lisa, rosie dan hank sekarang berada di kamar bernuansa pastel milik sulung jung hyuk itu. menghabiskan waktu dengan berbaring di tempat tidur, saling mengumbar hangat mereka masing-masing. Hank tertidur di perut lisa dan rosie merebahkan tubuhnya tepat disamping lisa dengan lengan sang adik sebagai bantalannya.
"apa kepulanganku hanya sekedar menjadi bantal untuk kalian berdua, hm?" ucap lisa. tangannya sambil bergerak mengusap punggung hank yang tertidur diatasnya.
"ini hukuman untukmu karna mengejutkanku" jawab rosie acuh.
"bukannya aku sudah memberitahumu ditelfon waktu itu, kau tidak ingat?" beritahu lisa, sudut bibirnya tertarik jahil.
"dasar" lisa tidak tau saja betapa kesalnya rosie. bahkan mimpi buruk itu, sebab ia terlalu memikirkan adik kesayangannya ini.
"apa tidak ada hukuman yang lain? Pinggangku sepertinya mati rasa" ucap lisa mengadu keluh. Meski sesungguhnya dia sangat senang berada diposisi itu, diapit oleh dua yang sangat menyayanginya, benar-benar membuatnya merasa dicintai.
"tidak" menggelengkan kepalanya rosie menolak telak.
"ah, baiklah" memeluk rosie semakin erat, lisa memaklumi.
"Kenapa kau semakin kurus, hm?" tanya lisa.
"tidak tau" jawab rosie acuh. Dia hanya semakin menyamankan dirinya dipelukan lisa.
"seharusnya jangan tanya padaku" sambungnya lagi.
"lalu pada siapa? Ibu?" tanya lisa bingung.
"tentu pada dirimu sendiri! Siapa suruh pergi tiba-tiba seperti itu, selera makanku juga tiba-tiba hilang!!" gemas rosie menggerutu pada sang adik.
"kalau begitu kau harus makan banyak selama aku disini" ujar lisa putus, tangannya yang sebagai bantalan naik mengusap kepala kakak kesayangannya. Rosie mendengar tuturan sang adik tak berniat membalas, hanya saja ia menjadi sedih mengetahui ternyata lisa akan pergi lagi.
kemudian keduanya terdiam bungkam, mereka hanyut dalam pikirannya masing-masing. Sampai saat knop pintu berputar dan pintu putih itu terbuka menampilkan seseorang. Lisa matanya langsung membulat, terkejut melihat seseorang yang hanya ia dengar melalu telfon terakhir kali.
"wah.. ternyata semuanya berkumpul disini" joong ki datang sambil menggendong yuna, bayi kecil itu teriak lucu saat melihat hank yang langsung turun menghampirinya dan sang ayah.
"Yuna!" panggil lisa semangat. pamannya tidak berbohong, yuna benar-benar menggemaskan.
"yuna juga ingin bergabung" ujar joong ki dengan suara buatannya seakan mewakili baby yuna. Mendekat, joong ki membaringkan yuna diperut lisa.
Mendengar sang adik asik bermain dengan yuna, membuat rosie cemburu. Menyingkirkan tangan lisa, rosie berbalik memunggungi gadis berponi itu. lisa yang paham kemudian terduduk dan turun dari atas tempat tidur menuju sang paman untuk mengembalikan baby yuna sebab ada bayi besar yang sedang panas hati disana. Sekembalinya lisa ke tempat tidur, dia langsung memeluk rosie.
"ayo nanti makan malam diluar"
"hanya kita berdua saja. bagaimana? kau mau?"
"Jika iya, aku akan melakukan reservasi"
Lisa dan jung hyuk duduk disofa sambil berbincang-bincang kecil sembari gadis berponi itu menunggu sang kakak siap berpakaian. Beberapa menit berlalu, dengan dibantu sang ibu, rosie pun keluar dari kamar. Lisa langsung berdiri dan berpamitan dengan orang tuanya, kemudian meraih rosie untuk dipandu masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfic"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...