Happy reading💞
°°°°
L
askar Mahendra, pria paruh baya itu sedang duduk sambil menatap lurus ke depan dengan pikirannya yang dipenuhi dengan anak perempuan satu-satunya. Saat ini dia sudah tau bahwa Kinara ada bersama dengan Jevan, tapi dia masih belum pergi untuk menyusulnya.
Kedua tangannya mengepal dengan kuat ketika mengingat Jevan yang membawa pergi anaknya. Tujuan utama Laskar berniat membawa Kinara ke Singapura untuk menjauhkan keduanya karena Laskar tidak akan mengizinkan Kinara menjalin hubungan apapun dengan Jevan.
Jevan bukan pria yang baik untuk Kinara.
Laskar tau bahwa Jevan sering pergi ke club malam dan berciuman dengan banyak wanita, jelas dia tidak akan mengizinkan pria seperti itu untuk menjadi pendamping anaknya.
Tidak mungkin Kinara mencintai Jevan, dia hanya terpengaruh oleh Jevan saja dan Laskar harus membuat anaknya itu sadar bahwa Jevan bukan pria yang baik untuknya.
"Pa"
Yunita masuk ke dalam ruang kerja suaminya, dia duduk di hadapan Laskar yang kini menatapnya.
"Kapan kita ke Jakarta untuk menyusul Kinara?" Tanya Yunita dengan wajah kesal karena suaminya itu terus saja mengundur keberangkatan mereka.
"Nanti, Papa enggak mau Kinara semakin benci sama kita pasti Jevan sudah meracuni pikiran Kinara padahal sebelumnya anak kita itu penurut, tapi lihat sekarang?" Kata Laskar dengan tangan yang mengepal kuat, tidak terima dengan perubahan yang terjadi pada anaknya karena Jevan.
"Tapi, kalau kita jauhin mereka apa Kinara enggak semakin benci kita?" Kata Yunita yang merasa lelah juga, dia takut Kinara semakin membenci mereka.
"Enggak! Kinara itu terpengaruh sama Jevan! Kamu tau sendiri kan Jevan itu anak di luar pernikahan, dia sendiri enggak sopan sama orang tuanya makanya sekarang Kinara juga begitu." Kata Laskar dengan penuh keyakinan.
Laskar baru tau soal Jevan yang ternyata anak dari Julian dan Rashi yang sekarang sudah memiliki pasangan masing-masing.
"Papa enggak akan membiarkan Kinara bersama dengan pria seperti itu." Kata Laskar yang masih tetap kekeh pada pendiriannya.
"Lalu kalau kita susul Kinara dia tetap enggak mau ikut kita gimana Pa?" Kata Yunita, dia sudah benar-benar bingung dan tidak mau lagi semakin jauh dengan Kinara.
"Kita paksa dia Ma! Kinara harus ikut kita dan kita harus bawa dia menjauh dari Jevan." Kata Laskar sambil menatap istrinya.
Helaan nafas terdengar Yunita memijat pelan dahinya yang terasa sakit.
"Julian juga sama, dia selalu semena-mena dengan orang lain itu sebabnya Jevan juga sama anak itu sama sekali tidak memiliki sopan santun." Kata Laskar dengan penuh kekesalan.
Kamu juga ngeselin Om😭🙏
"Terserah Papa, tapi jangan sampai Kinara semakin membenci kita, sekarang Mama benar-benar takut Kinara akan benci sama kita dan enggak mau ketemu kita lagi." Kata Yunita, matanya memancarkan kecemasan juga rasa takut.
"Selagi Jevan tidak mempengaruhi Kinara anak kita tidak mungkin benci sama kita, dia memakai nama adiknya yang sudah meninggal itu untuk buat kita merasa bersalah pada Kinara, untuk apa juga Kinara menangisi gadis seperti itu?" Kata Laskar yang kembali mengungkapkan kekesalannya terhadap Jevan.
"Anak kita sudah terlalu banyak terpengaruh oleh Jevan dan dua teman wanitanya yang kasar itu." Kata Laskar lagi.
Tidak ada tanggapan yang Yunita berikan atas semua perkataan suaminya, terserah apapun yang akan suaminya itu lakukan asalkan Kinara bisa pulang dan tidak membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.