"Pstt psttt."Changbin sedang berbaring nyaman di lantai kamarnya di hari yang cukup terik. Matanya terpejam namun ia merasa terganggu ketika ada suara mirip semprotan pengharum ruangan yang tiba-tiba terdengar di dekatnya. Firasatnya sudah tak enak jadi ia memilih tetap memejamkan mata dan berpura-pura tidak mendengar apa-apa.
"Psstt kak Changkibar."
Nah, setelah mendengar bisikan itu Changbin semakin membulatkan tekad untuk tetap memejamkan mata. Felix pasti akan membuat kerusuhan jika ia menanggapinya.
"Kak."
Felix tidak lagi memanggil, tangan kecilnya mulai usil menusuk-nusuk perut Changbin yang agak buncit karena kebanyakan makan setelah kuliah tadi. Changbin berusaha tak mempedulikan namun Felix makin berulah dengan memukul-mukul perutnya seperti sedang memainkan gendang.
"Wah kak Changkibar jadi mirip aku," ucap Felix dengan masih memukul perut Changbin.
"Mirip dari mananya?" Ucap Changbin yang segera membuka mata karena merasa tidak terima dirinya yang tampan rupawan disamakan dengan Felix yang pecicilan.
"Ah ternyata tidak mirip aku yang tidurnya seperti orang mati," gumam Felix sebelum kemudian duduk bersila di lantai.
"Ada apa siang-siang datang kesini?"
"Membawa ini, lumayan tadi ada promo beli satu gratis satu," ucap Felix sembari mengangkat dua gelas jus dingin di tangannya.
"Kak Changkibar mau?" Lanjut Felix menyerahkan segelas minuman pada Changbin.
"Aku tidak begitu suka minuman manis, tapi terima kasih," ucap Changbin sembari menerima minuman pemberian Felix.
Changbin meminum jusnya dan rasanya begitu segar ketika melewati tenggorokannya, hanya saja ada yang aneh. Iya aneh, seperti Felix.
"Ini rasa buah apa?" Tanya Changbin bertanya karena ia tidak dapat menebak rasa dari minumannya.
"Melon, pisang, wortel," ucap Felix dengan santai membuat Changbin mengerutkan keningnya.
Sungguh pilihan Felix benar-benar aneh. Bukan rasa yang tidak enak hanya saja... Sangat aneh di lidahnya.
"Aku suka pisang sedangkan kak Changkibar suka melon jadi aku gabungkan saja dua-duanya," ucap Felix menjelaskan.
Changbin agak emosi. Padahal memilih rasa yang berbeda untuk tiap porsinya saja bisa, tapi kenapa Felix memutuskan untuk menggabungkan keduanya? Kenapa harus dicampur? Lalu... Masih ada satu yang kurang.
"Lalu wortel untuk apa?"
"Aku sering melihat kak Changkibar mengerjakan tugas hingga tengah malam sedangkan cahaya dari laptop tidak baik untuk mata, jadi aku putuskan untuk mencampurkan wortel juga."
Bagus, alasannya bisa diterima tapi tetap saja perpaduan rasa ini sangat aneh. Jika bukan karena Felix sudah baik memberikannya minuman gratis mungkin ia tidak akan menghabiskan minuman itu. Changbin kembali menyedot minumannya dan ia segera menelannya tanpa mau merasakan rasa minuman itu di lidahnya. Masalahnya adalah Changbin tidak begitu suka pisang, apalagi dibuat jus begini. Rasanya... Sangat aneh. Pokoknya Felix dan segala hal di dirinya adalah sesuatu yang aneh.
"Teman kakak yang di kantin kemarin tiba-tiba meminta nomorku," ucap Felix memulai obrolan.
Changbin tertarik mendengarnya jadi pemuda itu segera meletakkan minumannya dan beralih menatap Felix.
"Temanku yang mana?"
"Yang bukan aktor."
"Minho?"
![](https://img.wattpad.com/cover/284685682-288-k258831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 5 [ChangLix]
ФанфикKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, September 11th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya mem...