Kinara Rayhana, seseorang yang menurut Jevan tidak berarti, tapi berhasil membuat dia galau setengah mati ketika putus bahkan lebih dari itu Jevan cemburu setiap kali melihat Kinara bersama dengan pria lain. Senyuman yang wanita itu tunjukkan rasanya ingin Jevan simpan hanya untuk dirinya sendiri karena kali ini dia akui senyuman Kinara begitu indah, dia semakin terlihat cantik ketika tersenyum.
Sayangnya senyuman itu bukan miliknya dan Kinara juga sudah bukan lagi menjadi miliknya, dia telah membuat wanita itu pergi dari hidupnya. Benar kata Reva bukan Jevan tidak bisa bahagia, tapi dia sendiri yang menolak kebahagiaan itu untuk datang menghampirinya.
Siang ini Jevan berusaha keras menahan rasa cemburu yang membakar hatinya ketika Kinara kembali datang ke rumah sakit, tapi tidak sendirian melainkan bersama dengan Daffa. Kedua orang itu datang bersamaan dan sekarang mereka sedang asik mengobrol bersama dengan Reva.
Seharusnya Kinara datang menjenguk ketika sore, tapi kebetulan perkuliahannya selesai lebih awal karena ada salah satu dosen yang berhalangan untuk hadir.
"Cepet sembuh lo Reva betah amat sakit terus." Kata Daffa sambil tertawa pelan.
Kinara langsung menyenggol pelan lengan pria itu karena tidak suka dengan ucapannya, lagi pula tidak ada orang yang mau sakit.
"Mulut lo Daf." Tegur Kinara.
"Bercanda doang sayang." Kata Daffa dengan senyuman.
Menggelengkan kepalanya pelan Kinara menatap Reva dengan senyuman.
"Kak Daffa mah memang udah biasa gitu Kak kalau jengukin aku." Kata Reva yang sudah terbiasa dengan kelakuan kedua teman baik Kakaknya.
Kinara tersenyum saja mendengarnya.
"Udah baikan belum?" Tanya Kinara.
"Udah dong tadi aja abis jalan-jalan sama Kak Jevan ke sekitaran rumah sakit soalnya aku bosen banget." Kata Reva.
"Iya, harus cepet sembuh biar bisa cepet pulang nanti aku main." Kata Kinara yang berhasil membuat Reva tersenyum senang.
"Bener yaaa?? Nanti kalau aku udah pulang Kak Kinara ke apart yaaa??" Kata Reva dengan antusias.
"Iyaaa"
"Aku bosen tau apalagi Kak Jevan sering kabur terus tuh." Kata Reva sambil melirik Kakaknya dengan sinis.
"Iya club malem terus dia mah." Kata Daffa.
"Apa?" Kata Jevan begitu ketiga orang itu menatapnya.
"Lo jelek." Kata Kinara asal.
"Jelek gini lo pernah suka." Kata Jevan membuat Kinara berdecak kesal mendengarnya.
"Nyesel banget Jev." Kata Kinara asal, tapi perkataannya berhasil membuat Jevan diam.
Keadaan juga mendadak hening hingga Reva kembali bersuara dan mencairkan keadaan.
"Aku mau tunjukin Kak Kinara sesuatu." Kata Reva.
"Tunjukin apa?" Tanya Kinara penasaran.
"Hm rahasia nanti aja kalau aku udah pulang ya Kak? Pokoknya ini itu rahasia banget." Kata Reva sambil tersenyum lebar.
"Sok banget lo pake rahasia segala." Kata Daffa.
"Biarin, sibuk ajaa yang cintanya bertepuk sebelah tangan." Kata Reva yang berhasil membuat Daffa melongo mendengarnya.
Reva memang suka asal bicara, tapi yang dia katakan selalu benar.
"Kak Jevan sama Kak Daffa beliin aku sesuatu sana." Kata Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.