Married by Accident VII

2.1K 249 84
                                    


Changbin membuka mata ketika merasakan basah di sekitar wajahnya. Tepat ketika matanya terbuka sempurna, ia dapat melihat Felix yang tengah mengecupi wajahnya dengan mata yang tertutup. Changbin mendiamkannya hingga sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman ketika Felix terkejut ketika membuka mata.

"Sejak kapan kakak bangun?"

"Ini masih sangat pagi, apa yang kau lakukan?"

Cup

"Mengecupi wajah kakak," ucap Felix setelah memberikan kecupan di bibir Changbin.

"Aku masih mengantuk, Fel."

"Kakak tidur lagi saja, aku akan diam agar kakak tidak terganggu."

Changbin menarik pinggang Felix hingga semakin mendekat padanya kemudian pemuda itu mengendus leher Felix dan memberikan kecupan pelan disana.

"Aku tidak akan bisa bangun tepat waktu jika tidur lagi, lebih baik cuddle denganmu kan?" Bisik Changbin membuat Felix mengusap-usap pelan dada pemuda itu.

Hari ini merupakan hari dimana Changbin akan melakukan wawancara kerja dan sejak semalam pemuda itu cukup kesulitan untuk tidur karena merasa gugup untuk wawancara kerja pertamanya. Mungkin baru 4 jam ia tidur dan kini ketika hari masih cukup gelap, ia sudah membuka mata karena Felix yang terus mengecupi wajahnya.

Seperti lelaki pada umumnya yang sesekali mendapatkan kelamin mereka mengeras ketika bangun di pagi hari. Hari ini Changbin mendapatkannya dan ia semakin terangsang ketika mendapati Felix tengah mengecupi wajahnya dengan tubuh yang begitu dekat dengannya.

"Kakak gugup?" Tanya Felix yang kini beralih mengusap leher Changbin.

"Hm, mau membantuku menguranginya?"

Felix mengangguk kemudian pemuda itu mulai mengecup bibir Changbin dan memberikan lumatan kecil pada bibir atas pemuda itu. Changbin tentu dengan senang hati membalasnya dan tangannya mulai bergerak mengusap pantat Felix dengan sesekali meremas-remasnya menimbulkan lenguhan pelan dari sang empunya.

"Mhh."

Suara kecipak bibir mulai terdengar menandakan ciuman mereka yang berlangsung semakin intens. Tangan Felix mulai membuka kancing piyama Changbin, sedangkan pemuda itu dengan tak sabar melorotkan celana Felix hingga pemuda manis itu setengah telanjang di balik selimut.

"Shh Felix," bisik Changbin dengan suara rendah ketika merasakan tangan Felix menyusup ke dalam celananya untuk menyentuh miliknya yang menegang.

"Kita sudah punya kondom," ucap Felix yang kemudian mengecup leher Changbin dan turun hingga ke dadanya.

Entah apa yang terjadi pada Felix pagi itu, biasanya Felix lebih suka menerima namun kini Felix cukup agresif dan menguasai permainan mereka. Changbin tak masalah, selama Felix merasa nyaman maka ia tak akan menahan pemuda manis itu.

Felix menyusuri dada Changbin dengan bibirnya sedangkan pemuda itu mulai merayu dengan menggesekkan jemarimya di belahan pantat Felix. Yang lebih muda refleks memundurkan pantatnya meminta jemari Changbin untuk menembus tubuhnya yang telah lama tak diisi.

"Boleh?" Tanya Changbin sembari menusuk-nusuk pelan lubang Felix dari luar.

"Sangat boleh."

"Katakan padaku jika kau merasa tidak nyaman," ucap Changbin yang kemudian segera mengambil pelumas di laci dan menuangkannya ke tangan dan lubang Felix.

Felix segera memeluk erat pinggang Changbin dan bibirnya kini kembali asik mengecupi dada pemuda itu. Changbin sendiri sibuk dengan bagian bawah pasangannya menimbulkan lenguhan pelan ketika jemarinya bergerak menggoda. Pagi itupun kamar mereka kembali diisi dengan seruan kenikmatan dan juga gairah yang membara.









Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang