Felix menatap lurus ke gerbang sekolahnya yang terletak 10 meter dari tempatnya berdiri. Disana ada Hyunjin dan seorang pemuda dengan seragam yang mencolok karena berbeda dari siswa lain yang sedang berseliweran keluar dari sekolah. Hyunjin terlihat mengobrol akrab dengan pemuda itu seakan mereka adalah sepasang sahabat yang telah mengenal lama. Tidak perlu disebut namanya juga kalian tau kan siapa orangnya?Felix berjalan mendekat dengan ekspresi keruh khas siswa yang baru mendapat kesialan di sekolah. Changbin yang sedang bercanda bersama Hyunjin seketika diam ketika sudut matanya menatap lengkungan tak menyenangkan di bibir Felix. Tatapan Changbin membuat Hyunjin turut serta menatap objek yang sama hingga bibirnya bicara tanpa ditanya.
"Dimarahi guru karena tertidur di kelas," ucap Hyunjin membuat Changbin mengangguk paham.
Changbin mengambil alih helm yang dibawa Felix kemudian tangannya dengan santai bertengger di atas kepala pemuda manis itu untuk mengusaknya pelan. Hyunjin sudah tak heran dengan pemandangan ini. Seminggu terakhir Changbin selalu mengantar jemput Felix dan tak jarang pemuda itu menunjukkan perhatian secara terang-terangan. Seperti sekarang ini. Ah, Hyunjin juga sudah berteman dengan Changbin, malah mereka menjadi sangat dekat seperti teman yang sudah mengenal lama. Ya.. Meskipun kedekatan mereka diawali dari Changbin yang mendekati Hyunjin lebih dulu untuk mengorek informasi soal Felix.
"Kalau aku tanya alasannya pasti tidak mau cerita," ucap Changbin dengan tangan yang masih mengusap lembut kepala Felix.
"Semalam tidak bisa tidur," ucap Felix membuat Changbin terkejut karena jarang sekali Felix mau terbuka padanya. Hyunjin sih sudah tidak heran, dia kan pengamat handal.
"Mimpi buruk?" Tanya Changbin yang dijawab dengan gelengan oleh Felix.
"Lalu kenapa?"
"Kau kan tau orangtuaku sedang tidak di rumah, tapi kak Minho malah tidak pulang dan mengatakan kalau dia harus ke luar kota untuk keperluan tugasnya. Kau pikir aku bisa tidur sendirian dengan tenang? Aku yakin semalam mendengar suara-suara aneh dari luar," ucap Felix dengan menggebu.
Changbin melirik Hyunjin dan ternyata pemuda itu juga tengah menatap ke arahnya dengan menahan senyum. Changbin tau apa maksudnya. Iya, saatnya melancarkan modus.
"Apa kakakmu pulang hari ini?" Tanya Changbin yang dijawab gelengan oleh Felix.
"Katanya belum bisa pulang."
"Kalau orangtuamu?"
"Belum juga."
Hyunjin berdehem sedangkan Changbin tersenyum tipis karena baru saja mendapat kesempatan emas.
"Aku menginap di rumahmu boleh?"
"Untuk apa?"
"Memangnya kau berani tidur sendirian? Nanti kalau tidak bisa tidur lagi bagaimana?"
Felix berpikir sejenak untuk menimbang tawaran Changbin. Sejujurnya ia lumayan gengsi tapi dirinya juga tak seberani itu untuk menolak dan kembali sendiri di rumah.
"Diam artinya iya. Setelah ini mampir ke rumahku ya untuk mengambil pakaian."
"Eh? Denganku?"
"Tidak mungkin dengan Hyunjin kan?"
"Aku kan bisa pulang dengan Hyunjin."
"Apa bedanya? Aku juga akan ke rumahmu kan? Kemari," ucap Changbin sembari menarik Felix makin dekat sebelum kemudian memasangkan helm ke kepala Felix.
"Sekalian kenalan dengan mamaku," lanjut pemuda itu membuat Hyunjin bersorak menggoda.
"Wah mau dikenalkan dengan keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 5 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, September 11th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya mem...