Play With You VII

2.8K 238 80
                                    

Warn! Sex scene






"Aahhh aku keluar.."

Desah kenikmatan terdengar menggairahkan di sebuah rumah mewah milik pengusaha kaya. Pertarungan panas antara ayah dan putra tirinya mengisi seluruh rumah dengan energi panas membara. Gairah seksual dan dorongan untuk saling memiliki seakan menjadi perasaan utama bagi keduanya untuk saling berbagi kehangatan lewat penyatuan tubuh mereka.

Felix terengah di atas meja makan dengan cairan putih kental yang mengotori perut dan sekitarnya. Tak terhitung berapa kali ia ejakulasi malam itu. Di ruang tamu, ruang tengah, jendela kaca menuju halaman belakang, hingga dapur pun tak luput mereka sambangi untuk berbagi benih cinta. Cairan kental tak berbau terlihat tercecer disana-sini, entah cairan itu milik siapa, yang pasti keduanya sudah memproduksi begitu banyak air mani dalam 3 jam terakhir.

"Ahh memuaskan," ucap yang lebih tua sembari mencabut kejantanannya hingga air mani mengalir dari lubang Felix hingga membasahi meja.

Terlihat sangat seksi bagaimana lubang itu terisi penuh cairan cintanya. Tubuh Felix yang basah antara peluh bercampur air mani tak pernah gagal membuat kebanggaannya kembali ereksi sempurna. Lagi, ia merasakan dorongan kuat di pusat tubuhnya.

"Dimana lagi, sayang?" Tanya Changbin dengan santai seakan ia tak merasa lelah setelah bergumul panas selama berjam-jam.

"Papa mau membunuhku ya?" Tanya Felix dengan lemas sembari menselonjorkan kakinya.

"Papa sedang menyuntikkan vitamin ke dalam tubuhmu," ucap Changbin sembari mengusap lubang Felix membuat pemuda manis itu segera menampar pelan tangan ayahnya.

"Beri aku istirahat, pa!"

"Papa belum lelah."

"Tapi aku sudah!"

"Galak sekali," ucap Changbin sembari memungut celananya di lantai dan memakainya asal hingga cairannya merembes membasahi kain tersebut.

"Jujur pa, rasanya sangat nikmat," ucap Felix membuat Changbin melirik sinis ke arahnya.

"Kalau nikmat lanjutkan saja, sayang."

Felix tertawa melihat Changbin yang sedang merajuk kemudian pemuda manis itu bangun dari berbaringnya dan perlahan turun dari meja untuk memukul pelan pantat papanya.

"Pantat papa makin kencang setelah olahraga malam selama berjam-jam," ucap Felix sok meniru ucapan trainer gym membuat Changbin memutar bola matanya malas.

Suara telepon terdengar dan pasangan ayah dan anak itu saling pandang sebelum kemudian yang lebih tua mengangkat teleponnya.

"Halo?"

"Akhirnya kau mengangkat juga, apa yang sedang kalian lakukan sampai panggilan ibu tak kunjung dijawab?" Tanya ibu Changbin menyelidik.

"Kami baru saja memakan cemilan tengah malam, kenapa ibu menelepon?"

"Felix sedang apa?"

"Felix.." Changbin menatap Felix yang juga sedang menatapnya kemudian pemuda manis itu dengan iseng mengisap jempolnya dimana ada noda sperma Changbin disana.

"Dia sedang minum susu," ucap Changbin dengan asal yang untungnya tidak membuat ibunya curiga.

"Anak itu tidak memakai celana pendek kan?"

"Tentu saja tidak," ucap Changbin dengan cepat.

"Dia telanjang bulat," lanjut lelaki itu dalam hatinya.

"Baguslah, ingatlah untuk melakukan hal yang wajar. Ibu mengizinkannya pergi kesana karena dia bilang merindukan ayahnya. Meski ibu sudah tidak marah, tapi bukan berarti ibu sudah menerima hubungan terlarang kalian. Tetap jaga sikap dan jangan bertingkah di luar batas," ucap ibu Changbin membuat lelaki itu menghela nafasnya.

Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang