Married by Accident 🔞

4.6K 289 137
                                    

Warn! Sex scene









"Nghh.. Ahh.."

Desahan pelan terdengar samar dari seorang pemuda berkulit putih pucat yang mengangkang di ranjang dan seorang laki-laki lain berada di atasnya dengan menggerakkan pinggulnya perlahan.

"Mhh kak Bin.."

Changbin bergerak menuangkan pelumas ke daerah intimnya tanda ia paham bahwa pasangan seksnya merasa tak nyaman dengan bagian bawah mereka yang kering. Pemuda itu kemudian memegangi kaki pasanganya dan meletakkan di bahunya agar ia bisa lebih leluasa menggerakkan pinggulnya.

"Perih Fel?" Tanya Changbin dengan lembut sembari mengusap pelan paha Felix untuk memberikan ketenangan.

Felix mengangguk kemudian pemuda manis itu meraih tangan Changbin dan menautkan jemari mereka.

"Tidak apa-apa, lanjutkan saja," ucap Felix memberi persetujuan membuat Changbin kembali melanjutkan gerakannya.

Changbin menarik keluar kejantanannya kemudian pemuda itu menghentakkannya perlahan membuat Felix melenguh pelan. Berkali-kali Changbin melakukannya dan ketika dirasanya Felix mulai nyaman, pemuda itu pun mulai bergerak teratur hingga desahan nikmat terdengar dari bibir pasangannya.

"Ahh kak.. Ahh.."

Felix menggenggam tangan Changbin makin erat ketika dirasanya gerakan pinggul pemuda itu makin kuat. Pelumas yang dituangkan dan juga kondom yang dipakai Changbin membuatnya merasa nyaman dan aman sehingga tak ada hal lain lagi yang bisa ia pikirkan selain rasa nikmat dari penyatuan tubuh mereka.

"Ahh Felix."

Changbin tak kalah menikmati permainan. Pemuda itu menghentak makin menggoda dengan sesekali menggoyangkan pinggulnya memutar hingga membuat tubuh Felix bergetar keenakan.

"Faster please.."

Felix berucap tersengal membuat Changbin makin bernafsu dan mulai menggerakkan pinggulnya dengan makin cepat. Felix meracau nikmat dan tangannya yang bebas meremat bantal untuk menyaluarkan kenikmatan yang luar biasa.

"Ahh kak Bin.. Ahh sedikit lagi."

Felix melepas tautan jemarinya dengan Changbin kemudian pemuda manis itu mengurut kejantanannya sendiri yang sudah menegang sempurna. Changbin menggeram nikmat dengan pinggul yang bergerak cepat, sedangkan Felix menggerakkan tangannya makin kuat hingga pemuda manis itu memekik tertahan ketika dirinya lebih dulu mencapai puncak.

"Hahh ahh aku sampai," bisik Felix dengan nafas tersengal. Tubuh Felix terbaring pasrah dengan mata memperhatikan Changbin yang masih berusaha mencapai puncaknya.

Felix bisa merasakan kejantanan Changbin membesar di dalam lubangnya sehingga pemuda manis itu berinisiatif membantu Changbin dengan menggoyangkan pantatnya menggoda. Changbin menggeram makin kuat dan pemuda itu segera mencabut kejantanannya untuk melepas kondom yang dipakainya. Pemuda tampan itu mengangkat pinggul Felix untuk diletakkan di pangkuannya dengan posisi mengangkang, setelahnya ia bergerak mengocok kejantanannya dengan kuat hingga cairan kenikmatannya membasahi sekitaran pangkal paha Felix sampai ke perut pemuda manis itu.

"Tumben di luar?" Tanya Felix sembari mengusap paha Changbin. Pemuda itu mengambil nafas dan setelahnya berbaring di samping Felix dengan tangan yang melingkar di perut pemuda manis itu.

Cup

"Thanks babe," bisik Changbin setelah mengecup kilat bibir Felix yang bengkak karena ciuman liarnya tadi.

"Kakak belum menjawab pertanyaanku," ucap Felix sembari mengusap kumis tipis yang mulai tumbuh di wajah Changbin.

Changbin mengecup tangan Felix kemudian pemuda itu makin menarik tubuh Felix untuk mendekat padanya.

Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang