⸻78
Suasana kampus yang awalnya terlihat tenang-tenang seja berubah menjadi sedikit riuh, semua mata tertuju pada sosok pria yang baru saja menapakkan kakinya melewati gerbang kampus.
"Kyaaa akhirnya dia tidak memakai style pakaian lamanya!" Pekik salah satu wanita yang tengah berdiri di trotoar jalan, namanya Clara, seorang gadis manis blasteran, tahun ini sudah masuk semester 4, sama seperti Yunho.
"Kau benar! Aku harus mengabadikan moment ini!" Sahut gadis satunya yang memekik gemas seperti halnya dengan Clara, gadis itu bernama Leila, dia juga mahasiswi tahun ke 4.
Reaksi dari beberapa mahasiswa disana pun hampir sama, bahkan ada yang bertanya-tanya siapa sosok pria di depan sana yang membuat kehebohan di pagi hari.
Dengan langkah canggung, yang menjadi pusat perhatian berjalan sembari melempar senyum canggung, apalagi saat melewati dua gadis tadi.
"Yunho ya~~" Panggil Leila dengan gemas sembari memotret pria manis itu.
Bagi fakultas kesenian, perubahan Yunho merupakan sebuah maha karya untuk mereka. Mungkin bagi yang lain, pria itu hanyalah seorang yang ketinggalan jaman dan buta fashion, namun berbeda dengan mahasiswa fakultas seni semester 4, angkatan Yunho.
"P-pagi Yunho-ssi..." dengan sedikit canggung, Clara mengucapkan salam pada Yunho.
Ya, meski ini sudah memasuki tahun ke empat, di fakultas seni, hanya Wooyoung yang sangat dekat dengannya, si pria petekilan itu kan tebal muka jadi dia mampu menerobos masuk ke wilayah Yunho yang bagi orang lain sangat sulit untuk mereka lakukan.
"Pagi Clara-ssi, Leila-ssi. Aku duluan ke kelas..." Jawab Yunho dengan sedikit mengeratkan pegangannya pada tali tasnya dan berjalan mendahului mereka yang menjadi salah tingkah, apalagi mereka tidak menyangka bahwa pria manis itu mengingat nama mereka.
"Aku bahkan lupa menanyakan tentang kabarnya gara-gara ah..." Dengus Clara dan Leila hanya merotasikan bola matanya.
"Ayo kita juga masuk, ihhh Yunho-ssi terlihat sangat menggemaskan dengan mode pakaiannya yang sekarang.."Leila masih sangat gemas dengan pria itu, sangat jarang mereka bisa berinteraksi dengannya.
Tak berselang lama, Wooyoung pun berjalan masuk dan menyapa beberapa orang yang dikenalnya dengan melemparkan sebuah senyum lebar seperti biasanya, keningnya sedikit mengerut melihat sekelilingnya.