Paws, I Love You V

1.3K 231 45
                                    


Changbin tak lagi bisa lembur di kantor mengingat kini di rumahnya ada hewan alias siluman peliharaan yang harus diurus. Akhirnya lelaki itu membawa pekerjaannya ke rumah dan berharap Felix tak akan merecokinya. Sudah beberapa hari sejak mereka membuat kesepakatan dan sikap Felix sudah mengalami perkembangan dengan mau mendengar ucapannya. Ya meskipun terkadang pemuda manis itu masih rusuh juga.

"Aku pulang," ucap Changbin membuat Felix yang sedang tiduran di kamar segera berlari menyambutnya. Ah benar, sekarang Felix sudah punya kamar sendiri, lebih tepatnya kamar tamu di rumah Changbin kini sudah memiliki seorang pemilik tetap.

"Kakak bawa apa?" Tanya Felix dengan hidung yang kembang kempis mencium aroma enak dari bungkusan yang Changbin bawa.

"Ayam goreng."

Felix memekik senang kemudian pemuda manis itu segera mengambil alih bungkusan di tangan Changbin 

"Mandi dulu baru makan," ucap Changbin membuat Felix menatap memelas ke arahnya.

"Mandi," ulang Changbin tanpa mau dibantah membuat Felix menyeret langkahnya menuju dapur untuk meletakkan ayam gorengnya.

"Tugasmu sudah dilaksanakan?" Tanya Changbin sembari mengecek wastafel.

Changbin melatih Felix dengan memberikan tugas harian yang tentunya mudah, salah satunya adalah mencuci tempat makannya sendiri. Lelaki itu hanya ingin membiasakan Felix memiliki rasa tanggung jawab, jadi ia mencoba melatih dengan hal-hal yang sederhana lebih dulu.

"Sudah kak," ucap Felix dengan mata berbinar seakan minta untuk dipuji.

Changbin menatap Felix kemudian lelaki itu memberikan usapan pelan di kepala Felix membuat pemuda manis itu tersenyum senang.

"Kerja bagus hari ini," puji Changbin dengan tulus.

Iya, Changbin harus memberikan pujian sebagai bentuk dukungan terhadap Felix. Lelaki itu juga sering memberikan reward berupa makanan yang ingin Felix makan agar pemuda manis itu semakin rajin melakukan tugasnya. Itu semua ia lakukan demi dirinya juga, kan enak kalau Felix tidak rusuh lagi.

"Sana mandi dulu," ucap Changbin yang seketika membuat senyum Felix memudar.

"Kenapa harus mandi setiap hari? Kucing tetangga kakek saja mandinya sebulan sekali," keluh Felix membuat Changbin melirik malas ke arahnya.

"Kalau begitu jadilah kucing tiap hari dan jangan menampakkan wujudmu yang seperti ini, dengan begitu aku juga akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan tetangga kakekmu," ucap Changbin menantang membuat Felix segera menggeleng heboh.

"Nanti aku tidak diberi makanan manusia yang enak lagi," ucap Felix yang kemudian segera masuk ke kamar mandi.

Tak berapa lama kemudian suara shower terdengar diikuti suara teriakan Felix yang heboh ketika terkena air. Tenang saja, Changbin sudah mulai terbiasa dengan kehebohan itu.











Changbin duduk manis di karpet ruang tengah dengan laptop yang ia letakkan di meja. Lelaki itu sudah selesai mandi namun Felix belum juga keluar dari kamar mandi sejak tadi. Entah apa yang pemuda manis itu lakukan Changbin tak peduli.

"Kakak!"

Felix berlari dengan berisik mendekati Changbin dengan aroma sabun yang menguar dari tubuhnya. Kaos putih bergambar beruang dan juga celana pendek hitam ia pakai dengan sempurna sesuai ajaran Changbin. Oh iya, Changbin sudah membeli beberapa pakaian untuk Felix sehari setelah mereka membuat kesepakatan. Ia sangat baik hati kan?

"Kak, aku boleh makan?" Tanya Felix dengan antusias yang dijawab anggukan oleh Changbin.

"Jangan makan terlalu banyak, nanti sakit perut," ucap Changbin yang tak didengarkan karena Felix sudah berlari cepat menuju dapur.

Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang