Beberapa hari berlalu, lisa yang sudah berbaikan dengan rosie, hyeri yang lebih memilih bolos sekolah dan menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabt kembarnya. Membuang pedulinya terhadap perlombaan antar kelas yang sekolah adakan, hyeri sudah terlalu merindukan saat-saat ini untuk bermain bersama. Tibalah hari dimana hasil belajar itu keluar, sudah tidak perlu diragukan lagi bungsu dari pasangan jung hyuk dan se ri ini berdiri sebagai siswa berprestasi dan juara di kelasnya.
Suara gemuruh tepuk tangan memenuhi gedung megah itu, semua siswa yang menggelar juara kelas pun satu per satu turun dari panggung. Membungkuk kecil kepada orang-orang yang memberinya selamat, lisa berterima kasih. Senyum tulus yang tidak pernah pudar slalu terukir diwajah gadis berponi itu walaupun orang lain sudah sangat bosan melihatnya terus-terus menjadi seorang juara. Berjalan menuju ibunya, hyeri, dan bibi il hwa yang sudah sumringah menyambut gadis pintar itu, lisa makin melebarkan senyumnya lebih untuk orang-orang terdekatnya.
"aku bosan mengatakannya tapi, selamat untukmu lisa. Kita duduk bersama dan aku slalu menyalin jawabanmu bahkan saat ujian, kenapa aku tidak mendapatkan setidaknya juara dua atau tiga?" ucap hyeri bingung dan tidak menyadari ibunya sudah membulatkan matanya terkejut lalu melipat kedua tangannya di dada siap menerkam putri semata wayangnya yang nakal itu.
"dasar anak nakal, memiliki teman yang pintar hanya untuk memanfaatkannya ha!" ucap il hwa menarik telinga gadis berambut sebahu itu pelan, hyeri yang merasakan sakit, sedikit berjinjit mengikuti arah jeweran itu. Lisa dan se ri tertawa melihat ibu dan anak dihadapan mereka.
"hahaha tidak bibi, hyeri slalu bertanya padaku saat dia kesulitan dan aku mengajarinya" ucap lisa merasa puas dan menyelesaikan tawanya, berucap untuk membantu sahabatnya bebas dari jeratan itu.
"lisa jangan mencoba menyelamatkannya ya" mendengarkan tuturan il hwa semuanya kembali tertawa. Hyeri dan il hwa sangat pandai berlakon dan membuat drama pendek diwaktu yang sesingkat itu. mereka sangat lucu.
Menyelesaikan tawanya lisa beralih ke ibunya dan merentangkan tangan untuk menerima pelukan hangat yang belum dia dapatkan atas pencapaiannya. Se ri sedikit menekuk lutut dan membuka lebar tangannnya siap menyambut gadis berponi itu.
"anak ibu, selamat sayang" ucap se ri sesampainya sang bungsu dipelukannya. Mengecup pucuk kepala lisa, istri jung hyuk itu menyalurkan rasa sayang dan bangganya. Lisa memejamkan mata menikmati kenyamanan yang ibunya beri dan semakin mempererat pelukannya. Il hwa yang ikut larut di suasana haru itu menggapai pundak hyeri dan merangkulnya hangat. Melepaskan dekap se ri menangkup kedua pipi sang bungsu dan mendaratkan kecupan di dua pipi lisa.
"se ri, lisa kami duluan ya" ucap il hwa setelah mengangkat ponselnya berdering, membungkuk pamit ibu dan anak itu meninggalkan se ri dan lisa yang melambai.
"ibu kita akan menjemput rosie setelah ini?" ucap lisa yang tangannya digenggam se ri dan berjalan menemui wali kelas.
"hm, dia pasti sangat bosan dikantor ayah" jawab se ri santai melewati koridor panjang itu. Melirik lisa dan terkekeh pelan setuju dengan ucapan bungsunya.
"betul kantor ayah sangat membosankan" sambung lisa setelah tuturan ibunya dan Mereka tertawa bersama.
"ibu" ucap lisa mendonggak menatap lawan bicaranya. Se ri sekilas menoleh dan bergumam sebagai jawabnya pada sang bungsu.
"boleh nanti kita makan es krim? Bersama rosie juga" ujar lisa kepada ibunya. Se ri tersenyum dan mengelus kepala gadis berponi itu gemas.
"tentu saja boleh sayang" lisa tersenyum lebar hingga matanya menyipit karna terlalu senang. Mereka tidak pernah lagi makan diluar karna rosie sangat membenci itu semenjak kecelakaan setahun silam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...