55

11.2K 963 1.3K
                                    

Masih tidak ada kata yang keluar dari bibir Jevan yang membuat Kinara merasa bingung dan cemas sendiri. Tatapan pria itu ketika menatapnya saja terlihat berbeda, dia benar-benar ketakutan.

Sampai sekarang Jevan juga tidak sedikitpun melepaskan pelukannya, dia benar-benar hanya diam sambil memeluk Kinara dengan erat.

Semua ini membuat Kinara benar-benar tidak mengerti apa yang sudah terjadi pada kekasihnya.

Kenapa tiba-tiba Jevan bersikap begini?

Kenapa pria itu tiba-tiba menangis dan memohon padanya agar dia tidak pergi?

Memang siapa yang mau pergi?

"Jevan, ayo cerita sama aku jangan sembunyikan sesuatu." Kata Kinara entah untuk yang ke berapa kalinya.

Tapi, tetap sama tidak ada jawaban yang di berikan.

"Kenapa Jevan? Aku takut kalau kamu kayak gini." Kata Kinara pelan.

Jevan melepaskan pelukannya dia menatap Kinara dengan senyuman manis di wajahnya.

"Aku.... Enggak tau aku tiba-tiba takut kamu bakal pergi ninggalin aku Ra." Kata Jevan.

"Tapi, aku kan udah sering bilang kalau aku enggak akan pergi kecuali kamu sendiri yang minta aku pergi." Kata Kinara dengan penuh pengertian.

Jevan terdiam sejenak, dia memainkan jari-jari tangan Kinara yang ada dalam genggamannya sekarang.

"Gimana kalau malah kamu yang ninggalin aku?" Tanya Kinara tiba-tiba yang berhasil membuat Jevan langsung menatapnya.

"Enggak"

"Ya kamu jangan bilang gitu! Kenapa coba? Bikin akunya bingung tiba-tiba nangis." Kata Kinara dengan kesal.

"Iya maaf"

"Memang siapa yang mau ninggalin kamu? Jangan-jangan malah kamu yang mau ninggalin aku?!" Kata Kinara.

"Enggak gitu"

"Kenapa sih? Ada yang bilang sesuatu ke kamu ya?" Tanya Kinara sambil menatap Jevan.

"Enggak ada." Kata Jevan.

"Bener ya?" Kata Kinara yang kembali di jawab dengan anggukan singkat oleh kekasihnya.

Jevan kini mengusap pipi Kinara dengan sayang, dia tidak mau Kinara pergi dan Jevan juga tidak mau pergi meninggalkan Kinara, dia ingin selalu bersama dengan wanita itu.

Apa salah kalau Jevan ingin memiliki hubungan yang serius dengan Kinara?

Apa salah kalau Jevan terlahir di luar pernikahan?

Dia sudah berusaha untuk berubah, tapi kenapa orang tua Kinara tidak percaya dan mengatakan bahwa dia tidak pantas untuk anak mereka?

Sehina itu Jevan di mata orang tua Kinara?

"Jevan, jangan dengerin orang lain ya? Fokus aja sama kita hehe katanya sayang aku, kenapa dengerin orang lain?" Kata Kinara dengan senyuman di wajahnya.

Jevan terdiam sejenak lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Saat kita pacaran waktu itu kita berdua sama-sama salah Jevan, jadi jangan pikirin hal itu lagi kita kan udah mulai semuanya dari awal." Kata Kinara lagi.

"Iya Kinara"

"Hubungan kita yang waktu itu toxic karena cuman aku yang sayang, tapi sekarang kamu kan udah sayang sama aku juga, jadi kita harus bahagia sama-sama." Kata Kinara dengan senyuman lebar di wajahnya.

Jevan tidak tau lagi harus bicara apa, tapi dia benar-benar mencintai wanita ini.

Masih dengan senyumannya Kinara mendongak lalu mencium sekilas bibir Jevan dan tersenyum pada pria itu.

JEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang