8

18.1K 1.2K 82
                                    

Melihat kekasihnya yang tak banyak bicara sepanjang perjalanan membuat Jevan tanpa sadar tersenyum. Kekasihnya itu terlihat malu dan salah tingkah bahkan telinganya terlihat sangat merah.

Ternyata Kinara itu lucu juga. Wajah malu-malunya dengan pipi yang memerah membuat dia terlihat menggemaskan di mata Jevan.

Tadi Jevan juga sempat melihat interaksi antara Reva dan Kinara yang terlihat begitu akrab meskipun baru pertama kali bertemu. Keduanya sama-sama antusias ketika bercerita tentang sesuatu.

Bahkan Jevan merasa seperti dia baru pertama kali melihat Reva sebahagia itu ketika bersama orang lain.

Sepertinya benar kata Bryan kalau Reva menyukai Kinara akan sulit untuknya, tapi mungkin Jevan akan mengubah sedikit rencananya.

Berpacaran dengan Kinara ternyata tidak buruk juga.

Saat sudah sampai di area apartemen kekasihnya itu Jevan tak langsung memberitahu Kinara. Dia malah menatap gadis itu dengan senyuman, Kinara masih belum sadar kalau mereka sudah sampai.

"Mikirin apa lo sampai enggak sadar udah berhenti?"

Perkataan Jevan membuat Kinara tersentak dan baru menyadari kalau mobil Jevan sudah berhenti. Hal itu membuat dia meringis pelan.

"Makasih udah mau gue ajak ketemu Reva." Kata Jevan.

Terdengar aneh karena Jevan mengucapkan terima kasih, tapi Kinara menanggapinya dengan senyuman.

"Reva udah lama sakit?" Tanya Kinara.

"Dari umur dia dua belas tahun." Kata Jevan.

Kinara mengangguk faham dan menatap Jevan hingga membuat pria itu bertanya padanya.

"Kenapa? Mau nyuruh gue mampir?" Tanya Jevan.

Dengan cepat Kinara menggelengkan kepalanya dan membuat Jevan tertawa.

"Gue enggak pernah bilang gini meskipun gue habis nidurin cewek, tapi sorry." Kata Jevan.

"Untuk?" Tanya Kinara bingung.

"Yang tadi di kamar, gue minta maaf kalau udah buat lo enggak nyaman." Kata Jevan.

Untuk sesaat Kinara dapat melihat ketulusan di mata dan juga senyuman Jevan.

Kinara tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan. Kemudian dia merasakan usapan singkat di kepalanya.

Hal itu membuat jantungnya berdegup kencang.

"Yaudah gue turun ya? Makasih udah antar gue pulang." Kata Kinara.

Belum sempat Kinara turun Jevan sudah lebih dulu menahan tangannya.

"Kiss?"

Kinara baru akan bicara, tapi Jevan sudah lebih dulu mencium bibirnya selama beberapa detik. Begitu Jevan menjauhkan wajahnya Kinara langsung mengatupkan kedua bibirnya dan menatap pria itu dengan wajah yang semakin memerah.

"Gue antar sampe sini aja nanti kalau ikut turun gue malah enggak mau pulang." Kata Jevan.

Kinara mengangguk singkat dan sebelum pergi dia juga memeluk serta mencium pipi kekasihnya. Karena merasa malu Kinara langsung berlari menjauh dari mobil Jevan tanpa mengatakan apapun lagi.

Hal itu membuat Jevan menggelengkan kepalanya pelan sambil tertawa dan menyentuh pelan pipinya.

"Anjing, kenapa lo Jev?" Kata Jevan masih dengan tawanya.

Aneh rasanya Jevan berdebar tanpa alasan, tapi secepat mungkin dia berusaha tenang, tidak boleh ada perasaan apapun untuk Kinara.

Tidak boleh sama sekali, Kinara hanya mainannya dia akan meninggalkannya nanti.

JEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang