja, karna temanku ini pengaggum rahasia kakak perempuanmu. Dulu, Telingaku sampai sakit setiap kali mendengarkannya memuji kecantik-" mark yang sedari tadi memilih diam, malah tiba-tiba menjadi bahan perbincangan oleh jackson yang jahil. Dengan sigap mark menutup mulut lelaki menyebalkan itu.
"diamlah!!" ujarnya dengan tangan yang masih membungkam mulut jackson yang berusaha menyelesaikan perkataannya. Lisa dan bambam hanya tertawa, tidak terlalu mengambil serius Walaupun memang benar mark menyukai rosie. gadis kembar ini selain mereka berprestasi mereka juga cantik, tidak heran banyak lelaki yang menyukai mereka.
"hyeri! Disini!!" panggil lisa saat melihat hyeri yang mencari keberadaannya.
"kalau begitu kami duluan" mendengar lisa memanggil hyeri, bambam berpamitan.
"hei, dia belum selesai dengan makanannya" ucap lisa menghentikan pergerakan lelaki itu yang memaksa mark untuk beranjak dengan makanan yang belum habis.
"ah, tidak apa lisa. mark slalu suka menyisakan makanannya. Kami duluan yaa" jawab jackson langsung membawa mark berjalan dengan keadaan masih mengunyah makanannya.
"itu jackson kan?" tanya hyeri duduk di kursi mark yang tadi berhadapan dengan gadis berponi ini.
"hm, mereka memberikan kita tempat duduk" ucap lisa tanpa melihat hyeri karna sedang membuka bekal dari sang ibu.
"bibi masak apa?" ucap hyeri penasaran menunggu lisa.
"nasi goreng kim-" jawabnya dan terputus,
"lisa!!" panggil bambam berlari ke arah dua orang bersahabat itu.
"tentang kelompok belajar tadi, apa kau tidak ingin memungutku? Aku belum memiliki kelompok" tutur bambam yang bernafas senap karna berlari. Memberi senyumnya agar lisa mau membawanya bergabung.
"hahaha.. memungut? tentu bam" lisa tertawa karna kata-kata lelaki itu, kemudian mengangguk mengizinkan bambam.
"okey, terima kasih" senyumnya semakin mekar dan dia kembali berlari meninggalkan lisa dan hyeri.
"anak itu benar-benar" ucap hyeri yang melihat lisa dan bambam tadi. Gadis berponi itu kembali tertawa dan menggeleng kecil. Mereka memulai menikmati makanan masing-masing, berbincang-bincang kecil menyelingi suapan dua gadis berponi.
"hyeri, datanglah ke rumah jika kau punya waktu luang, ajak rosie bermain, dia sangat kebosanan" ujar lisa selesai mengunyah habis nasi gorengnya.
"tumben dia merasa bosan, aku rasa hampir setahun belakangan ini dia tidak pernah mengeluh seperti itu padamu" jawab hyeri.
"iya tapi sekarangkan sudah berbeda.. lagi pula dengan adanya kelompok belajar itu mungkin aku akan jarang berada dirumah" ujar lisa menatap lawan bicaranya lekat.
"kita baru masuk tapi kau sudah seperti siswa tingkat terakhir yang akan melakukan ujian kelulusan" hyeri menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya lisa akan sesibuk itu nanti. Membuatnya Sedikit bersyukur karna dia tidak memiliki otak jenius seperti lisa.
"sering-seringlah mengunjunginya, dia sedang senang pergi ke taman dan aku tidak bisa menemaninya." Ucap lisa lagi mengingatkan sahabatnya.
"hm, baiklah. Aku akan datang nanti" jawab hyeri mengangguk.
"dia juga sempat marah denganku karna aku ingin dia mencoba menggunakan tongkatnya" hyeri tidak menjawab, tapi melihat mata lisa yang mulai sendu, dia mengerti.
Pekanbaru, 28 November 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfic"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...