Diwaktu yang tidak banyak, sepasang ini berlari menuju gate mereka. Mark dengan tas sandang hitamnya dan lisa dengan koper kecil milik paman arlo. Sesekali lelaki ini menoleh ke lisa yang terengah-engah dibelakangnya. Muncul inisiatif, mark mengambil alih koper gadis berponi itu untuk membantu.
"ah, tidak" ucap lisa menolak niat baik lelaki yang mencoba mengambil alih tugasnya. Mark terkejut, alis matanya menyatu bingung, Tumben sekali.
"aku bisa sendiri" timpa lisa kemudian. Mark yang melihat gadis berponi itu mendahuluinya, hanya mengikuti dari belakang. Sungguh mereka tidak punya waktu lagi untuk sekedar bertanya.
"dasar bodoh" ucap lisa memaki dirinya sendiri.
Lelaki ini terus mempercepat langkahnya dalam berjalan, tapi matanya tak lepas memandangi gadis berponi dihadapannya. Sikap lisa membuatnya bertanya-tanya sebab.
Apa tentang tragedi waktu itu, lisa masih marah padanya?
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di gate C2. Lisa berhenti seakan mempersilahkan mark terlebih dahulu. Melewati seorang staff bandara yang memeriksa boarding pass mereka, akhirnya. Lisa dan mark kini dapat melihat pramugara yang berdiri dekat pintu masuk pesawat tengah tersenyum menunggu mereka. Sungguh beruntung.
"aku di seat 24C, kau?" menoleh pada gadis berponi yang lebih pendek darinya, mark bertanya dalam menuju mereka.
"11K" membalas ramah salam pramugara itu, lisa menjawab lelaki itu singkat tanpa melirik sedikit pun.
"jauh sekali. Apa kau ingin aku pindah?"tanya mark perhatian.
"tidak, tidak. Duduk saja di seat yang sesuai dengan bording pass mu. Aku tidak apa" lisa menggeleng, lagi-lagi menolak niat baik lelaki itu.
"begitu? Baiklah" jawab mark. Kemudian dia menyusuri lorong sempit itu menuju tempat duduknya.
Lalu,
Ditengah fokusnya lelaki itu, lisa dengan cepat menyeret koper miliknya untuk kembali keluar dari pesawat. Keadaan pintu pesawat yang nyaris tertutup itu lisa meninggalkan penerbangannya, mengabaikan pandangan tanya pramugara dan pramugari yang melihat ketergesa-gesaannya.
Dia melangkah begitu terburu, matanya sibuk menatap sekitar seakan tak ingin ada seseorang pun yang melihatnya. Dalam larinya ia bergegas membawa diri untuk keluar dari sana. Sampai didepan gedung megah itu, tangannya melambai memberi tanda pada sebuah taksi yang melintas untuk berhenti
"tujuan kemana nona?" tanya sang supir taksi. menjawabnya, lisa diangguki oleh lelaki itu dan mereka melaju menuju tempat tersebut.
Gadis berponi itu menenangkan diri, tangannya sedari tadi terus bergerak cemas. Hatinya tak bosan menyakini diri, walaupun coba dipastikan lagi, sungguh, lisa tak ingin melakukan ini.
"Maafkan aku" ucap lisa setelah menarik nafas panjang dan menghelanya pelan.
Sepanjang perjalanan, mata bungsu jung hyuk ini tak lepas memanangi tepian jalan yang tubuh gedung-gedung tinggi yang begitu gagah. Lampu-lampu yang tak semua sempurna menyala, memberikan keindahan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Semua orang harus mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan pemandangan malam kota yang begitu menakjubkan ini.
Beberapa saat kemudian mobil taksi ini berhenti. lisa telah sampai. Membayar tarif pada supir tersebut, gadis berponi ini menyeret bawaannya masuk ke sebuah bangunan lima lantai, yang mana salah satu kamar ia dapatkan dengan harga murah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...