Warn!Onani scene
"Ibu ingin bicara berdua dengan Felix."
Changbin menoleh cepat menatap ibunya. Lelaki itu menggenggam tangan Felix dengan erat dan perlahan membawa tubuh pemuda manis itu makin mendekat padanya.
"Aku yang akan bicara dengan ibu, biarkan Felix sarapan lebih dulu."
"Ibu ingin bicara dengannya, kau bisa pergi lebih dulu," ucap ibu Changbin dengan tenang namun menunjukkan keseriusan.
"Bu, ini semua salahku. Jika ibu ingin menanyakan seluruh detailnya maka aku yang akan menjelaskan karena aku yang bertanggung jawab sebagai ayahnya."
"Ibu hanya ingin bicara dengannya dan bukan ingin memarahi ataupun memukulnya. Bisakah kau memberi kami ruang untuk bicara?" Tanya ibu Changbin makin tak sabar karena putranya bersikap keras kepala.
"Felix masih terlalu kecil untuk membicarakan masalah ini, siapapun yang menjelaskan sama saja bukan?"
"Tentu berbeda, ibu sangat mengenalmu, kau pasti akan menyangkal dan membuat dirimu sendiri salah sepenuhnya. Ibu hanya ingin bicara dengan cucu ibu dan menanyakan cerita yang sesungguhnya, jika kau masih keras kepala–"
"Aku akan bicara dengan nenek, lebih baik papa pergi sekarang juga," ucap Felix yang akhirnya membuka suara.
"Felix.."
"Nenek hanya ingin bicara denganku. Aku mohon papa pergi dulu," ucap Felix dengan tatapan memohon kepada Changbin yang terlihat masih tak yakin.
"Papa," panggil Felix sekali lagi agar Changbin mengalah dan pergi dari sana. Benar saja, Felix adalah kelemahan Changbin. Jadi ketika pemuda manis itu memohon dengan sedemikian rupa, lelaki itupun mengalah dan meninggalkan halaman belakang dengan berat hati.
Changbin menunggu di kamarnya dengan gelisah. Kakinya terus bergerak tak tenang dan matanya tak hentinya melirik jam yang kini terasa berjalan lama. Ia tau ibunya tak akan pernah melakukan kekerasan, namun ia tetap khawatir soal kondisi Felix sekarang. Changbin bukannya tak khawatir dengan perasaan ibunya, hanya saja ketakutan terbesarnya sekarang ada pada putra tirinya yang masih sangat muda.
Hampir satu jam berlalu Felix tak kunjung kembali membuat Changbin nyaris gila dan ingin menyusulnya. Tepat ketika Changbin akan membuka pintu, seseorang lebih dulu memutar kenopnya dan tanpa pikir panjang Changbin menarik orang itu ke dalam dekapannya.
"Sayang.."
"Nenek memintaku pindah dari rumah," ucap Felix dengan lirih membuat hati Changbin mencelos mendengarnya.
"Maaf sayang, maafkan papa," gumam Changbin dengan pelan sembari mengeratkan pelukannya.
Felix balas memeluk sang ayah dan setelahnya Changbin dapat merasakan tubuh Felix bergetar karena tangisnya. Ia tidak ingin melihat Felix bersedih lagi. Ia tidak ingin melihat Felix tersakiti. Ia hanya ingin membahagiakan pemuda manis itu dengan seluruh perasaan yang ia miliki.
Felix mengemasi barangnya ke dalam box-box besar yang sudah disiapkan. Sang nenek membantunya membereskan beberapa baju di dalam lemari, namun keberadaan sang ayah tak diketahui. Changbin pergi sejak pagi untuk bekerja namun hingga malam seperti sekarang lelaki itu masih tak terlihat batang hidungnya. Jika Felix boleh berburuk sangka, maka ia akan katakan bahwa neneknyalah yang melarang ayahnya untuk membantu. Melarang Changbin adalah hal yang mudah mengingat sang nenek sudah membatasi pertemuan sepasang ayah dan anak itu sejak menemukan fakta bahwa mereka memiliki hubungan yang spesial.

KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 5 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, September 11th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya mem...