Sekarang jam 02.00 dini hari. Lisa sudah tertidur lelap berenang bersama mimpinya. Sedangkan rosie dia terbangun. Dia tertidur setelah makan tadi, karna sudah terlalu lama terlelaplah yang kini membuatnya terjaga.
Dia tidak melakukan apa-apa, hanya sedikit berpindah dan menoleh ke arah kanan lalu ke kiri. Sangat membosankan. Tiba-tiba dia ingin mencari Cassette player, mendengarkan lagu mungkin akan membuatnya terbuai kembali.
Meraba kanan dan kiri kasur namun tidak menemukannya. Rosie terduduk dan menurunkan kakinya, tanpa sengaja pergerakannya itu mengganggu tidur lisa. Rosie berusaha setenang mungkin dan bergerak dengan sangat lambat.
"Rosie?" Ucap lisa dengan setengah kesadarannya. Suara serak khas bangun tidur itu membuat rosie membeku. Dia serasa ingin pura-pura mengigau saja.
"Apa kau butuh sesuatu? Ingin kekamar mandi?" Rosie menggelengkan kepala. Posisi tidak berpindah sedikitpun, masih membelakangi adiknya. Lisa yang menerima jawaban itu ikut terduduk.
"Kau mimpi buruk?" Tanya lisa kembali. Apa yang rosie lakukan dini hari seperti ini jika dia tidak butuh sesuatu atau ingin ke kamar mandi.
"Tidak" jawab rosie pelan sambil menggelengkan kepalanya lagi.
"Tidurlah, pagi masih beberapa jam lagi" lisa berucap sambil menepuk tempat tidurnya. Menyuruh rosie kembali tidur. Gadis blonde ini jadi gagal mencari Cassette player nya.
Akhirnya rosie kembali menaikkan kaki ke tempat tidur dan meraih selimut untuk menghangatkan badannya. Lisa sedikit membenarkan selimut sang kakak yang Berbaring membelakanginya itu. Sedangkan rosie sudah sibuk mengutuk dirinya sendiri. Kenapa setelah kejadian itu dia sulit sekali berbicara dengan lisa.
Sudah beberapa menit berlalu, rosie benar-benar bosan. Dia tidak mengantuk sama sekali. Gadis blonde ini perlahan membalikkan badannya dan tanpa sengaja menghimpit tangan lisa yang merentang menghadapnya. Tak menghiraukan itu rosie tetap berbalik. Sekarang dia sudah berhadapan dengan lisa.
Rosie merasa sedihnya hadir. Jika dia tidak buta, dia pasti bisa melihat sedamai apa wajah adiknya yang manja ini jika sedang tertidur, karna sekarang rosie tidak mungkin dapat melihat pemandangan itu lagi. Saat ini rosie Sedikit demi sedikit belajar untuk membuang rasa bencinya pada lisa. Karna sebenarnya dari kecelakaan itulah dirinya yang buruk terbentuk. Dia bersikeras menyalahkan lisa atas kebutaannya.
Rosie mengangkat tangan kirinya untuk meraba wajah sang adik. Bagaimana pun, ini adalah cara rosie untuk menggambarkan sesuatu dalam kepalanya. Mengusap pipi adik bungsunya yang ternyata semakin menirus dengan sayang.
Tanpa rosie sadari, lisa sudah terbangun saat tangannya merasa dihimpit. Sedari tadi dia menahan dirinya untuk terus tenang, agar rosie terus melanjutkan aktivitasnya. Matanya tertutup saat tangan rosie mulai naik meraba matanya dan beralih menyisir rambut lisa kebelakang dengan jari-jarinya. Tiba-tiba rosie menurunkan posisi tubuhnya agar tidur berbantalkan lengan lisa yang tadi merentang, Memperbaiki selimut keduanya, rosie menenggelamkan wajahnya dileher lisa.
"Tidurlah, hm?" Ucap lisa dengan suara seraknya memeluk rosie dan mengusap punggung kakaknya itu. Rosie cukup terkejut, dia tak menyangka lisa menyadarinya. Gadis blonde itu kini membuang rasa gengsinya ke udara. Saat ini dia hanya ingin merasakan kenyamanan. Rosie semakin menenggelamkan wajahnya dan menyamankan diri. Usapan lisa membuatnya sangat terbuai hingga tak sampai 5 menit rosie dapat menggapai rasa kantuknya.
Pagi di hari libur kali ini, jung hyuk dan se ri memilih untuk membersihkan taman kecil didepan rumahnya. Rumputnya lumayan tinggi karna sekarang lisa dan rosie sudah jarang bermain disana. Menguras air kolam dan diisi kembali setelah menyikatnya bersih.
Kegitan pagi ini sudah direncanakan oleh keduanya, mengingat kabar baik yang lisa berikan membuat mereka bersemangat membuat ruang lebih banyak untuk rosie. Berdiam diri dikamar juga tidak terlalu baik untuk putri sulungnya.
Se ri memindahkan beberapa tanaman potnya ke area tanah di taman itu. Sedangkan jung hyuk memotong rerumputan yang sudah membuat rumahnya terlihat bersemak. Dan juga tak lupa jung hyuk menyisakan sedikit ruang kosong untuk meletakkan ayunan yang akan dia beli nanti.
"Sayang, kursi kayu ini sebaiknya kita apakan? Kelihatannya sudah lapuk" tanya sang istri saat menanamkan tanamannya didekat kursi kayu itu.
"Kita buang saja, akan aku bongkar rakitannya setelah ini" jawab jung hyuk yang sudah memikirkannya terlebih dahulu. Se ri mengangguk dan menyelesaikan pekerjaan tanam-menanamnya. Berdiri bangkit lalu berjalan sedikit menjauh dari taman mini miliknya itu, menenggerkan tangannya letih dipinggang sambil melihat tampilan keseluruhan hasil kerjanya dan sang suami.
"Sepertinya ayunan tidak terlalu bagus, bagaimana kalau kursi taman dan meja saja?" Ucap se ri mengusulkan kepada jung hyuk. Sang suami pun mendekati sang istri untuk melihatnya juga.
"Apa menurutmu sebaiknya begitu? Beri aku alasannya kenapa?" Tanya jung hyuk yang menurutnya ayunan juga cukup bagus berada ditamannya.
"Jika kursi kayu itu dibuang, berarti kita punya banyak ruang kosong disana. Dan jika kita membeli ayunan, itu hanya dua dari kita berempat yang bisa menaikinya. Jika kita membeli kursi dan meja taman, kita berempat bisa duduk bersama disana. Sekedar minum teh atau barbeque-an" jelas se ri dengan menggerakkan tangannya mendeskripsikan usul.
"Baiklah kalau begitu. Bagaimana jika kau ikut dan memilihnya saja nanti? Aku seorang lelaki yang tidak tau style para wanita dirumah ini." Keduanya tertawa dan kembali melanjutkan pekerjaannya masing-masing.
Pekanbaru, 20 july 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...