⸻
Hampir 1 jam lebih mereka bermain, saat ini skor mereka seimbang.
1:1
Mereka sepakat akan bermain sebanyak 3 putaran permainan.
Jaehyun, Lucas dan Zuho melawan Mingi, San, dan Christ.
Sangyeon yang memang sejak tadi tidak tertarik ikut jadinya hanya menjadi penonton bersama Wooyoung serta Hendery.
Wooyoung duduk di salah satu sofa melingkar disana, ia duduk di tengah. Sisi kanannya terdapat Hendert dan kirinya Sangyeon yang ikut bergabung dengan mereka.
Katanya tidak akan menyenangkan menonton sendirian.
Wooyoung terlihat sangat serius mengamati permainan orang-orang di depannya.
"Namamu Jung Wooyoung?" Hendery memulai percakapan setelah sekian lama pria itu hanya diam. Wooyoung menoleh.
"Huum namaku Jung Wooyoung." Jawab Wooyoung kemudian pria itu diam lagi.
Sebuah perempatan kecil muncul di dahi Wooyoung, rasanya ia ingin menoyor kepala pria itu dengan tinjunya, untung saja mereka tidak satu kampus.
"Wah. Nice...." Zuho berseru kemudian bertepuk tangan melihat pola bermain Lucas. Pria itu tersenyum lebar, bangga akan keahliannya. Lucah mengedikkan alisnya pada Mingi dan rekan se teamnya yang mengeram pelan.
Sangyeon menoleh dan menonton kembali sembari meminum minumannya.
Namun atensi mereka teralihkan saat ponsel Jaehyun berbunyi. Pria itu dengan sigap meletakkan sticknya di sisi meja dan meraih ponselnya dari saku celanannya.
"Tunggu sebentar..." Ucapnya menatap nama yang tertera di layar ponselnya.
✆Subin Hyung is Calling....
"Subin hyung?" Innernya berjalan sedikit menjauh dari meja.
"Aku yang akan menggantikannya." Hendery yang peka langsung berdiri dan berjalan mendekat ke meja.
"Tidak masalah bukan jika aku menggantikannya?" Tanya Hendery meraih stick yang Jaehyun letakkan di atas meja dan menatap Lucas serta lainnya untuk menunggu jawabannya mereka.
"No problem bro, setidaknya salah satu ace diantara kalian sudah mundur..." Kekeh Christ sedikit menggaruk kepalanya.
Ternyata bukan hanya basket saja pria itu dapat diandalkan, melainkan skill bermain billiarnya pun tidak bisa di remehkan.
Jangan lupa jika mereka semua adalah dari kalangan elit, permainan seperti ini hanyalah hal biasa bagi mereka.
"Baiklah, ayo lanjutkan.." Ujar Hendery, ia melirik ke arah Lucas sejenak kemudian mulai mengamati bola-bola di atas meja.
Mingi mengikuti arah berjalan Jaehyun, pria itu benar-benar sesuai yang ibunya katakan.
Dingin dan tidak bersahabat.