#16

763 119 0
                                    

Rosie duduk di bibir ranjang bersama lisa yang bersimpuh dilantai menghadap sang kakak. Malam ini lisa mengajak rosie untuk makan malam bersama. Gadis blonde itu terlalu gugup. Dia belum siap bertemu orang tuanya.

"Rosie?" Ucap lisa lembut membuyarkan lamunan kembarannya. Rosie menggigit bibir bawahnya ragu. Dia tak ingin terburu-buru sebenarnya.

"Aku tidak bisa" lisa melihat rosie yang memainkan tangannya gusar pun mengerti kenapa sang kakak terlalu berfikir keras tentang sekedar makan malam ini.

"Kau belum mencobanya. Apa yang mengganggu pikiran mu, hm?" Ujar lisa kembali yang sedang berlutut dan menenangkan tangan rosie dengan usapannya.

"Bagaiman jika nan-" lisa langsung berdiri dan membuat rosie menghentikan ucapannya.

"Untuk semua prasangka buruk yang ada di kepala rosie, aku perintahkan kalian untuk angkat kaki dari sana secepatnya, huft!!" Lisa memegang kepala rosie membacakan mantra Lalu meniupnya seakan mengusir prasangka itu keluar. Rosie hanya terdiam, rahangnya seperti terjatuh tak percaya bahwa lisa melakukan itu padanya. dia merasa lisanya benar-benar aneh.

"Itu....., sepertinya tidak bekerja" jujur rosie pelan agar tak menyinggung adik kesayangannya ini sedangkan lisa masih setia memejamkan matanya.

"Hahaha....cepatlah keluar, aku akan menunggu dimeja makan" ujar lisa sambil berjalan keluar kamar meninggalkan rosie.

Rosie masih duduk mengumpulkan semua keberanian. Perlahan dengan keyakinannya rosie mulai berdiri namun Kakinya terasa tidak bertenaga, sangat berat untuk memulai langkah.

Rosie menghembuskan nafasnya frustasi dan dia kembali duduk. Gadis blonde itu mengatur nafasnya agar tidak terlihat tegang. Menetralkan ekspresi wajahnya lalu berdiri dan tanpa pikir panjang langsung melangkah, berpegangan dengan gagang besi pada dinding rumah buatan sang ayah, rosie pergi menuju keluarganya.



Ketiga orang yang sedang menyiapkan makan malam itu langsung menoleh ke arah rosie. Jung hyuk dan se ri terlihat gugup. Malam ini adalah penentu apakah rosie sudi untuk membuka diri kepada orang tuanya juga seperti rosie terbuka pada lisa.

"Dia datang" lisa mengatakannya dengan suara pelan tanpa menoleh ke jung hyuk dan se ri. Orang tuanya pun menelan ludah, rosie tidak terlihat berbeda. Tidak berubah dari yang biasanya. Apa lisa bersungguh-sungguh dengan perkataannya waktu itu?

"Bersikap seperti biasa" lisa kembali berucap. Kali ini dia melihat orang tuanya, Menyadarkan bahwa rosie sudah semakin mendekat dengan mereka.

"Kemarilah duduk disampingku" lisa mulai mencairkan suasana lalu sedikit menggeser kursi agar rosie dapat mendengar suara decitannya. Lisa tau rosie benci diperlakukan seperti orang buta, Jadi dia hanya memberi petunjuk berupa suara, selebihnya tergantung rosie.

Se ri dan jung hyuk terus mengisi ruang makan itu dengan percakapan mereka, Walaupun fokus mata mereka tak terlepas dari sulungnya.

Gadis blonde itu berhenti melangkah, sepertinya dia kehilangan petunjuk. Dia berusaha tampak santai dan tidak memperlihatkan paniknya sama sekali. Lisa yang mengerti pun bertindak.

"Ayah, tolong sendoknya" ucap lisa sambil memperhatikan sang kakak. Dengan itu rosie melanjutkan langkahnya dan duduk dikursi. Lisa sedikit menepuk lembut punggung tangan rosie memberi tanda Terima kasih karna sudah mau bergabung.

