°°°
Happy reading bestieee❣️Malam minggu nieee mau double update tidakk??
°°°
"Enggak! Itu terlalu terbuka aku enggak suka!"
Jevan langsung berubah kesal ketika melihat Kinara keluar dengan gaun pengantin berwarna putih yang dia coba. Menurutnya itu terlalu terbuka dan Jevan tidak mau. Bisa-bisa sepanjang acara orang-orang akan sibuk menatap punggung Kinara yang terbuka.
Dan belahan dada yang sedikit nampak.
Jangan buat Jevan mengacaukan acaranya sendiri. Jadi, dia langsung menolak dan meminta Kinara mencoba yang lainnya.
Wajah Kinara berubah murung dan kesal. Sudah lima kali dia mencoba, tapi tidak ada satupun yang Jevan suka.
Entah terlalu ketat atau terlalu pendek dan sekarang terlalu terbuka. Kinara sampai lelah mengganti baju hingga berkali-kali.
Padahal menurutnya ini sudah bagus dan sangat pas di tubuhnya. Entahlah Jevan memang sangat menyebalkan belakangan ini.
Sudah tiga hari sejak mereka kembali dari Bali dan mulai mempersiapkan semuanya bersama dengan kedua orang tua mereka.
Kemarin keduanya pergi ke percetakan untuk melihat-lihat undangan yang ingin mereka gunakan nanti. Dan kalian harus tau betapa menyebalkannya Jevan di sana.
Kinara tidak mengerti kenapa Jevan sangat sensitif sekarang.
"Ganti! Cari yang lain aku enggak suka yang ini." Kata Jevan lagi.
Kinara menghela nafasnya pelan.
"Kamu nyebelin banget sih?! Capek tau dari tadi ganti terus." Gerutu Kinara.
"Kamu sendiri yang pilih gaun kebuka kayak gitu, aku enggak suka liatnya." Kata Jevan dengan penuh kekesalan.
Kinara menatapnya dengan jengkel.
"Yaudah kamu aja sana yang pakai gaun! Pilih sendiri! Ribet banget dari tadi." Omel Kinara.
"Kinaraa jangan yang kayak gitu gaunnya itu terlalu terbuka, cari yang lain." Jevan berjalan mendekat membuat seorang pegawai butik yang membantunya berganti tadi memundurkan langkah kakinya.
"Kalau sekali lagi aku ganti kamu masih enggak suka awas aja! Aku undur pernikahannya!" Ancam Kinara.
"Iya iya udah sana cepetan ganti." Kata Jevan yang membuat Kinara berdecak kesal.
Kembali berbalik dan berjalan untuk mencoba gaun yang lain. Kinara pergi sambil mengomel yang membuat Jevan tersenyum dan malah kembali duduk.
Dia sudah selesai memilih pakaian yang akan dia kenakan nanti. Sekarang hanya tinggal Kinara saja yang belum.
Beberapa menit Jevan menunggu hingga Kinara kembali, tapi gaun yang wanita itu pakai malah membuat Jevan melotot dan langsung berdiri.
Apa-apaan itu bahkan lebih terbuka dari yang tadi?!
"Kinara!!!"
Jevan berseru kesal. Dia menatap Kinara yang kini tersenyum padanya.
"Udah kan? Ini bagus aku sukaa." Kata Kinara senang.
"Enggak! Ini jelek! Jelek banget!!!! Ganti sekarang." Kata Jevan dengan raut wajah penuh kekesalan.
"Jevan"
"Kamu yang bener aja dong Raa masa pakai gaun kayak gitu?! Jelek banget!" Kata Jevan marah.
Bukan jelek sebenarnya. Gaun itu indah bahkan sangat indah, tapi Jevan tidak suka karena gaun itu lebih terbuka dari yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.