Changbin mengantar Felix ke rumah sesuai permintaan pemuda manis itu. Setelah Felix turun dari motor, Changbin bergegas menahan tangan Felix sebelum pemuda manis itu masuk ke rumah.
"Apa besok kau ada acara?" Tanya Changbin sembari membantu melepas helm Felix membuat pemuda manis itu menatap aneh ke arahnya.
"Kalau kau mau mengajakku pergi, maka ada acara," jawab Felix membuat Changbin menahan senyumnya. Baginya Felix sangat menggemaskan meskipun sedang bicara sinis padanya. Ini namanya bibit budak cinta atau apa?
Sesuatu yang Changbin dan Felix tidak tau adalah bunda Felix mengintip dari jendela depan karena penasaran dengan status mereka yang sebenarnya, sedangkan Minho yang baru pulang dari kuliahnya juga mengintip dari jendela kamarnya di lantai dua. Ah, ibu dan anak sama saja ya?
"Kalau aku memaksamu pergi bagaimana?" Tanya Changbin dengan senyum jahilnya.
"Tidak mau," tolak Felix sembari menggelengkan kepalanya dengan yakin.
"Hanya sebentar."
"Mau kemana?"
"Pesta ulang tahun temanku."
"Tidak mau," jawab Felix dengan cepat.
"Kenapa tidak mau?"
Changbin tak mau menyerah. Pemuda itu akan tetap membujuk sampai Felix mau menyetujui ajakannya. Sayang kan kalau pergi sendiri sedangkan di dekatnya ada seorang pemuda manis dan menggemaskan.
"Dia kan temanmu bukan temanku, kau ajak saja temanmu yang lain."
"Kalau aku maunya pergi denganmu bagaimana?"
"Bunda pasti tidak mengizinkan."
"Oh ya? Bagaimana kalau bundamu mengizinkan?
"Nanti aku tanya, kalau bunda memberi izin aku akan mengabarimu," jawab Felix mencari jalan tengah agar Changbin berhenti membujuknya. Nanti tinggal ia bilang saja bahwa bundanya tidak mengizinkan. Mudah kan?
"Aku saja yang minta izin," ucap Changbin sebelum kemudian turun dari motornya dan berjalan memasuki pekarangan rumah Felix dengan percaya diri.
Felix buru-buru menahan tangan Changbin, tapi bukannya berhenti pemuda itu justru menarik tangan Felix agar ikut dengannya. Benar, Felix kalah kuat dalam hal fisik maupun tenaga.
"Kau mau apa? Aku saja yang tanya," bujuk Felix yang tentunya tak akan bisa menghentikan Changbin.
"Aku saja."
"Ini kan bundaku, Changbin!"
"Nanti juga jadi bundaku," ucap Changbin sebelum kemudian mengetuk pintu rumah Felix.
Bunda Felix yang sedari tadi mengintip segera berlari kecil untuk membuka pintu kemudian wanita itu tersenyum menyambut seakan-akan ia baru tau jika Changbin datang ke rumah.
"Wah ada Changbin, mengantar Felix lagi ya?" Tanya bunda Felix dengan ramah.
Changbin segera memberi salam pada bunda Felix dengan sopan. Meski orangnya suka bercanda tapi Changbin adalah anak yang tau sopan santun sehingga bunda Felix menyukainya. Nah, sudah dapat lampu hijau dong ya.
Felix cemberut di pinggir sofa ruang tengah masih dengan seragam yang melekat di tubuhnya. Beberapa hari lalu kakaknya yang asik dengan Changbin, sekarang ia kembali diabaikan karena bundanya sibuk mengobrol dengan pemuda itu, sudah begitu bundanya tertawa bahagia pula ketika Changbin melempar candaannya yang tidak lucu. Sebenarnya ia tak peduli, tapi kenapa ia dipaksa duduk disana jika ia sendiri diabaikan begini?
![](https://img.wattpad.com/cover/284685682-288-k258831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 5 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, September 11th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya mem...