Spin-off

9.3K 894 377
                                    

Belum 800 komentar, tapi enggak papa aku update sekarang aja🥰


°°°°

"Lo gak mau nangis Daf? Nangis dong Daf gue mau liat."

Daffa mendengus sebal mendengar pertanyaan menyebalkan yang Teressa ajukan padanya.

Wanita itu memang sangat menyebalkan, tapi hanya dia yang bisa menemani Daffa ketika sedang galau.

Ya, meskipun nanti Teressa akan terus meledeknya.

"Enggak usah nangis sih, ngapain juga lo nangis? Cewek kan banyak Daf cari aja yang baru." Kata Teressa sambil memakan french fries yang tadi dia pesan.

Daffa tak menanggapi, memang benar cewek masih banyak, tapi kan enggak semudah itu melupakan rasa cinta yang sudah Daffa pendam cukup lama.

"Mau gue kenalin ke temen gue Daf? Atau mau sama gue aja?" Tanya Teressa sambil menaikkan kedua alisnya dan menatap Daffa dengan menyebalkan.

Berdecak kesal Daffa benar-benar gemas sendiri ingin memukul Teressa karena bersikap begitu menyebalkan.

"Sama lo boleh?" Tanya Daffa tiba-tiba.

Teressa diam sejenak lalu menganggukkan kepalanya hingga beberapa kali.

"Boleh"

Mendengar itu Daffa langsung menatap Teressa dengan aneh, tapi wanita itu terlihat santai saja.

"Tapi, jangan deh Daf gue kasian sama lo kalau pacaran sama gue." Kata Teressa setelah terdiam cukup lama.

Daffa kali ini tertawa pelan mendengarnya, jangan heran Teressa memang begitu.

Mungkin itu juga yang menjadi salah satu alasan Daffa selalu mencari Teressa ketika butuh teman untuk bercerita atau sekedar menghilangkan penat.

Teressa itu aneh, tapi dia juga selalu berhasil membuat Daffa merasa lebih baik ketika sedang sedih atau kesal.

Ya, seperti sekarang ini contohnya ketika dia sedang galau karena Kinara kembali bersama dengan Jevan kehadiran Teressa cukup menghibur, meskipun cukup menyebalkan.

"Gue kalau pacaran pasti cuman sebentar enggak ada yang tahan kayaknya jadi pacar gue Daf." Ungkap Teressa yang membuat Daffa tersenyum mendengarnya.

"Makanya lo jangan galak Sa, udah galak suka mukul lagi." Kata Daffa.

"Ya gimana gue enggak suka bicara baik-baik, sukanya langsung baku hantam aja." Kata Teressa asal.

Sekali lagi Daffa tertawa mendengarnya, tapi memang benar Daffa pernah beberapa kali mendengar kabar kalau Teressa terjebak pertengkaran di kampus.

"Jangan gitu lah Sa lo kan cewek." Kata Daffa yang membuat Teressa menatapnya dengan raut wajah berbeda, tapi dalam waktu singkat wanita itu mengubah lagi ekspresi wajahnya.

Dia mendengus sebal.

"Tapi, bukan berarti gue harus lemah lembut gitu kan? Setiap orang beda kali Daf." Kata Teressa.

"Iya iya sorry sensi banget lo." Kata Daffa sambil tersenyum.

"Lo suka cewek yang lemah lembut gitu? Yang feminim gitu ya Daf?" Tanya Teressa masih sambil makan.

"Enggak juga, gue suka sama cewek yang buat gue nyaman." Kata Daffa jujur.

"Sama gue nyaman gak?" Tanya Teressa sambil menaik turunkan alisnya.

JEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang