Kehilangan Reva sudah cukup membuat Jevan hancur, tapi seolah masih belum cukup penderitaannya sekarang Jevan juga kehilangan Kinara yang entah ada dimana. Sudah menghubungi semua orang yang bisa dihubungi, tapi tidak ada satupun orang yang mengetahui dimana keberadaan Kinara.
Mencoba juga melacak posisi terakhir Kinara melalui ponselnya Jevan hanya menemukan lokasi terakhir sebelum ponsel Kinara mati di dekat pantai. Sekarang Jevan panik bukan main, dia takut dan cemas di waktu yang bersamaan, kepalanya mendadak sakit memikirkan kemana Kinara pergi.
Dia mulai mengambil kesimpulan sendiri bahwa Kinara memang ingin pergi jauh darinya. Dia mulai berpikir bahwa Kinara memang ingin meninggalkannya.
Jevan tidak tau lagi harus melakukan apa sekarang dia ada di lobi hotel tempat dia akan menginap malam ini dan sampai detik ini juga Jevan masih berusaha mencari keberadaan Kinara, dia menelpon berkali-kali ke ponsel Kinara yang mati, berharap nanti akan ada jawaban.
'Kinara lo kemana?'
Mata Jevan menatap chat terakhir yang Kinara kirimkan untuknya kemarin ketika Kinara baru saja sampai.
Kinara💞 :
Jevan gue udah sampeGue lagi di taxi dalam perjalanan ke rumah
Hanya itu chat terakhir yang Jevan kirimkan dan setelahnya puluhan chat Jevan sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari Kinara hingga akhirnya saat ini nomornya sudah tidak bisa dihubungi.
Berkali-kali Jevan menghela nafasnya kasar, dia menatap ke sekeliling dan berharap melihat Kinara yang mungkin saja sedang menginap di hotel bersama orang tuanya karena rumahnya baru saja di sita.
"Kinara lo kemana?" Tanya Jevan pelan.
Jevan menundukkan kepalanya dan raut wajahnya berubah ketika melihat Teressa menelpon yang langsung Jevan angkat tanpa menunggu lama.
'Jev lo bisa coba ke rumah Bi Inah salah satu asisten rumah tangga di rumah Kinara gue bakal kirim alamatnya'
Tidak memberikan jawaban apapun Jevan langsung mematikan telponnya dan menunggu Teressa mengirimkan alamat padanya. Begitu pesan yang Teressa kirimkan padanya Jevan langsung bergegas pergi, dia tidak akan melewatkan sedikitpun kesempatan untuk mencari Kinara.
Lokasinya cukup jauh dari hotel ini, tapi tidak masalah Jevan harus segera memastikan apa Kinara ada di sana atau tidak.
Jevan tidak akan membiarkan Kinara pergi kemanapun.
°°°
Kinara duduk termenung sambil menatap keluar jendela kamarnya berkali-kali juga dia menghela nafasnya ketika mengingat dan memikirkan Jevan yang mungkin sedang mencarinya. Memang benar rumahnya telah disita sekarang Kinara ada di rumah Pamannya bersama dengan Mamanya kalau Bi Inah sudah pulang ke rumahnya sendiri.
Ponsel Kinara yang diberikan oleh Jevan terjatuh dan hilang entah kemana padahal seingat Kinara ada di dalam tasnya. Semua tas hingga koper sudah Kinara bongkar, tapi dia tidak menemukan juga ponsel miliknya di sana, entah kemana benda itu menghilang.
Kinara cemas dia tak sempat menghubungi Jevan karena Mamanya sangat terburu-buru ketika mengajaknya untuk pergi.
"Kinara"
Panggilan itu membuat Kinara mendongak dan melihat Yunita yang masuk ke dalam kamar.
"Ayo makan dulu." Kata Yunita.
"Ma pinjam dulu ponsel Mama sebentar aku mau telpon Jevan." Kata Kinara.
"Kinara, nanti dulu, kenapa malah memikirkan Jevan?" Tanya Yunita.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.