••••
"Jangan jatuh cinta sama Jevan ya Ra?"
'Tapi, gue udah terlanjur jatuh cinta.. Gue udah jatuh sedalam-dalamnya.'
••••
Cup
Sebuah ciuman mendarat dengan sempurna di bibir Kinara yang membuat wanita itu terdiam dengan mata membulat karena merasa terkejut.
Tak hanya itu ternyata Jevan melakukannya sekali lagi dan kali ini untuk waktu yang lebih lama dari sebelumnya.
"Bayaran karena udah nganterin lo pulang." Katanya sambil tertawa.
Kinara diam saja dengan jantung berdegup kencang. Rasanya dia ingin berteriak, tapi dia berusaha keras menahannya.
"Oh iya Ra.."
Jevan menggantungkan kalimatnya. Dia menatap Kinara lama lalu mengusap pelan bibirnya.
"Your lips taste good."
Sepertinya wajah Kinara sudah sangat memerah sekarang. Dia harus segera turun dari mobil ini.
"Boleh sekali lagi enggak?" Tanyanya.
Kinara tak sempat memberikan jawaban karena Jevan sudah lebih dulu menarik wajahnya mendekat dan mencium bibirnya. Tidak kali ini tidak hanya menempel, tapi bibir Jevan mulai bergerak lembut di atas bibirnya.
Tidak lama mungkin hanya satu atau dua menit hingga Jevan menjauhkan wajahnya dan tersenyum sambil mengusap pelan pipi Kinara.
"Good night"
Kinara tersenyum, dia mengucapkan terimakasih lalu bergegas turun dari mobil dan berlari menjauh.
Meninggalkan Jevan yang tertawa pelan melihatnya lalu bergumam sebelum melajukan mobilnya menjauh dari sana.
"Cute"
•••••
Kinara menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Dia menutup wajahnya dengan bantal dan berteriak cukup kuat dengan kaki yang menendang-nendang ke udara.
Lagi salting.
Tatapan mata, tangan yang menggenggam juga mengusap pipinya dan ciuman yang pria itu berikan membuat Kinara gila.
"JEVANNN"
Kembali menggigit bibir bawahnya Kinara mengingat lagi kejadian beberapa saat yang lalu ketika Jevan menciumnya.
'Your lips taste good'
Kinara langsung menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangan.
"Aaa enggak bisa giniii." Kata Kinara.
Bukan berhenti Kinara malah terus terbayang tentang Jevan.
'Good night'
Pria itu tersenyum!
Perlu kalian catat, dia tersenyum pada Kinara!
"Tenang Kinara tenang, tapi dia suka sama gue enggak sih? Apa dia kayak gitu ke banyak cewek ya?" Tanya Kinara pada dirinya sendiri.
Kinara diam sambil berpikir sejenak. Merasa penasaran tentang hal itu, tapi setelahnya dia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Kemudian dia turun dari atas ranjang dan menatap pantulan dirinya di cermin sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.