Ayah dan anak sulungnya sekarang sedang berada didapur untuk sarapan pagi. Setelah mendapat kabar dari sang suami, se ri langsung menghampiri anak bungsunya dan meminta jung hyuk untuk menyelesaikan kegiatan memasaknya.
Berdua bersama kecanggungan memeluk hawa dimeja makan itu. Jung hyuk yang sesekali melirik rosie khawatir, apakah sarapan pagi kali ini enak atau tidak. Jika tidak, kepala keluarga ini siap untuk memasak makanan yang putrinya itu inginkan walaupun harus terlambat ke kantor nantinya.
"Rosie?" Gadis blonde yang terpanggil mengangkat kepalanya tegak mengalihkan fokusnya pada sang ayah.
"Bagaimana rasa makanannya?" Ujar jung hyuk berusaha santai membuka pembicaraan dengan sang anak.
"Seperti biasa" rosie berucap datar dan kembali menunduk melanjutkan fokusnya pada sarapan pagi.
"Tadi ibu langsung berhenti memasak saat mendengar lisa sakit. Jadi ayah yang melanjutkannya" jelas jung hyuk menyiratkan kegundahannya.
"Tidak buruk" rosie kembali berucap tanpa menghilangkan fokusnya pada makanan.
"Ingin ayah buatkan yang lain sayang?" Pria berbadan tegap itu bertanya hati-hati. Dia tau sebenarnya rosie adalah seorang yang pemilih.
"Ini saja. Tidak masalah" rosie menjawab setelah habis mengunyah suapan dimulutnya. Setelah itu jung hyuk memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Dia takut mood rosie akan buruk karna dia terlalu banyak bertanya.
Melanjutkan makan dan sesekali melirik arloji berstrap besi di tangan kirinya. Mengakhiri sarapan lalu melipat koran pagi yang sudah dibaca. Beberapa kali menyesap tehnya habis, berdiri, jung hyuk menghampiri anak sulung yang duduk bersebrangan dengannya.
"Ayah pergi, hm? Terima kasih sudah membuat lisa tetap hangat" sedikit membungkuk, jung hyuk pamit setelah mengecup pipi chubby sang anak sulung. Rosie tidak merespon dan terus melanjutkan makannya.
"Jangan lupa beristirahat ya sayang, mata anak ayah sudah seperti panda" jung hyuk berdiri tegap dan menangkup kedua pipi rosie sehingga gadis blonde itu mendonggak. Anak sulung yang masih mengunyah itu pun mendapat kecup di kedua mata yang terlihat menghitam karna harus bergadang mengurus sang adik.
"Sayang aku berangkat" teriak jung hyuk berpamitan pada sang istri yang berada di kamar anaknya. Se ri hanya membalas angguk karna takut membangunkan lisa jika dia ikut berteriak membalas.
Hyeri sudah hampir 20 menit menunggu lisa di lobby gedung putih sekolahnya. Mengedar luaskan pandangan mencari sahabatnya yang mungkin ada disalah satu kerumunan yang berlalu lalang sibuk dipagi itu.
Gadis berambut sebahu ini tau betul lisa adalah siswi yang cukup pintar dan berprestasi disekolahnya. Tapi lisa tidak seangkuh itu mengetahui dirinya tidak akan remedial seusai ujian akhir semester, sampai dia tidak datang saat kegiatan Class Meeting.
Tangan hyeri langsung terlipat ke dada saat melihat mobil sedan abu yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang melintas ke halaman sekolah. Tapi anehnya kenapa mobil itu justru melintas dan terparkir, biasanya juga akan berhenti didepan lobby dan menurunkan bocah jenius itu disana. Mempertajam penglihatannya hyeri melihat ayah sahabatnya itu turun dari mobil dan berjalan menuju lobby. Dan, Dimana lisa?
Sahabat kedua gadis kembar itu langsung berdiri mengekori langkah tegas pria tegap didepannya. Mungkin karna berjarak terlalu jauh, saat berbelok hyeri sudah tidak menemukan ayah lisa.
Karna dikoridor itu ruang guru adalah yang terdekat, sudah pasti ayah sahabatnya itu ada disana. Mengintip sedikit dan benar saja, ayah lisa sedang berbicara dengan Mrs. krystal yang merupakan wali kelasnya. Hyeri langsung bersandar ke dinding dekat pintu dan menunggu ayah lisa keluar."Tidak apa-apa tuan. Sejauh ini saya belum mendapat laporan bahwa lisa harus mengikuti remedial atau yang lainnya. Jadi tidak masalah" jung hyuk mengangguk tenang karna ketidakhadiran lisa sama sekali bukan masalah.
"Syukurlah. Kalau begitu saya pamit dulu Mrs. Krystal, Terimakasih atas pengertiannya selamat pagi" sedikit membungkuk jung hyuk undur diri dari ruang guru sekolah anaknya itu.
"Selamat pagi paman" hyeri yang melihat jung hyuk keluar dari sana langsung membungkuk hormat pada orang tua sahabatnya itu.
"Wah, selamat pagi hyeri" jung hyuk agak sedikit terkejut dengan keberadaan hyeri yang tiba-tiba.
"Apa paman datang sendirian? Dimana lisa?" Tanya hyeri kebingungan mencari sahabatnya.
"Lisa sedang sakit, hyeri nanti tolong hubungi paman jika ada sesuatu disekolah ya? Agar lisa tidak tertinggal informasi" jung hyuk menjawab dengan sedikit membungkuk. Menyamakan tingginya dengan teman anaknya itu.
"Baik paman, hyeri akan datang menjenguknya nanti" ucap hyeri mengangguk paham
"Hm, paman harus buru-buru ke kantor. Terimakasih ya hyeri" hyeri yang ditinggal sedikit membungkuk hormat pada jung hyuk dan memandangi punggung lebar itu menghilang dari edarannya.
Pekanbaru, 18 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...