••••
Aku mau update sequel jepan, tapi mau tamatin move on dulu wkwk jadi aku berikan ini saja🙆♀️
Pemanasan sebelum cerita anak jepan debut dan btw di lapak dapa (soulmate) udah ada juga special part mereka🤟
••••
"Maaf ya Ta gue ngerepotin lo."
Hazel kembali mengatakan hal yang sama pada Regita, teman baiknya yang kini menemaninya memasuki area sekolahan. Sebelumnya pria yang ingin dia temui ini mengantarnya untuk ke care untuk kerja kelompok, tapi Hazel lupa jika dia meninggalkan bukunya di dalam tas pria itu.
Daniel Alexander, dia anak teman Papanya dan hari ini pria itu sedang latihan basket karena katanya sekolahnya akan mengikuti pertandingan.
"Yaelah santai gue juga mau cuci mata nih ngeliatin berondong," kata Regita yang membuat Hazel tertawa pelan.
"Padahal niatnya gue nebeng Daniel tuh biar enggak ngerepotin ehh malah buku yang mau kita pake ketinggalan di tas dia," ujar Hazel.
"Santai lah Jel," kata Regita.
"Nama gue pake Z ih udah di bilang berapa kali juga," keluh Hazel.
"Enakan pake J." Regita tertawa ketika mengatakannya.
Mereka berdua memasuki area sekolah yang tidak terlalu ramai karena ini memang hari libur. Saat sudah memasuki area lapangan mata Hazel menatap ke sekeliling untuk mencari sosok Daniel.
Dia terlihat bingung karena tak mengenali siapapun di sana. Kemudian Hazel mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelpon Daniel.
"Mana ya? Aduh kayaknya dia lagi latihan deh jadi handphonenya pasti di dalem tas," ujar Hazel.
"Yaudah ke sana aja Jel," kata Regita.
Temannya itu menggandeng tangan Hazel dan bersama-sama lebih mendekat ke area lapangan basket yang cukup ramai. Bukan hanya mereka yang tengah latihan basket saja, tapi ada anak cheerleaders yang tengah latihan tak jauh dari lapangan.
Hazel sibuk mencari Daniel, tapi temannya sibuk menatap sekumpulan pria yang terlihat semakin tampan ketika sedang bermain basket itu.
"Jel sumpah itu siapa Jel? Anjir cakep banget," bisik Regita sambil menepuk-nepuk pundak temannya.
Hazel menaikkan sebelah alisnya dan menatap ke arah yang sama. Dia melihat temannya itu menunjuk ke arah sosok yang sangat dia kenali.
Benar, Regita menunjuk ke arah Daniel.
Damn! Regita benar dia terlihat berkali-kali lebih tampan sekarang.
Bukan menanggapi ucapan temannya itu Hazel malah memanggil nama Daniel dengan cukup kuat. Suaranya membuat suasana hening dan semua orang merubah fokusnya ke arah Hazel yang baru saja bersuara.
"DANIEL!"
Hazel merutuki dirinya ketika kini dia ditatap oleh banyak orang, tapi sedikit lega ketika Daniel melihat ke arahnya. Pria itu langsung melemparkan bola pada teman yang ada di dekatnya sambil berlari menghampirinya.
"Kenapa Kak? Kok lo bisa sampai sini?" tanya Daniel bingung.
"Lupa waktu mau ngerjain bukunya enggak ada terus baru inget kalau ada di tas lo," kata Hazel.
"Lah iya ya? Gue juga lupa kalau lo nitip buku di tas tadi, bentar Kak," kata Daniel sambil berlari untuk mengambil tasnya.
"Jell anjir capek banget, kenalin ke gue Jel," kata Regita berbisik-bisik di telinga Hazel.
"Regitaaa."
Hazel memintanya untuk diam. Dia menatap Daniel yang kembali mendatanginya dengan buku yang pria itu bawa.
Saat kembali berhadapan Daniel menatap ke arah teman Hazel lalu tersenyum selama beberapa detik padanya.
"Sorry ya kak gue lupa kalau lo titip buku," kata Daniel tidak enak.
"Enggak papa Niel lagian gue juga lupa kalau nitip buku di lo," ujar Hazel dengan senyuman manis di wajahnya.
"Sorry juga Kak jadi ngerepotin sampai harus ke sini," kata Daniel pada teman Hazel.
"Ehh enggak papa," ucap Regina sambil tersenyum malu.
"Yaudah gue langsung ya?" kata Hazel.
Daniel mengangguk singkat sebagai tanggapan. Kemudian dia kembali tersenyum pada teman Hazel sembari menunduk dengan sopan.
"Semangat."
Kalimat itu membuat Daniel mendongak dan menatap teman Hazel lagi.
"Thanks Kak. Semangat juga nugasnya semoga cepet selesai," balas Daniel.
Setelah percakapan singkat itu Hazel langsung mengajak Regita untuk pergi. Keduanya berjalan menjauh dan ketika sudah berada cukup jauh dari lapangan Regita kembali heboh sendiri membicarakan Daniel.
Wanita itu sampai sesekali menoleh ke belakang. Entah kenapa hal itu membuat Hazel kesal sendiri jadinya.
"Cakep anjir Jel..."
"Berondong Ta," kata Hazel dengan sedih kesal.
"Kalau berondong nya kayak gitu sih gue gas aja anjir!" katanya bersemangat.
"Regitaaa udah ah ayo cepetan kita mau nugas kasian tau Angga sendirian di cafe." Hazel memilih untuk mengalihkan percakapan.
"Kenalin ke gue dong Jelll," pinta Regita sambil memakai helmnya.
"Iya nanti," kata Hazel asal.
Setelah dia memakai helm juga Hazel segera naik ke atas motor temannya dan bersama-sama mereka berdua pergi meninggalkan area sekolah Daniel.
Sial! Kenapa Hazel harus terganggu dengan perkataan Regita??
Kenapa dia tidak suka jika temannya itu secara terang-terangan menunjukkan jika dia tertarik pada Daniel??
••••
Wujud Daniel ketika lagi main basket😖
Xixixixi pemanasan sebelum debut beneran🙆♀️ btw cast Daniel memang aku pakai haechan sayangku cintaku😩
Kalo berondongnya macam Daniel kalian gas gak?
Kalo aku sih gas ngeng gak pake rem😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.