Married by Accident VIII

2K 243 61
                                    

Changbin dan Felix menjalani hari-hari normal seperti sebelumnya. Kuliah, mengerjakan tugas, lalu bersenang-senang bersama teman sebaya. Kehidupan universitas mereka kembali seperti semula, kegiatan di apartemenpun tak jauh beda dari sebelumnya. Dua pemuda itu masih tak terikat hubungan apapun, namun keduanya tetap suka saling menyentuh seperti biasanya. Entah sekedar cuddle atau bahkan menghabiskan malam panas di ranjang. Ah, kali ini Changbin lebih berhati-hati agar kejadian kondom robek tak terulang untuk ketiga kalinya.

Kelihatannya semua masih tetap sama, namun ada satu hal yang berbeda. Perasaan yang sebelumnya tak ada kini mulai berkembang di antara mereka. Tak ada lagi kekasih, mereka hanya butuh satu sama lain untuk mengisi kebahagiaan dan juga kepuasan diri. Changbin makin perhatian dan Felix kini tak malu menunjukkan sisi manjanya. Keduanya saling melengkapi dengan harmoni yang serasi.

"Rasanya baru kemarin kondom Kak Changbin robek dan membuatku hamil, tapi sekarang sudah mau akhir semester lagi," ucap Felix sembari mengelap keringat di keningnya setelah berlari keliling kompleks apartemen untuk berolahraga.

Setelah mengalami keguguran Felix jadi makin rajin berolahraga untuk menyehatkan tubuhnya, makannya pun makin teratur dengan memperhatikan nilai gizi yang terkandung. Untungnya atas kesabaran Changbin dan seluruh keluarga, Felix bisa kembali menjalani kehidupan yang normal tanpa rasa sakit dan sedih lagi. Ya, Felix telah merelakan apa yang terjadi beberapa bulan lalu.

Changbin yang sedang duduk di sofa sembari memakan salad dan menonton televisi menatap Felix kemudian pemuda itu bersiul ketika Felix melepas kaos di hadapannya.

"Membuat bayi sekarang juga aku siap, Fel."

Felix melempar kaosnya yang basah ke arah Changbin kemudian pemuda manis itu berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman dingin.

"Ujian semesterku nanti bisa-bisa membuatku keguguran lagi," ucap Felix bercanda namun mampu membuat Changbin meringis ngilu.

Felix yang pernah mengalami keguguran tapi Changbin sebagai calon ayah dari bayi justru lebih takut ketika membahas hal tersebut.

"Libur semester kali ini apakah kakak akan pulang?" Tanya Felix sembari berjalan mendekati Changbin dengan membawa sebotol minuman dingin di tangannya.

"Baru sebulan yang lalu mama pulang dari sini, jadi sepertinya aku tidak akan pulang. Apa kau pulang?"

"Bunda menyuruhku pulang karena takut tidak ada yang menjagaku, tapi karena Kak Changbin ada disini aku rasa bunda tidak perlu khawatir lagi."

"Tidak mau istirahat di rumah?"

"Disini rumah keduaku, bukankah sama saja?"

Changbin mengangguk kemudian pemuda itu mencolek dagu Felix dengan iseng membuat pemuda manis itu menatapnya.

"Kalau begitu kita punya banyak waktu berdua kan? Boleh ya main seharian penuh?" Tanya Changbin sembari menaik turunkan alisnya dengan genit.

"Lihat nanti kalau aku berselera untuk meladeni kakak."

"Harus berselera lah."

"Lagipula kakak masih harus bekerja dan menyelesaikan tugas akhir kakak, kan?"

"Justru itu aku makin butuh suntikan semangat ekstra," ucap Changbin dengan menggebu membuat Felix mendengus geli.

"Terserah kakak saja, aku mau mandi dulu."

"Aku mandikan?"

Felix menatap Changbin dengan senyum miring kemudian pemuda manis itu menepuk selangkangan Changbin sebelum berlari kabur masuk ke kamar mandi.

"Felix kau keterlaluan!" Teriak Changbin dari ruang tengah membuat Felix tertawa kencang dari dalam kamar mandi.











Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang