#26

574 83 1
                                    

Lisa terbangun dari tidurnya karna mencium sesuatu yang lezat dari luar kamar. Menatap langit-langit kamar itu dia mengumpulkan kesadarannya. melihat sekeliling dan menyadari bahwa ternyata semalam dia tertidur dikamar orang tuanya. Gadis berponi ini bangkit duduk dan membuat ayahnya yang sedang bersiap pun tersadar kemudian menghampirinya.

"Selamat pagi sayang" ucap jung hyuk mengecup pucuk kepala sang bungsu lembut dan Ikut duduk di bibir ranjang.

"Sudah merasa lebih baik, hm?" Tanya jung hyuk,  lisa sedikit menganggukkan kepalanya dan tangannya terangkat mengucek salah satu mata. Sama seperti orang bangun tidur pada umumnya.

"Ayo sarapan" ujar jung hyuk lagi, Lisa yang mendengar ucapan sang ayah bukannya menjawab dia masih saja sibuk dengan matanya.
kemudian jung hyuk bangkit dan mengulurkan tangannya kepada lisa, Gadis berponi itu otomatis langsung meraih tangan sang ayah.

Lisa Diam sejenak mengumpulkan tenaganya membuat jung hyuk tersenyum gemas dengan tingkah bungsunya satu ini. Dengan tangan yang masih bertaut jung hyuk setia menunggu putri kecilnya(?) bersiap. tak lama setelah itu lisa menurunkan kakinya ke lantai kamar dan berjalan menuju meja makan bersama.

Mendengar decitan kursi membuat se ri menoleh kebelakang dan menemukan sang suami sedang merapikan rambut pendek sang bungsu yang sedikit berantakan. Selesai dengan urusan dapur, wanita ini membawa masakannya ke tengah meja, kemudian dia mendekati lisa dan memeriksa perban yang melekat di pelipis sang bungsu.

"Setelah sarapan kita bersihkan, hm?" Ucap se ri lembut pada lisa. Setelah Mendapat anggukan dari sang bungsu, se ri bergerak mengambil roti panggang dan telur mata sapi yang dibuatnya tadi untuk lisa. Tak lupa juga memasukkan beberapa stroberi dan blackberry ke piring milik bungsunya.

Sambil mengambil sarapannya sendiri, jung hyuk bertanya pada istrinya. "Apa rosie masih tidur?"

"Hm. aku juga sudah membujuknya tadi" ucap se ri setelah menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan sang suami.

"Ya ampun dia belum makan dari kemarin" jung hyuk berdiri dari duduknya dengan perasaan khawatir. saat ingin melangkah, sebuah tangan menghentikannya dengan genggaman tepat di salah satu pergelangan tangan pria tegap ini.

"Ayah duduklah, aku akan membujuknya setelah ini" ujar lisa menghentikan pergerakan ayahnya.

"Tidak apa, lisa sarapan saja, hm?" Melempar senyum hangatnya ke sang bungsu, jung hyuk tergerak melangkahkan kakinya kembali berjalan menuju kamar bernuansa pastel itu.

jung hyuk masuk dan berdiri disisi ranjang tempat rosie merebahkan tubuhnya. Menghela nafas perlahan, kemudian jung hyuk berlutut satu kaki ke arah anak sulungnya itu.

"Rosie, ayo bangun sayang" meraih tangan rosie dan mengelusnya lembut. Rosie yang terbangun pun membuka matanya malas dan menarik tangannya lepas dari genggaman sang ayah, kemudian merubah arah tidurnya membelakangi kepala keluarga ini.

"Pergilah ayah" sambung rosie. Jung hyuk langsung menundukkan kepalanya kecewa dan duduk di ranjang itu.

"Setidaknya makanlah sedikit, hm? Apa anak ayah ini tidak kelaparan?" Ujar kepala keluarga ini mencoba membujuk gadis keras kepala itu. Namun Setelah beberapa saat berlalu rosie sama sekali tidak menggubrisnya, Jung hyuk Jadi merasa sedih dengan sikap rosie yang kembali dingin.

Jung hyuk kemudian menoleh ke seseorang yang  memegang bahu lebarnya. Lisa datang bersama se ri yang membawakan piring dengan segelas susu, roti panggang dan telur mata sapi di atasnya. mata lisa berbinar Mengisyaratkan ayahnya untuk pergi dan memberikan dua gadis kembarnya ini waktu untuk berbicara, kemudian se ri tersenyum meminta sang suami bangkit dan melanjutkan sarapan bersamanya.

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang