Klik Vote ✰ and thank you.
Sorry for slow update, masih berpikir untuk endingnya seperti apa.
Enjoy!!
Jung's Corps
Rapat telah usai, kini hanya tersisa sang presedir, Uknow, Subin, serta asisten Uknow yang seperti biasanya, diam dan menyimak.
Suasana ruangan diselimuti kesunyian senyap, seakan aliran napas mereka pun seakan tidak terdengar dalam ruangan tersebut. Uknow sendiri sebenarnya tengah di landa kebingungan menghadapi putra pertamanya, jika dengan Jaehyun, dia sudah membicarakan hal itu dan anak itu menerimanya meski dengan sangat berat hati.
Rencana Uknow untuk menjalin hubungan keluarga dengan keluarga Song, bukan tanpa alasan, mengingat putra bungsunya sepertinya sudah mulai membuka 'pintu' untuk putra tuan Song, mungkin memang sudah waktunya dan Subin tahu dengan pasti.
"Bagaimana keputusanmu?" Tanya Uknow menatap wajah putranya, manik hitam itu menatapnya dengan tajam, bibir tipis nan merah itu terlihat tidak berminat untuk bersuara. Asisten Uknow sendiri hanya melirik ekspresi wajah Subin, topik seperti ini benar-benar sensitif bagi pria itu.
"Jika kau meminta pandanganku maka daddy bisa tahu sendiri jawabanku seperti apa.." Balas Subin.
Keadaan kembali sunyi, Uknow menyenderkan punggungnya pada kursinya, ia menautkan jemarinya diatas meja.
"Sulit.." Ucap Uknow dalam hati.
Ada satu hal yang tidak pernah Jaehyun ketahui selama ini tentang mendiang ibunya. Permintaan sang ibu memang menginginkan mereka menerima keputusan Yunho untuk hidup bebas di luar sana tanpa gangguan paparazi dan para repoter yang mencari berita mengenai keluarga besar Jung. Namun ada satu amanah yang mendiang istri Uknow yang hanya mereka berdua ketahui.
Perjodohan dengan putra keluarga Song.
Hal yang membuat Subin dilanda kebingungan hingga saat ini, apalagi sewaktu ia mengetahui bahwa adiknya satu universitas dengan putra bungsu keluarga Song.
Takdi benar-benar mempermainkan mereka semua, terutama dengan dirinya. Itulah yang Subin pikirkan.
"Tapi-"
Uknow mengangkat wajahnya mendengar ucapan putranya.
"Tapi jika baby menginginkan dan tidak ada rasa paksaan, maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya. Sekeras apapun usahaku untuk menjauhkan mereka, benang takdir mereka semakin membuatnya mendekat.." Ungkap Subin jujur, ini pertama kalinya ia berbicara seperti ini dengan sang ayah.Mengingat hubungan mereka yang tidak baik.
Uknow terdiam.
Ia termangu dan sedikit kaget mendengar penuturan anaknya. Dengan sedikit tergesa-gesa, ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri sang putra, tanpa aba-aba ia membungkukkan tubuhnya, menyelipkan kedua lengannya dan merengkuh tubuh Subin.
"My son..."Bisik Uknow dengan suara bergetar, dapat ia rasakan tubuh putranya tersentak kaget akibat ulahnya tapi dia tidak peduli, sudah saatnya ia menghancurkan dinding es diantara mereka.
Manik mata Subin bergerak liar kemudian menoleh melihat wajah sang ayah dari samping, pelukan ayahnya benar-benar membuatnya mati kutu, tidak tahu harus bagaimana. Kedua tangannya tergantung di udara, masih ragu untuk membalas pelukan ayahnya.
"Daddy minta maaf jika selama ini daddy tidak memperlakukanmu dengan baik seperti daddy memperlakukan kedua adikmu, itu kesalahan dan kekeliruanku..."
Uknow masih memeluk Subin, garis wajah Subin yang datar dan tegas perlahan melunak, senyum tipis, sangat tipis terukir di wajahnya. Kedua tangannya perlahan mendarat di punggung ayahnya dan membalas pelukannya.
Meski sedikit, ada rasa lega yang mencair dari dalam hatinya. Mungkin inilah saatnya ia bisa memperbaiki hubungannya dengan ayahnya.
↷
Di mansion keluarga Jung, Yunho sudah kembali dari liburan singkatnya dengan Mingi. Pria itu baru saja meninggalkan kediamannya, hari ini dia merasa senang sekaligus bahagia, bukan karena dia dan Mingi sudah saling terbuka mengenai perasaan mereka masing-masing melainkan kabar mengenai ayah dan kakaknya yang sudah memiliki kemajuan.
Bahkan sangat besar perubahan itu.
"Selamat datang tuan muda.." Salam seorang pelayan yang menghampiri Yunho. Si manis menoleh dan tersenyum.
"Apa Jae hyung ada di kamarnya?" Tanya Yunho.
"Tuan Jaehyun baru saja keluar tuan muda, katanya ada pertemuan dengan teman-temannya.."
Yunho mengangguk pelan, mengingat ini sudah bulan ke-2 kakaknya di universitas tempatnya belajar, tinggal 1 bulan lagi Jaehyun akan kembali ke kampusnya sendiri. Wajar jika dia merindukan teman-temannya di kampusnya.
"Hm baiklah, terima kasih dan kembalilah mengerjakan pekerjaanmu~" Sahut Yunho dengan riang.
"Ah ano apa anda butuh di buatkan sesuatu tuan?"
Yunho menoleh dan terlihat sedang berpikir.
"Tolong buatkan teh jahe hangat serta beberapa cookies, bawa makanan itu di taman belakang, hari ini aku akan bersantai saja disana..." Ucap Yunho yang kemudian diangguki oleh sang pelayan dengan senyum cerah.
"Baik tuan muda, kalau begitu saya permisi.." Tuturnya setelah menundukkan kepalanya, dengan riang pelayang tersebut berbalik dan menuju dapur untuk membuatkan pesanan si bungsu.
Yunho hanya menggeleng kecil melihat reaksi pelayan di mansionnya, benar-benar menggemaskan. Setelahnya, ia pun melangkah naik menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya.