Melihat Jevan begitu dekat pada seorang wanita membuat teman-temannya cukup terkejut, memang ini bukan kali pertama, tapi biasanya kedekatan Jevan dengan seorang wanita itu terlalu intim dan untuk kali ini berbeda, dia benar-benar terlihat nyaman. Mungkin sudah mulai terbiasa juga mengabaikan ledekan dari teman-temannya Jevan bersandar manja di bahu Kinara yang ada di sampingnya tanpa peduli senyuman meledek dari teman-temannya.
Selama dua puluh satu tahun hidup mungkin ini kali pertama Jevan bersikap seperti ini dengan orang lain dan ya Kinara orang pertama yang membuat Jevan begini. Dulu dia terlalu percaya diri dengan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah jatuh cinta pada Kinara, tapi ternyata dia malah kemakan omongannya sendiri.
Saat itu juga Jevan pernah mengatakan Kinara wanita murahan, tapi sekarang dia bisa mengamuk kalau ada orang yang mengatakan hal itu pada wanitanya.
Tidak ada yang boleh mengatakan hal buruk pada Kinara.
Jevan berani bersumpah dia sangat membenci dirinya sendiri kalau ingat betapa brengsek dan bajingannya dia dulu.
Menyakiti Kinara adalah hal yang sangat Jevan sesali.
"Jev pegel tau." Keluh Kinara membuat Jevan langsung menjauhkan wajahnya.
"Maaf."
Jevan mengatakan itu sambil mengusap pelan bahunya.
"Sok manis lo jepan." Kata Raga dengan raut wajah menyebalkan membuat Jevan ingin sekali memukul wajahnya.
"Bacot banget lo Ga dari tadi." Gerutu Jevan yang kesal sekali dengan tingkah temannya yang satu itu.
"Udah kenapa Jev jangan gitu." Kata Kinara dengan senyuman yang langsung membuat Jevan diam.
Raut wajah kesalnya hilang berganti dengan senyuman ketika menatap Kinara.
"Maaf ya baru pertama kali suka sama cewek jadi gitu." Kata Daffa.
"Lah bukannya dua kali? Dulu itu yang sampe berantem sama Daf...."
"Diem bego!" Kata Bryan yang refleks memukul kepala Raga sebelum pria itu selesai bicara.
"Sakit anjing." Kata Raga sambil mengusap kepalanya dan menatap Bryan dengan sengit.
"Jangan ngomong gitu tolol Ga." Kata Bryan yang membuat Raga ingin kembali bertanya, tapi sudah keduluan dengan Kinara.
"Memang Jevan pernah berantem sama siapa? Karena cewek?" Tanya Kinara penasaran.
Jevan langsung menatap Raga dengan tajam yang membuat pria itu hanya bisa tersenyum lebar.
"Enggak, udah lama juga kejadiannya." Kata Jevan sambil mengusap kepala Kinara dengan sayang.
Untungnya Kinara tak banyak bertanya dan hanya mengangguk saja sebagai tanggapan.
Tapi, memang benar kejadiannya juga sudah lama dan Jevan sudah melupakannya sekarang, ya meskipun awalnya dia masih menyimpan dendam pada Daffa.
"Enggak usah dipikirin." Kata Jevan yang membuat Kinara menatapnya dengan bingung.
Memang siapa yang memikirkannya?
"Enggak kok siapa juga yang mau mikirin." Kata Kinara membuat yang lainnya tertawa mendengarnya.
"Iya ya Ra ngapain juga mikirin Jevan." Kata Daniel sambil tertawa.
"Mending cari cowok lain Ra kayak gue misalnya." Kata Raga sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Anjing, nyari ribut banget Raga dari tadi." Kata Jevan dengan tatapan penuh permusuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.