#53

412 74 4
                                    

Sepulangnya jung hyuk, se ri, dan rosie, lisa langsung menyambut sang kakak untuk dibantu berbenah diri. Dan disinilah gadis berponi itu sekarang. duduk manis dengan degupan jantung yang mulai memicu rasa gugupnya. Kaki yang tidak bisa diam dan telapak tangan yang sedikit basah, lisa terpaku dengan berkas yang ada di pangkuannya.

Se ri dan jung hyuk keluar bersama dari kamar mereka, memenuhi panggilan sang bungsu tadi saat kepulangan mereka. Duduk bersampingan, kedua orang tua anak kembar ini siap mendengarkan. jung hyuk menatap lekat penuh arti pada putrinnya, mengirimkan kekuatan dari sana. Lisa sekilas menoleh ke belakang melihat pintu putihnya dan kembali menatap sang ayah yakin, kemudian meletakkan tumpukan kertas itu ke meja, mempersilahkan ayah dan ibunya untuk melihat.

Suasana sangat canggung sekaligus tegang, tidak ada percakapan, hanya keheningan saja. se ri yang bingung dengan situasinya langsung mengambil berkas itu dan membacanya. Lisa yang sengaja meletakkan dipaling atas daftar peserta yang mengikuti beasiswa dengan lima nama yang di highlight berwarna kuning.

Menatap lisa sekali, se ri mulai membalik ke berkas yang lainnya. Lisa melihat ibunya yang mulai paham hanya menunduk takut dan cemas, jung hyuk yang duduk bersama se ri hanya mencoba menenangkan sang istri dengan mengusap punggungnya lembut dan berkata "kita sudah membahasnya, bukan?" ujarnya pengertian

Se ri masih sibuk dengan membaca satu persatu berkas dihadapannya itu, tidak menghiraukan sang suami sama sekali. Sampai di kertas paling terakhir, se ri menjatuhkan kepalanya ke tangan yang bertumpukan pangkuannya. Dia dan sang suami memang sudah membahasnya, tapi se ri tidak menyangka bahwa waktunya untuk berfikir sudah tidak ada. Ketakutan serta kecemasan membuatnya tidak ingin memikirkan ini bahkan hanya dengan membayangkannya saja dia tidak sanggup.

Mengangkat kepalanya, se ri menatap lisa sendu, membuat yang ditatap merasa semakin menggebu. lisa di matanya adalah seorang gadis kecil yang sangat menggemaskan dan patuh pada kedua orang tuanya. Fokusnya sedari tadi tak buyar, hanya saja matanya mulai berkaca-kaca.

"ibu maaf.." ucap lisa tak tahan terus menatap sang ibu. Dia merasa bersalah karna tidak mengindahkan perkataan ibunya untuk menolak kesempatan itu, walau disatu sisi lisa sangat menginginkannya.

"kemarilah" panggil se ri pelan, mengayunkan jarinya bersamaan memerintah putri bungsunya. Yang di panggil pun perlahan mendekat, se ri menggapai tangan lisa dan menariknya perlahan untuk dipeluk. Gadis berponi ini kaku, tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Tangan se ri sungguh lembut mengusap kepala dan punggungnya. Mengakhiri tautannya, se ri menangkup wajah lisa lalu mengangguk dan berkata,

"lisa sudah besar sekarang... ibu yakin semua ini sudah lisa fikirkan dengan baik. Maka dari itu, berangkatlah nak.. maafkan ibu karna lupa bahwa lisa sudah seharusnya berhak memilih jalan hidup lisa sendiri. Maafkan ibu, hm? Maafkan ibu.." ujar se ri membuat mata lisa yang kini basah oleh air mata harunya. Memeluk sang ibu dan menangis hebat dipundak orang yang telah melahirkannya itu. disambung juga oleh jung hyuk yang tidak ingin ketinggalan dengan acara pelukan itu, mengecup pucuk kepala sang istri, jung hyuk merasa bangga karna sang istri mampu meluluhkan egonya.














beberapa hari setelah malam yang haru itu, lisa dan jung hyuk sibuk mengurus beberapa dokumen pendukung dan bersama-sama mengisi berkas yang tidak bisa lisa isi sendiri. Sampai saat dimana hari kelulusan pun tiba, Seluruh siswa duduk rapi di bangku yang sudah ditentukan. Lisa Sedikit cemas sebab sedari tadi ia tidak dapat menemukan keluarganya padahal acara sudah berlangsung sekitar dua puluh menit yang lalu.

Kepala sekolah naik ke podium untuk memberikan kata-kata sekaligus menutup acara inti dengan mengumumkan lulusan terbaik. Kelima orang pemilik nama itu pun berjalan naik ke panggung setelah panggilan mengudara untuk mereka. saat dalam menujunya, sudut bibir lisa terangkat senyum sebab senang dapat melihat keluarganya dari atas sana, ditambah lagi ada rosie terduduk apit ditengah-tengah jung hyuk dan se ri, menyumbat telinga dengan earphone kesayangannya yang membuat lisa semakin sumringah.

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang