⌛Flashback is on
Selepas kepergian Yunho dan Mingi yang entah kemana, aura Subin langsung terbalik 360 derajat. Iris matanya menajam dan hanya fokus pada pikirannya, Jaehyun tentu saja menyadari hal itu.
Jaehyun juga melirik ke arah Wooyoung yang tengah duduk sendirian, pria mungil itu sepertinya tengah menganalisa wajah-wajah para pengawal yang tengah berjaga dibeberapa tempat.
"Temani dia, tinggalkan aku sendiri." Suara berat dan dingin Subin mengalun, Jaehyun langsung segera menoleh dan menatap wajah sang kakak.
Disaat suasana hati Subin seperti ini, dia memang lebih baik menuruti ucapan pria itu karena jika tidak, Subin tidak akan segan bermain tangan padanya, begitulah perangai Subin, bukan bagaimana, tapi lingkungannya sewaktu dulu yang keras membentuk perangainya seperti ini, apalagi hal yang paling sensitive untuknya adalah datangnya orang asing yang bisa menarik perhatian adiknya.
Untuk masalah yang lain, Subin tidak akan bisa goyah dan mampu menyembunyikan apa yang sedang ia pikirkan sebaik mungkin, tapi jika mengenai si bungsu, dia tidak akan bisa menyembunyikannya.
"Kau lihat anak keras kepala itu, aku tidak pernah melihatnya seperti itu, wajahnya..." Uknow menyilangkan kakinya, sejak tadi dirinya memantau kedua putranya, minus Yunho karena dia tahu, si bungsu kesayangannya tengah bersama putra sahabatnya.
"Anda benar tuan besar.." Sahut Yuonxi menatap kearah Subin.
Ini juga pertama kalinya ia melihat sosok Subin tidak mampu mempertahankan ketenangannya. Yang selama ini dia teliti bahwa pengendalian diri putra sulung bosnya sangatlah hebat, tapi dia tidak menyangka bahwa kelemahannya adalah adiknya sendiri.
Memang masuk akal. Karena siapa juga tidak melemah jika menyangkut keluarga?
Segila-gilanya seorang Jung Subin, dia akan melembut dan kacau jika mengenai keluarga, tepatnya adik bungsunya.
Uknow sebenarnya tidak masalah dengan hubungan anaknya tapi yang bermasalah adalah kedua putranya. Lagipula, bukan dia yang mengatur hubungan si bungsu dengan Mingi, hubungan keduanya mengalir begitu saja, meski dia paham betul jika si bungsu itu belum terlalu menganggap perasaan Mingi.
Dia selalu membiarkan semua putranya memilih jalan mereka sendiri, dia hanya bisa mengamati dan akan menegur anaknya jika ada yang berlebihan dalam memilih langkahnya.
Tapi menurut pandangan Uknow, meski si bungsu sudah terlihat membuka hati untuk putra sahabatnya, tapi tidak semudah itu meraih hati si bungsu.
Dia saja sebagai ayahnya masih sulit mendapatkan hati si bungsu karena sifatnya sangat mirip dengan ibunya.
Jika Jaehyun, anak itu pasti bisa berubah dan sedikit menerima kondisi sekarang tapi bagaimana dengan putra sulungnya?
Tabiatnya yang keras kepala dan sifat protectivenya yang sangat tinggi, kedua mata dinginnya hampir mengetahui segala hal yang terjadi di masa lalu.
"Baiklah, tapi kuharap kau bisa menenangkan diri hyung." Kata Jaehyun memutuskan untuk memberi ruang untuk Subin, sebelum ia meninggalkan kakaknya, Jaehyun meremat pundak kanan Subin, memberinya ketenganan dan seakan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Subin memejamkan matanya perlahan, ia menyisir surai lembutnya dengan jarinya ke belakang, ia melemparkan punggungnya pada senderan kursi, sebelah tangannya menopang sisi kepalanya, tatapan tajamnya belum berubah.