Rosie sangatlah tenang. Tapi jujur saja, jauh didalam hatinya ada rasa takut yang begitu menggebu. Setelah apa yang dia lakukan ke keluarganya, tidak mungkin rosie berlagak seperti tidak terjadi apa-apa sekarang. Itu sangat tidak tau diri.

Se ri duduk setelah menyajikan makan malam. Jung hyuk yang sudah terlebih dahulu duduk terus mencari topik dan berbicara pada istrinya. Kepala keluarga ini tidak membiarkan dapur ini hening, itu akan menimbulkan kecanggungan nanti.

"Ini ada Dwaeji Gukbap dan gimbap. makanlah" lisa menjelaskan pada gadis blonde itu tentang menu makan malam mereka. Rosie meraba sendok dan garpunya lalu menyecap setiap rasa makanan.

Lisa menatap orang tuanya yang tampak khawatir. Jujur saja mereka akan sedih jika rosie hanya akan terbuka pada lisa.

Melihat rosie yang mulai menyantap makanan pun mereka ikut menikmati makan malam itu.

"Hm, lisa sudah membaca buku pemberian ayah?" Ujar jung hyuk memulai percakapan dimeja makan yang hening itu.

"Belum semua ayah, tapi lisa sudah menyelesaikan satu diantaranya" jawab lisa kepada ayahnya.

"bagaimana? Apa lisa suka?" Tanya jung hyuk lagi. Lisa mempercepat kunyahannya, tak sabar ingin menjawab

"Ceritanya menarik dan pemilihan katanya bagus. Hanya saja endingnya menyedihkan" jawab lisa menampakkan ekspresi murungnya.

"Lain kali ayah akan membelikan buku dengan ending yang tidak menyedihkan ya sayang" jung hyuk tersenyum setelah mendapat anggukan dari lisa.

"Rosie? Bagaimana dengan lagu pilihan ayah?" Jung hyuk berucap setenang dan sebiasa mungkin. Lisa dan se ri menatap gadis blonde itu menunggu jawaban. Selang beberapa detik akhirnya rosie mengangguk.

Jung hyuk matanya langsung meneduh. Dia sangat berharap rosie membalasnya dengan ucapan. Se ri mengelus punggung sang suami yang berada di sampingnya. Mereka bertiga pun kembali melanjutkan makannya.

"Aku menyukainya" ucap rosie tanpa menghentikan acara menyantapnya. Jung hyuk, se ri dan lisa yang matanya sudah fokus ke makanan kini terangkat lagi melihat manusia super dingin itu.

"Bilang pada ayah jika rosie sudah bosan dengan album-album itu ya sayang, ayah pasti akan membelikannya lagi" jung hyuk tersenyum lebar. Walaupun rosie tidak kembali merespon pernyataannya, dia sudah cukup senang.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi. Hanya keheningan dan dentingan sendok yang terdengar. Mereka sibuk pada makanannya masing-masing.

Sampai dimana rosie meletak sendok dan garpunya mengakhiri makan malamnya. Rosie mulai menggerakkan tangannya pelan meraba gelas berisi air putih miliknya. Dengan itu lisa pun ikut mengakhiri makan malamnya. Gadis berponi itu kemudian berdiri mengambil piring dan buah apel.

Setelah habis meneguk air, rosie bangkit dan berjalan ke arah kamar. Namun dengan cepat lisa melangkah dan menggenggam tangan kanan rosie dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya kini membawa piring yang berisi apel, pisau dan garpu.

"Ayo ikut aku, kita akan makan buah" ucap lisa sambil memandu rosie berputar arah dari kamar ke taman mini milik keluarga choi jung hyuk itu.

"Dikamar saja" ujar rosie.

"Tidak tidak tidak. Masih ada tempat seru dirumah ini selain kamar kita" rosie pasrah dengan adiknya ini dan berjalan bergandengan menuju taman.




Pekanbaru, 11 Agustus 2021

Hai! Akhirnya kita jumpa lagi guys, hahaha

Next Aku bakal update setiap hari rabu sama sabtu ya. See u semuanya. Stay healthy yah!

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang