⸻
"Bagaimana kabar adikmu, son?" Jaehyun memperbaiki letak kacamatanya kemudian mengerucutkan bibirnya, manik matanya melayangkan sebuah protes pada sosok pria yang tertera di layar pcnya.
Video call.
"Harusnya daddy menanyakan dulu kabarku baru menanyakan kabar baby bear..." Keluhnya memainkan jemarinya di atas meja. Sosok didepannya sontak terbahak melihat reaksi putra keduanya.
Saat ini Jaehyun sedang menerima telpon dari sang ayah, biasanya memang seperti ini karena sang kepala keluarga biasanya akan terjebak dalam suasana kaku jika dengan putra pertamanya. Mungkin salahnya juga karena dahulu ia sangat keras terhadap Subin hingga kepribadiannya menjadi seperti itu.
"Maafkan daddy, so bagaimana kabarmu son?" Tanya Uknow dengan senyuman menawannya yang tak pernah berubah.
Senyum manis mengembang di wajah Jaehyun kemudian menjawab," Im okay dad, tidak perlu mengkhawatirkanku..". Ada setitik rasa rindu terhadap sosok ayahnya, mengingat kesibukan sang ayah yang membuat Jaehyun pusing sendiri. Sangat kentara jika pria berlesung pipi itu sangat merindukan kehadiran ayahnya.
"Bagaimana kabarmu dad? Jangan katakan jika daddy tidak menjaga pola makan disana.." Tanya Jaehyun dengan penuh selidik. Dia sedikit memicingkan kedua matanya menatap sosok ayah di layar pcnya.
Dapat Jaehyun lihat jika raut wajah ayahnya sedikit berubah menjadi sedikit canggung, tanpa di beri jawaban, Jaehyun sudah tahu jawabannya.
"Ehm, begitulah hehe.." Jawab sang kepala keluarga sambil mengusap tengkuknya.
Percayalah, diluar sang kepala keluarga bisa dikatakan sosok serigala yang buas namun jika sudah berhadapan dengan ketiga putranya, dia akan menjadi sosok kucing kecil yang menggemaskan.
Begitulah sedikit gambaran tentang sosok sang kepala keluarga.
Sosoknya memang tegas dan keras namun sangat mengutamakan keluarganya. Uknow selalu memantau semua anak-anaknya tapi hanya dari luar, jika hal itu berhubungan dengan privasi anak-anaknya, sebisa mungkin dia lebih baik berpura-pura tidak tahu saja.
"Aku akan mengadu pada baby bear nantinya..." Jaehyun menyeringai kecil, cukup menyenangkan sebenarnya menggoda sang ayah.
Uknow yang mendengar hal itu terlihat sedikit panik di seberang sana, bahkan dua bodyguardnya di belakangnya diri sekuat tenaga untuk tidak tertawa melihat tingkah bos besar mereka.
"Jangan katakan apapun pada adikmu, kau tahu Jae-ah. Panggilan daddy tidak ada satupun ia terima.." Jika bisa digambarkan, saat ini diatas kepala Uknow penuh dengan awan hitam dan mendung.
Memang benar, dia sering menghubungi si bungsu tapi tidak ada satu pun panggilannya di terima. Biasanya si bungsu akan mengangkat panggilannya tapi beberapa bulan terakhir ini panggilannya tidak ada diterima satu pun.