Bukan sekali dua kali ikut ke Bali bersama dengan Kinara membuat Nayara sangat dekat dengan orang tuanya bahkan dia beberapa kali ikut ke acara keluarga karena diajak oleh Yunita. Sedekat itu memang Nayara dan Kinara, tapi kalau sekarang tidak perlu ditanya karena kalian pasti tau sejauh apa mereka berdua sekarang, bertemu sekalipun sudah enggan untuk saling sapa.
Semua bermula karena Jevan, kehadiran pria itu yang membuat hubungan keduanya rusak, tapi lebih dari itu Nayara sendiri yang merusaknya, dia sendiri yang menghancurkan hubungan pertemanan mereka. Entah apa yang membuat Nayara sampai tega berciuman dengan kekasih sahabatnya sendiri bahkan lebih dari itu Nayara secara terang-terangan langsung mendekati Jevan begitu dia dan Kinara putus.
Gila memang.
Kedekatan mereka selama bertahun-tahun lamanya ternyata sangat tidak berarti bagi Nayara ya?
"Kinara, lo mikirin apa sih?" Tanya Teressa.
Sedikit tersentak Kinara langsung menatap Teressa dan menggelengkan kepalanya pelan sebagai tanggapan.
"Kenapa? Enggak usah bohong lo." Kata Teressa.
Kinara menghela nafasnya pelan.
"Gue ketemu Naya terus ngobrol sebentar sama dia." Kata Kinara yang berhasil membuat Teressa menatapnya dengan tajam.
"Naya? Ngomong apa dia?" Tanya Teressa.
Kinara tersenyum tipis sebelum menjawab.
"Enggak ada ngomong apa-apa Sa gue cuman tiba-tiba kepikiran aja sama Naya." Kata Kinara.
"Ngapain lo mikirin orang kayak gitu Ra? Udah kayak enggak ada kerjaan aja lo." Kata Teressa membuat Kinara tertawa pelan mendengarnya.
"Sa jangan bahas Naya deh, gue mau nanya sesuatu." Kata Kinara.
"Apa?" Tanya Teressa langsung.
"Menurut lo emm salah enggak sih kalau dalam diri gue masih ada keinginan untuk balik sama Jevan? Gue tau... Gue tau dia salah bahkan sampai sekarang pun gue masih inget semua yang dia lakuin ke gue Sa, tapi gue juga enggak bisa bohong kalau gue masih... Masih sayang." Kata Kinara pelan.
Kinara menatap Teressa dan meringis pelan ketika melihat temannya itu menatapnya dengan aneh.
"Kalau lo nanya gue ya jawabannya salah karena kalau gue pribadi gue enggak akan pernah kasih kesempatan untuk cowok yang selingkuh, untuk cowok yang enggak pernah puas sama satu cewek, tapi ya balik ke lo nya lagi gimana Ra." Kata Teressa.
"Gitu ya? Kayaknya dari dulu memang harusnya gue sama Jevan enggak pernah pacaran ya? Ribet amat dah." Kata Kinara.
Teressa tertawa pelan mendengarnya.
"Setiap orang beda Kinara kalau gue memang tipe orang yang kayak gitu, enggak akan pernah mau kasih kesempatan kedua untuk orang lain, tapi ada yang sebaliknya, ada juga orang yang mau kasih kesempatan berkali-kali bahkan untuk orang yang sama, gue cuman melindungi diri dari kemungkinan rasa sakit yang bakal gue rasain lagi." Kata Teressa.
Kinara tersenyum lalu mengambil jus alpukat miliknya yang ada di meja dan meminumnya sedikit.
"Kalau lo memang mau kasih kesempatan lagi untuk Jevan itu hak lo Kinara, tapi ya lo harus siap dengan segala kemungkinan karena cowok enggak langsung berubah Ra." Kata Teressa.
"Gue belum kepikiran untuk deket lagi sama Jevan atau balikan sama dia." Kata Kinara.
"Bagus, jangan dulu." Kata Teressa.
Mengangguk singkat Kinara menatap Teressa dan tersenyum.
"Dia brengsek, tapi kasian juga sama Jevan." Kata Teressa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.