#3

1.4K 172 1
                                    

Se ri membuka jendela, membiarkan matahari masuk menyinari kamar rosie dan lisa. kemudian ia menghampiri anak bungsunya yang tertidur di lantai, menyingkir rambut yang menutupi wajah lisa, lalu mengecup kening anaknya lama.

"selamat pagi sayang" lembut se ri membangunkan lisa. perlahan kelopak mata bungsunya terbuka dan menyipit, mentralkan sinar yang masuk ke hazel coklat itu.

Matanya sudah terbuka sempurna. Melihat ibunya yang tersenyum manis, 'ah pagi ini benar-benar indah' seperti itulah kata yang mungkin tersusun dikepala lisa. membalas senyum ibunya lalu melihat ke samping, gadis berponi itu tidak mendapati rosie disana.

"apa rosie sudah bangun ibu?" tanya lisa.

"dia ada di atas tempat tidur, apa dia tak mengizinkan mu tidur bersam-"

"argh!!" teriak lisa kesakitan, memotong ucapan sang ibu. Sepertinya lisa terlalu lama menjadikan tangannya bantal, sehingga terasa sangat nyeri. Se ri melihatnya hanya tertawa. Beralih ke anak sulungnya dan melakukan hal yang sama. Setelah itu dia beranjak keluar dari kamar itu.

"mandilah dan sarapan anak-anak!" teriak se ri sembari menuju dapur.

Lisa mendesah dan menggerakkan sedikit demi sedikit tangannya. Setelah merasa lebih baik, lisa bangkit dan melihat rosie di tempat tidur. Jahat sekali kakaknya ini membiarkannya tertidur dibawah. Apakah sulit membangunkan lisa? dasar.

Gadis berponi itu memutuskan untuk kembali tertidur diranjang dan Memeluk kembaranya. Tanpa lisa ketahui bahwa rosie sudah bangun.

"astaga ini benar-benar nyaman" bisik lisa, gadis berponi itu mengira bahwa rosie masih tertidur.

"singkirkan tangan mu" ujar rosie datar. Mendengar itu lisa terkejut. Dia langsung melepaskan tangannya dari sana.

Lisa kemudian diam, dia takut jika rosie akan marah lagi. Tapi setelah beberapa saat, kembarannya itu tidak bergeming, lisa merasa dialah yang harus memulainya.

"maafkan aku, "

"seharusnya aku memeriksa ingredients nya sebelum menawarkan mu" lisa duduk di bibir ranjang sambil melihat punggung rosie sendu.

"mandi dan segera tinggalkan aku sendiri!" lisa tersenyum menerima jawaban rosie. Tapi memang seperti itulah dia. Lisa slalu berusaha mengerti, walaupun yang tua adalah rosie, lisa lah yang harus terus mengalah. karna kata jung hyuk, mereka harus bisa terus membuat mood rosie terus baik.












Kini lisa sudah selesai. Dia sudah rapi dan harum sekarang. Melihat pantulannya di kaca dan merapikan sedikit poninya, Lisa Meletakkan pakaian yang sudah dia pilah untuk rosie kenakan nanti di atas meja nakas milik kakak kembarannya.

Kemudian meraih tasnya lalu mengeluarkan Cassette Player dan meletakkannya di meja samping tempat tidur mereka. Lisa menghampiri rosie kembali. Membungkuk dan mengecup pipi chubby kembarannya itu.

"aku akan pergi. Ini tape rekaman biologi aku letak ditempat biasa. Jangan lupa dengarkan dan aku menyayangimu!" lisa lari setelah melakukan itu. Rosie pun membuka matanya,













"aku juga. maaf karna sulit memaafkanmu, lisa"



Pekanbaru, 7 juli 2021

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang