Menatap dengan sinis wanita yang ada dihadapannya Reva langsung mencubiti lengan Jevan lalu memasang wajah cemberut ketika Kakaknya itu kini menatapnya. Berniat ikut Jevan ke rumah Bryan agar tidak bosan Reva malah harus merasa kesal ketika melihat Nayara yang mendadak muncul, dia tau wajah Nayara karena melihat akun sosial medianya, bertanya pada Kinara tidak diberi tau, jadi Reva mencari tau sendiri.
Jauh sekali dengan Kinara, pasti Kakaknya ini buta kalau memilih Nayara, benar-benar menyebalkan mood Reva malah memburuk sekarang. Merasakan kekesalan yang adiknya rasakan Jevan tersenyum tipis lalu merangkulnya dan mengusap punggungnya dengan penuh kelembutan, dia juga tidak tau Nayara akan datang.
Berbeda dengan Reva yang terlihat sinis Nayara malah tersenyum manis padanya.
"Hai, Reva ya?" Kata Nayara dengan ramah yang malah dibalas dengan dengusan kesal oleh Reva.
"Enggak usah sok kenal deh." Ketus Reva.
Bryan tertawa pelan mendengarnya apalagi melihat wajah Nayara yang berubah masam.
"Jangan judes gitu Va." Kata Bryan.
"Biarin, males baik-baik sama orang jahat." Sinis Reva.
Bukan menegur Jevan malah tertawa pelan, adiknya memang cukup sarkas, jangankan ke orang lain ke Kakaknya sendiri saja begitu.
"Kamu ngomong gitu karena belum kenal aku." Kata Nayara.
Mata Reva semakin sinis ketika menatap Nayara.
"Enggak minat kenal sama kamu." Kata Reva membuat Bryan kembali tertawa mendengarnya.
Belum sempat Nayara bersuara lagi Daffa yang baru saja keluar dari kamar Bryan muncul dan duduk tepat di samping Reva.
"Hai Rev." Kata Daffa.
"Hai Kak." Sapa Reva dengan ramah.
"Lah kok ada dia Bry?" Tanya Daffa ketika melihat Nayara yang duduk di hadapan Jevan.
"Gue yang ajak." Kata Bryan.
"Anjing"
Belum sempat ada yang bicara lagi suara pintu dibuka terdengar dan tak lama sosok Kinara muncul membuat Bryan tersenyum lebar, dia sengaja memang. Melihat ada Jevan, Reva dan juga Nayara membuat Kinara menghentikan langkahnya sejenak, tapi sesaat setelahnya berusaha bersikap biasa.
Tersenyum manis Kinara berjalan mendekat lalu duduk tepat di samping Daffa.
"Enggak bilang lo Daf kalau ada dia." Kata Kinara sambil melirik Nayara.
Daffa mengangkat bahunya acuh lalu melirik ke arah Bryan.
"Tanya Bryan." Kata Daffa.
Kinara berdecak kesal, tapi langsung tersenyum dan melambaikan tangannya pada Reva yang membuat gadis itu tersenyum lebar.
"Kak Kinara." Kata Reva senang.
"Hai Reva." Sapa Kinara.
Ingin mengobrol dengan adik mantan kekasihnya Kinara menepuk pelan kaki Daffa dan meminta pria itu bertukar posisi dengannya.
"Tukeran Daf." Kata Kinara.
"Sini gue pangku aja." Canda Daffa yang berhasil membuat Jevan langsung melirik mereka dengan tajam.
"Wih boleh, tapi gue berat." Balas Kinara sambil tertawa pelan.
"Enggak papa kuat gue, sini duduk." Kata Daffa sambil menepuk kedua pahanya.
"Enggak usah aneh-aneh deh lo berdua." Kata Jevan ketus.
Kinara menatapnya dengan sinis lalu kembali meminta Daffa untuk bertukar tempat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.