Jomblo kelihatan susah, tapi punya pacar juga terkadang kelihatan susah. Entah pacarnya cerewet, cemburuan, posesif, ngambekan, atau parahnya mau menang sendiri dan tidak mau mengakui kesalahan. Mungkin sebagain orang pernah memiliki pasangan dengan salah satu sifat buruk yang melekat. Ingin putus tapi sayang, kalau bertahan juga menguras emosi jiwa dan raga. Intinya sih hanya mereka yang berjiwa kuat dan juga memiliki bibit budak cinta yang akan bertahan lama dengan pasangannya.
Changbin punya kekasih yang sudah menguras kesabarannya setahun belakangan. Kekasihnya tidak memiliki salah satu sifat yang disebut di atas tapi kekasihnya berhasil membuat Changbin meronta ingin bebas. Ah, tapi tak bisa karena jiwa budak cintanya lebih berkuasa.
"Sayang, bagaimana kuisnya tadi?"
Pemuda manis yang duduk di kursi penumpang merengut sebelum kemudian hidungnya kembang kempis tanda tak suka dengan pertanyaan yang diajukan.
"Tidak apa-apa, besok kita belajar bersama lagi ya?" Ucap Changbin menenangkan.
"Peluk."
Changbin melepas sabuk pengamannya kemudian pemuda itu merentangkan tangan dan membiarkan kekasihnya masuk ke dalam rengkuhannya. Changbin sangat mencintai pemuda manis itu terlepas dari kapasitas otak kekasihnya yang sangat minim.
Namanya Lee Felix, seorang mahasiswa di sebuah kampus yang bukan favorit di kotanya. Penampilannya sangat menarik tapi berbanding terbalik dengan isi otaknya. Ya, satu hal yang membuat Changbin harus selalu bersabar tiap harinya. Felix itu bodoh. Oke, ini agak kasar tapi tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan isi otak pemuda manis itu. Mungkin lebih halusnya otak udang? Iya, sangat kecil mirip upil.
Masalah akademis Changbin dan Felix layaknya langit dan bumi. Changbin mahasiswa teladan yang selalu mendapat IPK tinggi, sedangkan Felix? Tidak mengulang mata kuliah saja sudah termasuk pencapaian yang luar biasa. Itulah mengapa banyak orang merasa heran karena dua manusia ini bisa disandingkan.
"Padahal aku sudah yakin menjawab dengan benar. Apa mungkin dosennya butuh kacamata tebal agar bisa membaca tulisanku?" Keluh Felix dengan nada manja seperti biasa.
Changbin mengusap sayang punggung kekasihnya sebelum kemudian melepas pelukannya dan berganti mencubit gemas pipi Felix.
"Apa kau masih ingat apa saja soal yang diberikan tadi?"
Felix mengerutkan keningnya kemudian cengiran lucu muncul di bibirnya.
"Kerjakan lalu lupakan," ucap Felix membuat Changbin menghela nafas pelan sebelum kemudian tersenyum menahan kesabaran.
"Langsung pulang atau kau mau mampir dulu?" Tanya Changbin mengalihkan pembicaraan.
"Mampir ke hatimu boleh?" Jawab Felix sembari menusuk-nusuk dada Changbin dengan genit.
"Tidak boleh."
"Kenapa begitu? Aku kan kekasihmu!"
Kening Felix bekerut kesal. Bibirnya maju sekian senti. Tangannya terlipat di dada dan hidungnya kembali kembang-kempis karena menahan kesal.
"Tidak boleh mampir, bolehnya tinggal disini selamanya," ucap Changbin membuat ekspresi Felix berubah malu-malu.
"Gombal ah."
Changbin kembali mencubit gemas pipi Felix sebelum kemudian mengendarai mobilnya keluar dari area parkir fakultas Felix. Biasa lah, kekasih sigap harus selalu antar jemput kesayangan agar tidak hilang direbut orang. Sekarang kan sedang musimnya pelakor, bahaya nanti kalau Changbin kehilangan manusia imut kesayangannya.
"Mampir sebentar ke cafe dekat kampusku ya? Aku perlu diskusi sebentar dengan temanku," ucap Changbin menarik perhatian Felix.
"Membahas tugas?"
![](https://img.wattpad.com/cover/284685682-288-k258831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 5 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, September 11th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearry10. Saya hanya mem...