Membuka matanya yang terasa berat Jevan kembali menarik selimut hingga menutupi lehernya lalu membenarkan sedikit letak bantalnya. Karena masih mengantuk, dia ingin kembali tidur, tapi sosok Kinara yang baru saja keluar kamar membuat matanya tetap terbuka.
Sedetikpun Jevan tidak mengalihkan pandangannya dari Kinara yang kini berjalan melewatinya dan pergi ke dapur membuat Jevan langsung bangun.
Baru saja duduk Jevan langsung merasakan sakit di kepalanya yang membuat dia meringis pelan. Alhasil Jevan kini bersandar di sofa sambil memejamkan matanya selama beberapa detik.
Sampai suara Kinara terdengar dan membuat dia langsung membuka matanya. Kekasihnya itu terlihat sangat rapih sekali dan tentunya sangat cantik.
Jevan mengakui kalau kekasihnya itu benar-benar cantik.
"Lo cepetan deh pulang gue mau pergi." Kata Kinara sambil menatap Jevan dengan raut wajah sebal.
Bukan menjawab Jevan malah asik menatap Kinara yang membuat wanita itu sedikit salah tingkah, tapi berusaha menutupinya sebisa mungkin.
Dia kan lagi marah.
"Mau kemana?" Tanya Jevan dengan suaranya yang serak karena baru saja bangun tidur.
Berdeham pelan Kinara langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, kenapa suaranya harus begitu sih?
Merepotkan saja!
"Mau jalan sama cowok." Kata Kinara yang ternyata membuat Jevan langsung menatapnya dengan tajam.
"Anjing, enggak usah bercanda, gue nanya serius." Kata Jevan.
"Siapa yang bercanda sih? Cepetan deh Jevan lo pulang enggak kasian apa sama Reva di tinggal sendiri." Gerutu Kinara.
"Jawab dulu mau kemana." Titah Jevan dengan raut wajah serius.
"Mau maen sama temen." Ucap Kinara.
"Siapa? Naya? Teressa? Laura?" Tanya Jevan.
"Bukan mereka bertiga! Jevan temen gue udah nungguin di bawah, lo pulang cepetan tuh pake lagi jaket lo." Kata Kinara sambil menunjuk jaket Jevan yang ada di lantai.
"Gue laper." Ucap Jevan tiba-tiba.
Kinara berdecak kesal dan menatap Jevan yang juga menatapnya dengan raut wajah tanpa dosa.
"Terserah lah gue mau pergi." Ucap Kinara dengan kesal.
"Gue laper." Kata Jevan lagi.
"Ya makan! Cari makan tuh di dapur." Seru Kinara kesal.
Jevan masih menatap wanita itu yang kini berniat pergi menjauh, tapi dengan cekatan Jevan menahan tangannya dan menarik pelan tangan Kinara hingga wanita itu duduk di sampingnya.
"Gue enggak ngapa-ngapain kan?" Tanya Jevan.
Maksud Jevan, dia tidak berbuat kasar kan?
Jevan tau kalau sedang mabuk dia sering kali berlaku kasar kalau di sentuh seperti kata Reva beberapa kali pria itu hampir menendangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.