Empty Space IV

1.6K 230 102
                                    


Masalah cinta adalah salah satu masalah besar di dalam hidup, namun di samping itu ada banyak masalah lain yang harus diselesaikan lebih dulu. Changbin tengah berusaha untuk mendapatkan cintanya kembali, namun ia juga harus fokus dengan pekerjaan yang menanti untuk ia selesaikan. Lelaki itu semakin sibuk hingga ia belum bisa menemui mantan kekasihnya selama lebih dari dua minggu. Jika bisa ia pasti sudah pergi dan menemui Felix, hanya saja sebagai seorang direktur ia harus bisa bersikap profesional dan bertanggung jawab. Jika begini bagaimana caranya ia bisa menghilangkan stres jika Felix sama sekali tak menanggapi pesan maupun panggilan darinya?

"Kau menghela nafas lagi."

Suara Chan terdengar di ruang direktur yang sepi. Changbin duduk di kursinya sembari menatap ke langit luar yang begitu gelap meski jam masih menunjukkan pukul 11 siang.

"Bisakah kau menghubungi Felix?"

"Sekarang? Di jam kerja?"

Changbin kembali menghela nafas kemudian lelaki itu memutar kursinya hingga menghadap Chan yang duduk di sofa ruang direktur.

"Dia semakin mengabaikanku."

"Baguslah, memang itu yang harus dia lakukan," jawab Chan membuat Changbin melempar tatapan tajam ke arahnya.

"Ini semua gara-gara kau."

"Kenapa aku? Putusnya kalian kan salahmu."

"Jika kau tidak membohongiku beberapa waktu lalu aku tidak akan terlihat bodoh di depannya hingga membuatnya menghindariku."

"Kau sudah bodoh sejak dulu, mungkin dia baru sadar sekarang sehingga dia tidak mau kembali lagi padamu."

"Kenapa kau tidak membelaku?"

"Aku sudah melakukannya berkali-kali tapi kau sendiri sangat keras kepala dan bersikukuh bahwa kau jenuh dengan hubunganmu. Lalu apa sekarang? Kau menyesal? Kau harus berusaha lebih keras untuk kembali mendapatkannya dan berhenti mengeluh seperti pecundang. Jika kau berani menyakitinya maka kau juga harus siap merasakan sakit ketika mengejarnya."

Changbin memukul meja dengan frustasi kemudian lelaki itu menenggelamkan wajah pada lengannya yang ia tekuk di meja.

"Aku harus pergi," ucap Changbin sembari bangun dari duduknya dan berjalan cepat keluar ruangan.

"Seo Changbin ini belum waktunya makan siang!" Teriak Chan dari dalam ruangan yang hanya diabaikan oleh sang atasan.

Changbin berjalan mantap menuju sebuah gedung kantor yang tak jauh dari perusahaannya dan lelaki itu mendudukkan dirinya di lobi sembari menunggu jam makan siang tiba. Kakinya bergerak tak sabar dan matanya terus saja melirik ke arah jam yang terasa berjalan sangat lama.

Lebih dari 20 menit Changbin menunggu akhirnya beberapa karyawan terlihat keluar menandakan jam makan siang tiba. Mata Changbin memindai setiap orang yang lewat berharap sosok yang dinantinya akan segera menunjukkan batang hidungnya. Kakinya kembali bergerak tak sabar hingga ia segera melangkah cepat ketika melihat Felix berjalan bersama dua orang karyawan lain sembari mengobrol ringan.

"Felix!"

Felix menoleh dan matanya terlihat membesar karena terkejut akan keberadaan Changbin di kantornya.

"Kalian pergilah lebih dulu," ucap Felix pada dua rekannya yang segera pergi meninggalkannya.

Changbin berdiri di hadapan Felix dan keduanya bertatapan beberapa saat sebelum kemudian Felix memutus kontak mata mereka.

"Jangan sekarang," ucap Felix yang kemudian berjalan melewati Changbin.

Changbin dengan sigap menahan tangan Felix dan segera menariknya pergi ke sebuah gang sepi yang berada di antara gedung-gedung tinggi. Lelaki itu menarik Felix masuk agak jauh ke dalam gang dan memastikan tidak ada satu orangpun yang akan mengganggu mereka disana.

Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang